Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

ExtraPart [58]



ExtraPart [58]

3Dengan berbagai pertimbangan, aku mengabulkan keinginan Oma. Ini adalah bentuk rasa bersalahku karena masih menyembunyikan identitas Bunda. Kuharap dengan adanya cicit kedua nanti, perhatian Oma bisa sedikit teralihkan.     

Seperti yang bisa ditebak, Astro sangat bahagia. Namun yang luput dari perhatianku, ternyata Reagan juga tak kalah senang. Reagan sangat pintar menyembunyikan perasaan dan sepertinya bersungguh-sungguh saat berkata ingin memiliki adik agar adiknya lah yang menempel pada Astro, agar dia tak perlu repot-repot memenuhi ekspektasi Astro pada dirinya.     

Reagan berkali-kali mengajak Astro berdiskusi untuk pulang dan tinggal bersama di rumah mahar milik Oma. Namun Astro masih menolaknya hingga Reagan kembali mencari cara agar Astro setuju. Reagan bahkan diam-diam menelepon neneknya (Ibu) dan bertanya ada hal apa saja di sana yang kemungkinan bisa membuat Astro setuju mengajaknya pulang.     

Kehamilan keduaku terasa jauh lebih menyenangkan. Mungkin karena aku tidak merasa terpaksa saat menjalaninya, juga sudah lebih berpengalaman menangani hal-hal yang terjadi dalam proses kehamilan. Bahkan saat mengalami mual dan muntah di trimester pertama dan kedua, hatiku terasa berbunga-bunga karena tahu ada calon bayi yang sedang tumbuh di dalam rahimku.     

Astro akan memasakkan segala makanan yang kuinginkan. Reagan akan membantu Astro dengan dalih untuk meringankan pekerjaannya, padahal aku tahu niat Reagan yang sesungguhnya hanyalah agar Astro setuju dengan idenya untuk tinggal di rumah mahar Oma.     

Bunda kembali datang dan tinggal di area rumah kami, tapi menolak untuk tinggal bersama padahal Oma sudah memohon berkali-kali. Oma justru lebih sering datang ke kediaman Bunda dibanding berada di rumah dan akan pulang dengan berbagai hasil rajutan baru.     

Suatu malam saat kehamilanku menginjak lima belas minggu, Astro duduk di tepi tidur dengan wajah serius. Aku menunggunya bicara, tapi dia tak kunjung mengeluarkan suara hingga aku membenahi posisi berbaringku ke arah samping sambil mengelus wajahnya.     

Entah berapa lama kami saling menatap hingga dia menghela napas berat, "Reagan nebak adiknya perempuan dan kalau tebakannya bener kita harus pulang."     

Aku tertawa hingga perutku terasa sakit dan tubuhku meringkuk karena merasakan kram. Aku berusaha menghentikan tawa dengan susah payah karena khawatir janinku akan merasakan sakit.     

"Kamu ngerti kan? Kalau tebakannya bener, kita harus pulang."     

Aku berdeham pelan sambil mengangguk, "Kamu udah setuju sama syaratnya, kan? Kalau emang perempuan ya pulang aja."     

Astro menatapku tak percaya, "Kita tinggal di sini karena ide kamu buat menghindar dari masalah. Sekarang kamu setuju pulang karena Reagan bikin tebakan konyol?"     

Aku tersenyum sambil memindahkan kepala ke pangkuannya, "Maaf bikin kamu susah."     

"Seriously?"     

Aku mengangguk sambil menyingkap kaos yang dia pakai dan mengelus otot perutnya yang sexy, "Aku ga tau kenapa. Anggap aja ini kemauan bayi kamu."     

"Bayi kita." ujar Astro sambil memindahkan helaian rambut ke belakang telingaku. "Kamu serius mau pulang?"     

Aku menaikkan bahu, "Kita liat nanti hasil tebakan Reagan."     

"Serius, Honey. Kita udah korbanin banyak hal buat tinggal di sini."     

"Aku tau. Reagan kan anak kita. Kita coba liat nanti gimana hasil tebakannya. Kalau emang adiknya nanti perempuan, kita pulang."     

Tatapan Astro yang sedang berkecamuk malam itu terbayang di depan mataku hingga pemeriksaan USG untuk melihat jenis kelamin janin di dalam rahimku. Aku merasa gugup sejak masuk ke ruang periksa, tapi entah kenapa merasa lega saat dokter berkata janin di dalam rahimku benar perempuan.     

