Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

DNA



DNA

0Astro memperlihatkan email dari Axelle padaku dan dia benar. Tak ada nama Auriana Gayatri di sana, tapi tertulis jelas nama Hayakawa Zen sebagai cucu Nenek Shiori. Mama Zen adalah satu-satunya anak perempuan dari Nenek Shiori. Itu sebabnya Mama Zen memiliki kanzashi peninggalan keluarga dan kanzashi itu diberikan padaku karena Kak Liana menolak menerimanya.     

Aku menatap email itu dengan tatapan tak percaya. Jantungku berdetak kencang sekali. Aku bahkan tak lagi mengenali iramanya. Aku tahu tak ada hal yang kebetulan di dunia ini, tapi aku merasa Tuhan sedang bercanda padaku.     

Semua percakapanku dengan Zen selama beberapa tahun ini tiba-tiba muncul. Dia pernah memberitahuku neneknya tinggal di Jogja dan memiliki darah Jepang. Namanya bahkan diambil dari nama ayah sang nenek. Dia juga pernah memberitahuku dia belajar melukis dari kakeknya dan kakeknya sudah meninggal bertahun lalu.     

Sekarang aku tahu apa yang membuat keluarga Zen melarang anak-anak mereka berbisnis. Itu semua karena keluarga Pranoto pernah meminta seseorang menipu sentra batik milik neneknya hingga bangkrut hanya karena Gerard memberi pengakuan pernah melihat seseorang yang mirip bundaku. Donny sudah mengakui perbuatan papa dan kakeknya tentang itu minggu lalu.     

Tak mengherankan kenapa Zen menyebut Auriana Gayatri sebagai teman mamanya. Dia bahkan jelas-jelas menyebut perempuan itu "tante" saat aku meminta alamat sentra batik milik perempuan itu minggu lalu.     

Namun kenapa perempuan itu justru terkesan sudah memata-matai Astro entah sejak kapan? Aku yakin dia pasti tahu Astro akan berkuliah di Surabaya. Dia bahkan tahu di mana apartemen Astro berada.     

Aku bahkan baru saja berpikir jika Zen pernah bercerita tentangku pada perempuan itu, perempuan itu pasti akan mendapatkan banyak informasi tentangku dan Astro. Sial, dia mungkin pernah menyebutkan Astro akan berkuliah di Surabaya saat kami masih SMA.     

Apa yang harus kulakukan sekarang? Haruskah aku ke rumah Zen dan bertemu dengan keluarganya? Apa pula yang harus kutanyakan pada mereka? Aku tak mungkin memberi tahu mereka bahwa perempuan itu sudah mengincar suamiku sejak lama, bukan?     

Aku bahkan baru saja berpikir aku bodoh sekali karena meminta Kyle melakukan tes DNA pada rambutku dan rambut perempuan itu. Bagaimana mungkin aku mengharapkannya sebagai bundaku jika wajah kami bahkan tidak mirip?     

Aku harus mengakui aku sangat berharap karena tatapan mata perempuan itu begitu teduh. Aku bahkan masih mengingat pelukannya dan elusan tangannya di wajahku saat kami bertemu. Namun semua itu terasa tak masuk akal lagi saat ini.     

Apa yang sebetulnya kupikirkan saat meminta Kyle melakukan tes DNA minggu lalu? Aku konyol sekali.     

Tiba-tiba mobil kami berhenti. Saat aku menoleh, kami sudah sampai di rumah Ayah dan senja sudah tiba. Astaga, berapa lama aku berkutat dengan pikiranku sendiri?     

Aku menatap Astro dalam diam. Dia juga sedang menatapku dalam diam. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini. Kuharap aku tak terlihat terlalu menyedihkan saat ini.     

Kyle membuka pintu dan menutupnya kembali. Dia beranjak ke belakang untuk mengeluarkan koper kami dan menariknya ke teras depan. Sedangkan aku dan Astro masih saling menatap dalam diam.     

"Kita bahas ini lagi nanti." ujarku sambil mengembalikan handphone padanya.     

Astro mengangguk dan memasukkan handphone ke saku, lalu mengamit tanganku dan mengajakku ke luar dari mobil. Saat kami di depan pintu, Oma memelukku dan tersenyum lembut.     

"Kenapa lama banget? Oma kangen." ujar Oma sambil mengelus bahuku.     

Aku membalas pelukan Oma, "Maaf, tadi Faza nyari kado dulu buat Ray."     

Oma melepas pelukanku hingga aku bisa menyalami dan mencium tangannya. Astro juga melakukan yang sama setelah aku selesai.     

