Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Palsu



Palsu

1Demi menjaga suasana hatiku tetap baik sebelum kepergian kami ke negara baru beberapa hari lagi, Astro mengajakku tinggal di rumahnya. Rumah benuansa batu bata dan kayu yang dikelilingi tanaman bunga lavender. Rumah yang menjadi tempat peristirahatan sementara setelah kami melarikan diri dari hutan sebulan yang lalu.     

"Mau kamu apain ini semua?" Astro bertanya saat mendapatiku sedang memindahkan tanaman bunga lavender ke dalam polybag.     

"Mau aku tanam di makam. Nanti sore anterin aku ke makam di mansion ya. Mansion kan deket dari sini."     

Astro duduk tepat di sisiku dan mulai menggali, "Mau nanem berapa banyak? Kok yang kamu pindahin ada lebih dari selusin?"     

"Buat semua makam yang deket sama Nenek Pita. Besok aku juga mau ke Magelang, ke makam Opa. Aku mau nanem juga."     

Astro menoleh padaku dan menatapku lekat, "Buat makam ayah sama adik kamu gimana?"     

"Itu nanti aja sekalian kita ke rumah Ayah sebelum ke bandara. Biar ga bolak-balik."     

Astro mengangguk dan mulai berkutat membantuku memindahkan tanaman bunga lavender ke polybag. Sepertinya dia tahu aku sedang sibuk dengan pikiranku sendiri hingga tak mengatakan apapun lagi. Dia memang benar-benar mengerti aku.     

Selama hampir dua minggu ini ada banyak hal yang terjadi. Aku sempat bertanya pada Denada mengenai Kyle yang datang ke rumah untuk bertemu mamanya karena mamanya melihat Denada terus menatap ke luar jendela sepanjang hari. Ternyata mamanya meminta Kyle dan Denada untuk memberi status hubungan. Denada berkata jujur bahwa dia menaruh hati pada Kyle, tapi dia tak ingin terburu-buru mengambil keputusan untuk hubungan cinta yang baru dan Kyle juga berkata dia harus menemaniku bertahun ke depan di negara baru. Mungkin mereka akan membicarakan tentang hubungan cinta setelahnya.     

Mayang sepertinya tidak tahu-menahu mengenai Axelle karena aku memancingnya dengan beberapa pertanyaan. Namun sepertinya dia bahkan tak tahu mamanya sempat bertemu denganku di acara pernikahan Ray dan Milla, hingga membuatku berpikir mungkin mamanya dan Tante Lusi lah yang merencanakan akan menyembunyikan rencana lamaran Axelle dari Mayang hingga tiba waktunya.     

Ruangan di atap workshop untuk Chaca tinggal selesai tepat waktu. Astro memasang pengaman tambahan berupa finger print di depan kamar kami di workshop dan berpesan pada Chaca untuk tak mengizinkan siapapun masuk, termasuk dirinya sendiri. Sebetulnya itu percuma karena kunci dan akses finger print di pintu kamar memang hanya milik kami berdua.     

Setiap hari aku dan Astro datang ke rumah guru bahasa Perancis kami di dekat hutan mangrove setelah semua pekerjaan kami selesai. Rose (dia menolak kami panggil tante atau ibu), selalu menjamu kami seolah kami adalah tamu penting. Dia akan mengajak kami makan malam dan berbincang tentang segala hal jika sesi belajar kami selesai hingga kami biasanya akan pulang larut malam.     

Aku tak pernah mengeluh karena kami selalu pulang terlambat, karena Rose terasa seperti pengganti Oma bagiku selama berada di Surabaya. Namun aku sering merasa sungkan pada keluarganya karena kami baru pulang larut malam, walau mereka tetap bersikap baik padaku dan Astro.     

Aku bertanya tentang Rose pada Om Chandra saat kami selesai membahas regulasi baru dari pemerintah untuk perusahaan. Ternyata Rose adalah seorang perempuan yang pernah menyukai Opa, tapi Opa lebih memilih Oma menjadi istri.     

Saat aku bertanya lebih lanjut, Om Chandra berkata Oma adalah perempuan penurut dan Opa memang labih menyukai tipe itu dibandingkan Rose yang berjiwa bebas. Rose bahkan pernah pergi ke Perancis hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu pada sebuah toko yang menjual Foie Gras (hidangan langka yang dibuat dari hati angsa atau bebek yang dibumbui dengan bumbu khas Perancis).     

Astro membantuku mengatur semua pekerjaan dengan membuat jadwal baru yang akan kami pakai di negara baru. Dengan bertambahnya pekerjaan kami, kami terpaksa merombak ulang semua rencana dan jadwal kami adalah yang pertama harus dibenahi. Aku sudah memberikan jadwalku yang baru pada partner kerjaku dan meminta mereka menyesuaikan diri jika aku pindah nanti.     

