Terguncang
Terguncang
"Atau Nona lebih khawatir orang-orang Zenatta yang akan nyari Nona karena mikir Nona bantu Astro?" Kyle bertanya.
"Itu ... juga." ujar Riri yang terlihat terguncang. Bicara dengan Kyle sepertinya membuatnya menyadari Kyle bukan lah orang biasa.
Aku menatap Astro untuk meminta pendapat. Sepertinya Astro sedang berpikir keras.
"Kamu mau minta backing dari kita?" Astro bertanya.
"Em ... itu ... Uugh sebenernya aku cuma mau nanya apa kalian baik-baik aja, tapi semua yang kalian tanya ke aku emang bener. Aku emang mikirin itu semua." ujar Riri putus asa.
"Kamu kasih tau yang lain soal yang kamu tau ini?" aku bertanya.
Riri terlihat berpikir sebelum menjawab, "Aku cuma ngobrolin ini sama Angel, tapi cuma bagian ledakan tiba-tiba trus semua orang dibawa keluar aula."
Lalu hening di antara kami.
"Kita emang punya banyak dugaan, tapi itu cuma sebatas dugaan aja. Kita ga tau gimana kejadian sebenernya karena aku ga liat kejadian apa-apa, Angel juga waktu itu ga dateng ke resepsi kalian." ujar Riri.
"Ngomong-ngomong soal Angel, dia bahas apa aja sama kamu?" Astro bertanya.
"Yang kita bahas soal kalian ada banyak. Aku ga yakin yang mana yang kamu mau tau."
"Kasih tau aku semuanya."
Riei menatapnya tak percaya, "Katanya kamu buru-buru? Aku ga bisa ngasih tau kamu semua yang aku bahas bareng Angel sekarang."
"Besok pagi kamu ada waktu? Sekitar jam tujuh sampai jam sembilan."
"Ada. Mau ketemu di mana?"
"Nanti aku chat. Aku harus ketemu orang lain dulu sekarang."
"Okay. Aku pamit kalau gitu. Maaf kalau aku ganggu waktu kalian."
Astro hanya tersenyum dingin untuk menanggapi. Riri terdiam sesaat sebelum keluar dari mobil kami dan kembali ke mobilnya sendiri. Aku memperhatikan mobilnya yang beranjak meninggalkan kami lebih dulu.
"Kamu yakin dia aman diajak diskusi?" aku bertanya pada Astro.
"Aku mau minta pendapat opa dulu nanti. Kamu jadi mau ke rumah Mayang sekarang? Mumpung belum ada jam tiga."
Aku mengangguk, "Kalau kamu ngijinin."
Astro mengamit kepalaku dan mengecup puncaknya, "Kita ke rumah Mayang, Kyle."
Kyle hanya mengangguk dan memulai perjalanan kami. Aku mengambil handphone dari saku dan mengetik pesan pribadi untuk Mayang.
Aku : May, kamu di rumah sekarang?
Mayang : Iya. Kan kita batal refleksi sore ini
Aku : Aku ke rumah ya. Ada Astro sama Kyle yang nemenin
Mayang : Urusan kamu udah selesai?
Mayang : Denada ga ikut?
Aku : Urusanku udah selesai, tapi Denada ga bisa ikut. Ada sesuatu. Nanti aku ceritain di rumah ya
Mayang : Soal Petra?
Aku : Tunggu aku sampai sana nanti aku ceritain
Mayang : Okay
Aku menatap pesanku dengan Mayang selama beberapa lama dan menghela napas perlahan. Aku masih belum yakin akan memberitahukan tentang pertunangan Petra padanya atau tidak.
Aah pertunangan....
Aku mencari kontak Xavier dan mengiriminya pesan. Untunglah dia sedang online.
Aku : Tiffany siapanya kamu?
Aku : Sorry, aku butuh banget tau hubungan kalian
Xavier : Tiffany sepupu jauhku, tapi deket sama aku karena kita dulu sering main bareng di rumahku di Polandia
Aku : Berarti kamu tau Tiffany tunangan sama Petra?
Xavier : Aku tau mereka pacaran dari tahun lalu. Makanya aku pernah bilang Denada kalau Petra mungkin aja udah selingkuh. Sayangnya Denada ga percaya
Tiba-tiba aku mengingat saat Xavier mengatakannya pada Denada berbulan-bulan lalu. Denada meninggalkannya dan berkata Petra tak mungkin melakukan hal yang semacam itu.
Xavier : Kalau kamu tau soal Petra sama Tiffany, kenapa kamu ga ngasih tau Denada?
Aku : Aku ga tau gimana harus jelasinnya
Aku : Denada baper banget belakangan ini. Aku ga mau bikin moodnya jelek
Xavier : Tapi moodnya emang udah jelek sekarang
Xavier : Aku yang bakal ngasih tau ke Denada beberapa hari lagi kalau emang kamu ga berani
Aah apa yang harus kulakukan?
"Biarin Vier yang ngasih tau. Akan lebih masuk akal buat Denada kalau tau dari Vier. Se ga nya, Tiffany masih sepupunya. Kalau kamu yang jelasin pasti jadi aneh." ujar Astro tiba-tiba.
"Tapi kamu udah janji mau kasih Kyle libur empat hari buat nemenin Denada ke Aussie."
"Aku bilang kita harus ijin opa dulu, Honey."
