Metamorfosis
Metamorfosis
Aku bahkan sempat berharap mereka akan mengeluh sedikit padaku, tapi sepertinya hal itu mustahil. Karena sejak Chaca membantuku mengawasi workshop sepeetinya kepercayaan diri Putri meningkat dan mempengaruhi kinerja yang lainnya. Hal itu terbukti, sejak Chaca mukai bekerja di workshop, pekerjaanku jauh berkurang.
Astro memesan banyak bahan bangunan dan sudah memindahkan bahan-bahan yang cukup untuk menutup jalan rahasia ke rumah rahasia kami setelah partner kerjaku pulang. Aku akan menelepon tukang bangunan untuk membangun ruangan di atap sesuai dengan desain yang sudah kubuat beberapa hari lagi, setelah jalan rahasia antara kamar di workshop dan di rumah rahasia sudah ditutup.
Sekarang aku dan Astro sedang berada di atap rumah rahasia. Di hadapan kami ada sebuah kunci, dua handphone dan satu laptop peninggalan Opa. Juga denah rumah Oma dengan sebuah teka-teki berbentuk cerita pendek.
Astro sudah berkutat dengan dua handphone dan laptop peninggalan Opa sejam beberapa jam lalu dan hasilnya masih belum terlihat. Sedangkan aku sedang berkutat dengan sebuah cerita pendek yang menjadi teka-teki untuk membedah denah rumah Oma.
...
Seekor kupu-kupu terbang bersama pasangannya menarikan tarian mesra. Setelah jantan selesai membasahi betinanya, betina akan meletakkan telur di tempat aman dan terlindung yang disukai olehnya. Kemudian pasangan kupu-kupu akan pergi meninggalkan telur-telurnya dalam kepercayaan pada Tuhan.
Telur penurut akan menetas dalam waktu tiga hari, sedangkan telur keras kepala akan lahir dua hari lebih lama. Tuhan memang sering bercanda pada makhluknya hingga telur penurut dan telur keras kepala akan sama-sama menetas menjadi ulat. Ulat-ulat kesayangan Tuhan itu akan rakus memakan daun manapun yang dijumpai hingga berganti kulit berkali-kali.
Tiba waktunya bersembunyi dari dunia, ulat tak akan lagi mempedulikan siapapun. Bahkan keluarganya. Dia sibuk dengan dirinya sendiri di dalam kegelapan seolah sedang merajuk. Dia hanya akan berdiam diri dan menggantungkan hidup dalam kepercayaan pada Tuhan karena dia tahu hanya Tuhan yang begitu baik hati padanya. Dia tahu Tuhan akan mengubahnya menjadi sosok yang lain, yang lebih dicintai dibandingkan sosok ulat menggelikan.
Setelah menahan nafsu beberapa minggu, imago ke luar dari persembunyian. Dia bergerak ke atas dahan untuk mengeringkan tubuh. Berdiam diri seraya menunggu sayapnya mekar sempurna. Jika sudah tiba waktunya, dia akan menghidupi diri dengan sajian terbaik dan mencari kekasih hati untuk menarikan tarian mesra.
Lain kupu-kupu, lain masa. Namun hidup mereka hanya sebatas selusin bulan purnama.
...
Aku menatapi cerita pendek itu kesekian kalinya dan satu-satunya hal yang terbayang di kepalaku hanyalah proses metamorfosis kupu-kupu. Jika cerita pendek ini memang sebuah teka-teki, yang ada di kepalaku hanyalah tentang siklus hidup dan mati. Sejauh ini, aku sama sekali tak dapat menemukan hubungan dengan denah rumah Oma.
Tiba-tiba Astro meraih wajahku dengan kedua tangannya dan mencumbu bibirku hingga kami berdua terengah. Aku menatapnya tak percaya saat dia melepasku dan memberiku senyum menggodanya yang biasa. Aku bahkan belum sempat mengatakan apapun saat dia mengecup bibirku dan menyodorkan sebuah handphone peninggalan Opa.
"Sandinya calon nama tante kamu yang meninggal di kandungan. Nama calon anak kita." ujarnya dengan senyum semakin lebar.
Aku menatapi handphone di tanganku dengan tatapan tak percaya. Handphone itu kini menyala tanpa halangan di depan mataku dan ada ribuan notifikasi yang tertera.
"Tinggal satu hape sama laptop. Kamu udah nemu sesuatu?"
Aku menggeleng, "Mau dibaca kayak apa juga ini cerpen fase metamorfosis kupu-kupu."