Vinny menjalani sidang dengan lancar. Hanya tiga kali sesi sidang dan dia ditetapkan secara resmi sebagai pelaku dengan hukuman sebelas bulan penjara. Entah apa yang dilakukan oleh Donny hingga bisa memaksa Vinny tak melibatkan nama Abidzar, tapi aku tak peduli. Aku cukup senang karena Vinny mendapatkan ganjarannya walau hingga saat ini Gon tak menghubungiku kembali. Papa mereka juga tak ada kabar apapun walau hanya sekadar menyampaikan permintaan maaf padaku.     

Axelle dan Kyle sudah memberikan temuan mereka. Perempuan bernama Auriana Gayatri itu memang memiliki riwayat hidup sempurna. Semua data tempat tanggal lahir, sekolah dan kampus yang menjadi tempat bernaungnya untuk menuntut ilmu, bahkan semua tempat bekerjanya sebelum dia memiliki sebuah toko oleh-oleh dan sentra batik. Namun ada banyak hal yang ganjil saat mereka melakukan pencarian ulang dari berbagai instansi dan perusahaan yang tertera di daftar riwayat hidupnya.     

Axelle benar saat berkata perempuan itu seolah tiba-tiba muncul entah dari mana karena data kelahiran hingga semua perusahaan tempatnya bekerja adalah data palsu. Kami bahkan mulai berasumsi bahwa nama Auriana Gayatri itu adalah nama yang dibeli dari seseorang yang memiliki cukup wewenang untuk memalsukan data diri. Aku meminta Kyle dan Rilley mencari orang yang bisa memalsukan data, tapi sejauh ini mereka belum menemukan apapun.     

Astro memang memberiku nama-nama orang yang tak menyukai keluarganya. Namun dari sekian banyak daftar nama, kami tak menemukan kecocokan dengan perempuan itu. Seolah perempuan itu memang bergerak seorang diri.     

Sebetulnya aku berkali-kali memikirkan permintaan Astro untuk bertanya langsung pada Mama Zen mengenai perempuan itu. Bagaimanapun, mungkin Mama Zen adalah satu-satunya yang tahu siapa perempuan itu sebenarnya. Namun aku ragu.     

Keraguanku bukan tanpa alasan. Kekesalanku sebetulnya masih terasa sama seperti saat pegawai sentra batik memberi tahu bahwa Auriana Gayatri itu pergi untuk menemui anaknya di luar negeri. Aku hanya berpura-pura dan berusaha tak menunjukkan kekesalan setelah Astro menegurku di perjalanan menuju rumah peninggalan Kakek Indra. Aku tak ingin lagi melihat tatapan yang sama darinya seperti saat itu.     

Aku masih berpendapat bahwa jika hasil tes DNA kami ke luar nanti, itu akan cukup menjelaskan semuanya. Karena yang ingin kuketahui hanyalah apakah dia bundaku atau bukan. Aku tak akan repot-repot mencarinya lagi jika ternyata hasil tes DNA kami tidak cocok. Walau saat ini harus kuakui aku mulai merasa gelisah karena hasilnya belum juga terlihat, sedangkan keberangkatan kami hanya tinggal hitungan hari.     

Astro menyodorkan padaku satu buket bunga lavender yang diikat sederhana menggunakan batang tanaman, "Mau jadi bunda dari anak-anakku?"     

Aku menatapnya tak percaya, "Kita udah nikah, kamu tau? Siapa yang akan jadi bunda dari anak-anak kamu kalau bukan aku?"     

Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa, "Maksudku kita bikin sekarang."     

Aah laki-laki ini benar-benar....     

Aku menerima buket bunga darinya dengan senyum terkembang sebelum memukul bahunya menggunakan buket bunga buatannya, "Kesepakatannya kalau aku selesai kuliah atau kalau aku siap, dasar mesum!"     

Astro tertawa sambil bangkit, lalu tiba-tiba saja tubuhku sudah berada di kedua lengannya. Dia menggendongku memasuki rumah dengan pintu yang memang sengaja dibiarkan terbuka.     

"Turunin! Aku belum selesai mindahin lavender ke polybag!" ujarku sambil memukul bahunya dengan buket bunga sekali lagi, hingga kuntum-kuntum bunga lolos dari tangkainya. Buket bunga ini bahkan terlihat menyedihkan saat ini.     

"Aku mau making love dua kali. Jangan nolak atau aku bikin kamu beneran hamil. Muka kamu nyebelin banget diliatnya. Aku ga tahan ngisengin kamu kalau muka kamu begitu." ujarnya dengan tatapan tajam yang membuatku membeku.     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING & NOVELFULL, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.