Astro benar. Dia memang mengatakannya sebelum kami bertemu Riri beberapa saat yang lalu.
Aku sangat ingin membantu Denada, tapi aku sama sekali tak tahu bagaimana harus membantunya. Dia terlihat sangat terluka hingga aku khawatir jika langkahku justru akan memperparah luka yang sekarang sedang dialaminya.
Aku : Bisa tunggu aku ngabarin kamu dulu sebelum kamu ngasih tau Denada?
Aku : Aku khawatir Denada masih belum siap terima kenyataan
Xavier : Aku kasih kamu waktu seminggu. Kalau kamu ga ada kabar, aku yang akan ngasih tau Denada. Siap atau ga siap, Denada harus tau
Aku : Okay
Kurasa aku harus menerima keputusan Xavier. Aku tahu Xavier menyukai Denada. Walau aku akan tetap lebih setuju jika Denada bersama dengan Kyle atau Zen, tapi pilihan untuk menyukai salah satu di antara mereka ada di tangan Denada. Bukan di tanganku.
"Kamu bisa bikin opa setuju buat ngasih kamu cuti kan, Kyle?" aku bertanya.
"Kyle ga bisa mastiin itu, Nona."
Aku menoleh ke arah Astro dan mengecup pipinya, "Kamu bisa kan, Honey? Kamu kan jago ngomong."
Astro menatapku tak percaya, "Keputusannya ada di opa, Honey. Kamu salah sasaran kalau ngerayu aku."
"Ooh come on. Kamu selalu bisa bikin orang lain setuju sama kamu. Just try it."
"I'll try, tapi aku ga bisa janji hasilnya akan bisa bikin opa setuju."
Aku menatapnya dalam diam sebelum menyetujuinya, "Okay."
Astro memeluk pinggangku lebih erat dan menarikku mendekat padanya, "Kita beruntung opa ngasih ijin kita nikah muda. Kalau opa ga berubah pikiran waktu itu, kita baru bisa nikah satu setengah tahun lagi atau mungkin lebih."
Aku mengangguk sambil mengelus wajahnya, "Manfaatin kepercayaan opa baik-baik. Kamu tau opa ga pernah sembarangan ngasih kepercayaan ke orang lain."
Astro hanya menggumam mengiyakan sambil terus mengecup puncak kepalaku.
Aku mengalihkan tatapanku ke spion tengah dan menatap Kyle dari sana. Entah ada apa dengan Kyle, tapi aku sempat melihat seulas senyumnya yang menawan. Padahal sejak dia mengantar Denada tadi tatapannya selalu terlihat serius.
"Menurut kamu Riri mau ngapain, Kyle?" aku bertanya.
Kyle menaikkan bahu, "Orang yang kehilangan teman akan mencari teman yang baru, Nona. Masalahnya, dia bisa dipercaya atau ga."
"Menurut kamu Riri bisa dipercaya?"
"Menilai kepercayaan seseorang butuh waktu lama. Nona ga bisa buru-buru. Akan lebih baik Nona selalu hati-hati dalam bertindak walau Nona udah nganggep seseorang cukup bisa dipercaya."
Aku tahu Kyle benar. Aku pun sempat meragukan dirinya karena berpikir Kyle sebenarnya sedang memata-mataiku dan Astro. Aku bahkan sempat berpikir Kyle bukanlah nama aslinya.
Aku menoleh untuk menatap Astro, "Kamu yakin mau ngajakin Riri ngobrol besok?"
Astro mengangguk, "Aku cuma mau tanya soal Angel kok."
"Apa yang mau kamu cari tau?"
"Beberapa bulan ini sikapnya berubah. Aku ga tau kamu merhatiin atau ga, tapi aku punya firasat."
Aku menatapnya lekat, tapi tak mengatakan apapun. Rasa ingin tahu memang tak bisa disalahkan, tapi aku khawatir Riri mungkin akan membocorkan percakapan mereka secara sengaja atau tak sengaja.
Aku mengalihkan tatapanku kembali ke spion untuk menatap Kyle. Kyle menatapku kembali dan memberi sebuah anggukan kepala. Kurasa Kyle setuju jika Astro menggali informasi melalui Riri. Bagaimana pun Riri dekat dengan Zenatta dan Angel.
Kami melanjutkan perjalanan dalam diam. Aku berkutat dengan banyak pikiran di dalam kepalaku. Sedangkan Astro sibuk mengelus jariku dan mengecup dahiku untuk membuatku merasa nyaman.
Aku tak tahu apa yang Kyle pikirkan sepanjang perjalanan, tapi dia setuju saat aku menyarankannya untuk mengambil cuti demi menemani Denada ke Australia. Mungkin Kyle benar-benar menyukai Denada.
Setidaknya, aku tahu Kyle memiliki niat membantu Denada menemukan keberanian untuk menghadapi masalahnya. Hal yang tak bisa kulakukan sendiri karena aku khawatir akan membuat Denada semakin terluka.
=======
Semoga readers selalu sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-
Kalian bisa add akun FB ku : iamno
Atau follow akun IG @nouveliezte
Akan ada banyak spoiler bertebaran di dua akun di atas, jadi kalian bisa follow aku di sana yaa..
Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, kasih rank di setiap chapter, tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini yaa.. Luv u all..
Regards,
-nou-