Astro mengamit lembaran kertas di tanganku dan membacanya dalam diam, lalu mengamit denah rumah Oma dari meja. Dia menatapi kedua benda itu bersisian sebelum meletakkannya dan kembali berkutat dengan laptop. Entah apa yang sedang dia lakukan sekarang.
Aku baru saja akan membuka satu-persatu notifikasi di handphone peninggalan Opa saat Astro menarik denah rumah dan lembaran cerita pendek. Dia membentangkannya di antara kami dan menunjuk ke arah kamarku.
"Pasti ada apa-apa di kamar kamu"
Aku menatapnya tak percaya, "Apa-apa gimana? Aku udah nempatin kamar itu bertahun-tahun dan ga ada apa-apa. Waktu pindah juga udah aku bongkar semua barang-barang di sana. Lagian kamar itu udah sempet direnovasi waktu aku SMP. Kalau ada sesuatu aku pasti tau."
"Liat ini." ujarnya sambil menunjuk pada kalimat 'Telur penurut akan menetas dalam waktu tiga hari, sedangkan telur keras kepala akan lahir dua hari lebih lama.', lalu menarik garis lurus di denah rumah Oma dimulai dari ruang tamu.
Aku menghitung jumlah ruangan dari pintu depan. Ada ruang tamu, ruang yang dipakai untuk menyimpan berbagai perkakas olahraga yang dulunya kupakai sebagai ruangan membuat pesanan kerajinan tangan, ruang baca, kamar Opa dan Oma, kemudian kamarku. Ruang baca berada di urutan ke tiga dan kamarku memang berada di urutan ke lima.
Tiba-tiba aku berpikir, apakah aku keras kepala? Oma memang pernah mengatakan bahwa aku keras kepala, tapi kamar itu dulunya adalah milik Bunda dan ... Bunda memang keras kepala. Astaga!
Aku menoleh pada Astro dengan tatapan tak percaya, "Seriously?"
"Kita harus cek kamar itu lagi kalau pulang. Sebelum kita pindah buat kuliah."
"Trus sisa ceritanya artinya apa?"
"Mungkin sandi biar kita bisa masuk ke ruangan apa gitu? Aku juga ga yakin. Mending kamu bantuin aku buka sandi hape sama laptop ini. Kita biarin aja dulu itu denah rumah sama cerpennya."
Aku menghela napas, lalu meletakkan denah ruma Oma dan cerita pendek ke meja. Aku mengamit handphone peninggalan Opa yang lain yang berada di pangkuan Astro dan merebahkan kepala di sana.
Astro menyentil dahiku, "Dasar manja."
Aku hanya tersenyum manis padanya sebelum mengalihkan tatapan ke handphone di tanganku, "Kamu pakai metode apa buat buka hape yang tadi?"
"Vigenère. Regina pakai kode alfabet 'S' jadi angka '1'. S dari huruf pertama nama oma : Sagenah. Hasilnya jadi 26, 13, 15, 17, 22, 9."
Aku menatapnya tak percaya, "Dan kenapa kamu kepikiran metode Vigenère?"
"Karena aku coba pakai Caesar Shift ga bisa. Vigenère lebih kompleks dibanding Caesar Shift. Untung berapa kali nyoba hapenya ga keblokir. Kalau keblokir mungkin kita udah kehilangan akses."
"Trus mau coba pakai metode yang sama buat hape ini?"
"Coba aja."
"Kamu punya tebakan kira-kira nama siapa yang dipakai? Nama Regina mungkin cuma Opa sama Oma yang tau karena itu nama calon adik Bunda. Aku tau nama itu karena Oma yang ngasih tau."
Astro terdiam dan terlihat sedang berpikir keras, "Aku udah coba nama kamu sama nama bunda, tapi ga bisa."
"Kamu udah coba nama kamu?"
"Namaku?" Astro bertanya dengan alis mengernyit mengganggu.
Aku hanya menggumam mengiyakan.
Astro menggeleng, "Aku ga ngerasa namaku spesial buat opa sampai dijadiin sandi."
Aah....
Aku berpikir dalam diam. Jika Opa menggunakan metode Vigenère dengan kode alfabet "S", maka ... tunggu sebentar.
Opa memakai kode alfabet "S" untuk nama Regina, karena "S" adalah Sagenah yang diambil dari nama Oma. Astro adalah anak Ibu dan nama Ibu adalah Trini Agnia, maka mungkin Opa menggunakan kode alfabet "T", bukan?
Aku mencoba memasukkan 10, 26, 3, 1, 23. Namun gagal.
Astaga, kenapa harus serumit ini?
=======
NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.
TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-
Kalian bisa add akun FB ku : nou
Atau follow akun IG @nouveliezte
Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte
Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..
Regards,
-nou-