"Oma keliatan seneng banget. Ada apa?" aku bertanya sambil memeluk lengan Oma dan mengajak Oma masuk.     

"Ga ada apa-apa. Oma cuma abis bikin kue sama Nia. Faza cicipin ya. Oma bikin cheesecake, tapi cheesecake yang ini enak banget. Nia dapet resep dari temennya yang chef." ujar Oma sambil menggiring kami ke dapur.     

Rumah ini memang beraroma keju saat kami sampai dan aroma itu lebih intens saat kami masuk ke dapur. Sudah ada Ibu dan Ayah di sana, dengan entah berapa loyang kue di hadapan mereka.     

Astro menyalami dan mencium tangan keduanya. Aku melakukan hal yang sama setelah dia selesai, lalu menatapi loyang-loyang kue di hadapanku. Ada lebih dari dua lusin kue di sini.     

"Oma mau jualan?" aku bertanya.     

"Ga. Ini mau Oma bagi-bagi. Udah ada jatahnya masing-masing. Faza anterin ke Zen ya dua loyang. Rumahnya deket sini, kan?"     

Aku terdiam sesaat sebelum bicara, "Minta Pak Deri aja yang anter. Faza capek banget dari Surabaya pakai mobil. Tadi juga mampir beli kado dulu buat Ray di Jogja."     

Oma terlihat kecewa, "Besok aja nganternya, sekalian kita berangkat ke rumah Arya. Lagian cheesecake itu masih panas, tapi Oma ga ikut nganter ya. Oma ikut mobil Nia aja besok."     

Aku menoleh pada Astro yang sudah duduk di kursi untuk meminta saran. Astro hanya mengangguk singkat.     

Kenapa ini terasa menyebalkan? Aku baru saja berniat akan menghindari keluarga Zen karena sudah tak berharap apapun tentang perempuan bernama Auriana Gayatri itu. Namun aku tak mampu menolak permintaan Oma.     

"Besok Faza anter ke sana sekalian jalan." ujarku pada akhirnya.     

Oma mengangguk dan tersenyum lembut, lalu beranjak menghampiri kompor. Sepertinya akan membuat minuman entah apa.     

Aku duduk di salah satu kursi di sebelah Astro dan mencari keberadaan Kyle. Sepertinya dia berdiam diri di ruang tamu atau teras depan karena aku tak melihatnya di sini.     

"Kalian udah makan?" Ayah bertanya.     

Aku menggeleng tepat saat Astro mengelus puncak kepalaku.     

"Dari kemarin Oma masak banyak. Tetangga kita satu blok kebagian semua." ujar Ibu sambil membereskan peralatan membuat kue dari meja makan.     

Kurasa sekarang aku tahu kenapa Oma begitu senang. Sebetulnya aku ikut senang karena Oma tak lagi begitu sedih karena mengenang Opa. Entah kenapa rasa kesal di hatiku tak juga pergi. Ini terasa seperti ada sesuatu yang salah dan aku tak tahu di mana letak salahnya. Aku menghitung tanggal menstruasi di dalam kepala, tapi menstruasiku baru akan datang seminggu lagi.     

"Oma masak apa?" Astro bertanya.     

Oma menoleh pada kami dengan senyum lembut yang masih menghiasi bibirnya, "Oma bikin rendang sama sambel goreng hati hari ini. Kemarin Oma bikin gudeg, masih ada sedikit kalau kalian mau."     

Astro memberi Oma senyum menggodanya yang biasa, "Astro mau rendang aja. Rendang bikinan Oma juara."     

"Minta Faza bikin dong. Kan sama aja."     

Astro menoleh padaku dan memasang wajah berpura-pura kecewa, "Nyonya Astro sibuk, Oma. Udah jarang masak belakangan ini."     

Aku menatapnya sebal. Padahal dia lah yang selalu memaksakan diri untuk memasak dan memintaku beristirahat. Kami bahkan memesan makanan dari restoran jika dia juga tak sempat memasak.     

"Sayang banget. Padahal bakat turun temurun buat masak dari nenek buyut ada di Faza." ujar Oma sambil mengalihkan tatapan pada panci di atas kompor.     

Entah kenapa aku mengingat perempuan bernama Auriana Gayatri itu lagi dan merasa sangat bodoh karena masih juga mengharapkannya. Hanya orang dengan bakat atau rasa suka yang besar yang mampu membuat sebuah permen susu dengan rasa yang mirip dengan permen susu yang sudah menghilang dari peredaran selama bertahun-tahun, bukan?     

Entah kenapa tiba-tiba aku mengingat pertanyaan Opa padaku tentang apa hal yang paling Bunda sukai.     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING & NOVELFULL, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.