Astro gelisah walau Reagan justru berteriak senang selama berhari-hari. Reagan akan berlari mengelilingi rumah sambil meneriakkan nama calon adiknya dan mengoceh tentang kepulangan kami.     

Di lain pihak, Ibu dan Ayah justru merasa kami terlalu bodoh karena bersedia menumpukan nasib pada tebakan seorang anak kecil. Hingga aku meyakinkan mereka dengan susah payah bahwa saat aku dan Astro masih kecil, kami juga melakukan hal yang sama dan mereka pun pernah terjebak di situasi yang mirip.     

Om Chandra membantu segala hal yang berhubungan dengan keamanan sebelum kami benar-benar pulang. Dia mengutus pengawal bayangan sebanyak enam personil di sekeliling rumah, juga menyiapkan dua pengawal lain untuk berjaga-jaga jika kami bepergian.     

Kami kembali menempati rumah mahar Oma, dengan kamar yang biasa terisi dengan berbagai alat olahraga diubah menjadi kamar untuk Reagan. Oma terlihat sangat senang sejak kami kembali, hingga membuatku merasa bersalah karena menjauhkan Oma dari rumah maharnya selama bertahun-tahun.     

Denada dan Kyle juga memutuskan untuk pulang bersamaan dengan kepulangan kami. Mereka tinggal di rumah yang sebelum ini mereka tempati yang merupakan rumah peninggalan Nenek Denada. Rumah yang mempertemukanku, Denada, dan Mayang untuk yang pertama kalinya di acara arisan bertahun lalu.     

Ada hal lucu terjadi, tak lama setelah kepulangan kami, Mayang memberi kabar bahwa dia hamil enam minggu dua hari. Dia akan melahirkan anak pertama beberapa bulan setelah aku melahirkan anak kedua.     

Rumah mahar Oma menjadi rumah yang sangat ramai hingga malam karena tamu selalu datang. Entah itu Mayang dan Denada, keluarga Zen, Bunda, kolega bisnis, hingga ramai oleh suara teriakan Reagan dan Archie sepanjang hari.     

Reagan memaksaku menceritakan segala hal tentang negara ini dan semua hal yang berhubungan dengannya. Dia bahkan memaksaku bercerita bagaimana pertemuan pertamaku dengan Astro.     

Aku berusaha menceritakan semuanya dengan kalimat yang mampu dicerna anak-anak seperti dirinya. Tentang hubunganku dengan Astro, hubungan persahabatanku dengan Mayang dan Denada, hubunganku dengan Opa dan Oma, hubunganku dengan orang tuaku, hubunganku dengan Ayah dan Ibu, juga segala perusahaan yang menjadi tanggungjawabku. Satu yang masih kurahasiakan darinya, yaitu fakta bahwa wanita yang dia panggil Nenek Ana adalah sebetulnya benar-benar Nenek kandungnya.     

Sepertinya hal-hal yang kuceritakan pada Reagan sedikit banyak mengubah dirinya. Dia lebih waspada dengan hadirnya orang yang baru dikenal dan lebih menjaga sikap dengan memperhatikan situasi sebelum bertindak. Di titik itu aku berpikir dia berubah menjadi sepertiku yang awalnya sangat terbuka, menjadi tertutup dan lebih memperhitungkan segala sesuatu.     

Reagan sangat berhati-hati saat akhirnya adiknya lahir. Astro yang memberitahunya bahwa kami sudah mempersiapkan nama sejak bertahun lalu untuk adik mungilnya. Reagan tidak keberatan dengan Regina Tavisha sebagai nama adiknya, tapi dia bersikeras menambahkan nama belakang Eira yang berarti salju dan akan memanggilnya dengan nama itu.     

Hanya Reagan yang memanggil Regina sebagai Eira. Itu adalah nama kesayangan untuk adik kesayangannya. Aku mengetahui alasan Reagan memilih nama itu setelah seminggu berselang, bahwa dia lahir di musim dingin yang penuh salju, sedangkan negara ini hanya ada musim panas sepanjang tahun. Dia ingin memiliki ikatan batin dengan adiknya yang memiliki makna salju, seperti saat hari kelahirannya sendiri.     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senjarat -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana.     

SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya.     

Banyak cinta untuk kalian, readers!     

-nouveliezte-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.