Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Om



Om

2Aku mengantar cheesecake titipan Oma pada Mama Zen saat akan berangkat ke rumah peninggalan Kakek Indra. Aku hanya berkata Oma membuat banyak sekali kue dan membagikannya ke banyak orang, termasuk satu blok perumahan tetangga rumah Ayah.     

Mama Zen senang sekali. Entah apakah dia merasa senang karena Oma memberi keluarganya kue atau justru senang karena aku datang, tapi aku pamit sesaat setelah memberikan kue dan kembali memasuki mobil untuk melanjutkan perjalanan.     

Astro menatapku dalam diam, tapi tatapannya padaku seolah sedang bertanya kenapa aku tak membahas apapun tentang perempuan itu dengan Mama Zen. Padahal aku hanya perlu sedikit berbasa-basi untuk membuka percakapan.     

"Aku ga minat bahas dia." ujarku padanya sebelum mengamit handphone dan mengecek semua notifikasi yang masuk.     

Jian mengabariku bahwa ruangan khusus untuk Chaca akan selesai dibangun besok. Lyra mengabariku bahwa tak ada sesuatu pun yang terjadi di rumah rahasia. Pak Bruce mengerjakan tugasnya sebagai sekretaris yang mengurusi perusahaan toko kain dengan baik seperti biasa. Pak Simon mengabariku dia baru saja melakukan meeting memperbarui SOP karyawan. Sedangkan Sari mengabariku bahwa toko Lavender's Craft akan siap dibuka senin nanti karena hari ini dia sedang menata etalase dibantu oleh Giana.     

Tiba-tiba aku memikirkan Gon. Haruskah aku memintanya kembali bekerja? Namun dia tak mengabariku satu kali pun setelah dia diambil oleh Abidzar dari markas di Magelang.     

Astro merebahkan kepala di pangkuanku, lalu menyingkirkan handphone yang menghalangi pandangannya dan menatapku lekat. Entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang. Aku tak akan repot-repot menebaknya.     

Aku baru saja akan menatap ke layar handphone lagi, tapi Astro mengamitnya dari tanganku dan memasukkannya ke saku celananya. Aku tahu dia sedang bertingkah menyebalkan karena ingin aku memperhatikannya, tapi aku sedang merasa kesal sekali. Kesal yang tak juga pergi dariku sejak kemarin.     

"Kamu selalu bisa cerita ke aku kalau ada sesuatu. Aku sengaja biarin kamu punya waktu sama diri kamu sendiri belakangan ini karena aku tau kerjaan kamu banyak."     

Aku terdiam.     

"Aku ngerti kalau kamu butuh nyesuaiin diri sama semuanya setelah opa ga ada, tapi seminggu ini kamu aneh banget. Kamu tiba-tiba sering bengong pegang pipi, kadang tiba-tiba kayak orang mau nangis. Lebih aneh lagi waktu kemarin kita abis dari sentra batik. Kamu tiba-tiba nangis dan keliatan kesel terus sampai sekarang. Ga berlebihan kalau aku nanya kamu kenapa, kan?"     

Aku menghela napas pelan sambil mengelus rambutnya. Rambutnya menguarkan aroma green tea yang sama seperti rambutku. Biasanya aroma ini akan membantuku menenangkan diri, tapi aku masih juga merasa kesal dengan sesuatu entah apa yang membuat hatiku terasa berongga.     

"Ada yang kamu sembunyiin dari aku?"     

Aku terdiam. Aku memang memiliki beberapa hal yang kusembunyikan darinya.     

"Kenapa ga terbuka sama aku?"     

Bagaimana pula aku harus menjawabnya?     

"Aku pikir kita ga akan nemuin fase ini, kamu tau? Aku pikir kita akan terus terbuka satu sama lain. Kita udah ngalamin banyak hal dan aku pikir aku udah cukup bikin kamu percaya sama aku buat bisa bikin kamu cerita semuanya. Ternyata aku salah." ujarnya dengan tatapan kecewa yang jelas sekali.     

"Aku ga bermaksud bikin kamu ngerasa begitu."     

Astro menatapku kecewa. Sangat kecewa.     

Haruskah kuceritakan padanya bahwa aku mengharapkan perempuan bernama Auriana Gatyatri itu sebagai bundaku? Haruskah aku mengaku padanya bahwa aku meminta Axelle mencari riwayat hidup perempuan itu? Haruskah aku menceritakan padanya tentang Kyle yang kuminta melakukan tes DNA?     

Astro pernah berkata aku memiliki firasat yang jarang meleset. Gerard dan Opa juga pernah memberi tahuku bahwa instingku bekerja dengan baik. Namun saat ini aku tak yakin dengan apa yang sedang kulakukan. Perempuan itu terasa seperti mimpi bagiku yang datang dan pergi dalam waktu hitungan hari.     

Astro bangkit dan kembali duduk. Kali ini melipat kedua tangan di dada dan menatap ke luar jendela. Sepertinya dia benar-benar kecewa padaku.     

Aku berusaha memeluk lengannya, tapi dia menolakku. Ini baru pertama kalinya dia menolakku, tak seperti biasanya yang akan segera luluh jika aku bersikap manja dan berusaha merayunya. Dia bahkan terus menatap ke luar jendela dan entah kenapa aku merasa dia benar-benar merasa aku tidak menghargainya.     

"Aku minta maaf." ujarku sambil mengelus lengannya.     

Namun dia tetap mengabaikanku. Aku harus mencari cara agar dia bersikap seperti biasanya sebelum kami sampai ke rumah peninggalan Kakek Indra atau kami mungkin saja akan terlihat bermasalah saat menghadiri pernikahan Ray dan Milla sore nanti.     

"Aku minta Axe nyari riwayat hidup perempuan itu, tapi sampai sekarang ga ada kabar. Padahal dia udah ngasih email ke kamu soal keluarga Nenek Shiori kemarin."     

Astro menoleh dan menatapku dengan alis mengernyit mengganggu, "Kamu dapet nomor Axe dari mana?"     

"Dari hape kamu."     

Astro menatapku tak percaya, "Kenapa ga bilang aku? Kamu bisa komunikasi sama Axe dari hapeku."     

"Makanya aku minta maaf. Aku emang nyimpen nomor Axe waktu kamu lagi di kamar mandi. Aku ga tau kenapa aku minta tolong sama dia, padahal aku bisa aja minta tolong sama Kyle atau Om Chandra." ujarku sambil melirik pada Kyle melalui spion tengah.     

Astro mendengus kesal dan mengamit handphone dari saku. Dia mengetikkan entah apa di sana dan memperlihatkan padaku layar handphonenya. Ada pesannya dengan Axe terpampang di sana.     

Astro : Mana data yang diminta istriku     

Axelle : Data yang mana?     

Astro : Riwayat hidup perempuan aneh itu     

Axelle : Aku belum nemu semuanya. Dia aneh banget. Kayak ga pernah ada di manapun dari lahir, tapi tiba-tiba muncul di mana-mana     

Aku menatapi pesan itu dalam diam. Ternyata bukan cuma aku yang merasa perempuan itu tiba-tiba muncul entah dari mana.     

Astro kembali memasukkan handphone ke saku dan menggeser duduk menghadap ke arahku, "Apa lagi yang kamu sembunyiin dari aku?"     

Aku terdiam sesaat sebelum bicara, "Aku kesel karena tau perempuan itu pindah ke luar negeri buat nemuin anaknya. Aku pikir dia single."     

"Kenapa kalau dia single dan kenapa kalau dia punya anak?"     

"Aku ... sempet ngira dia bundaku, Astro, tapi ga mungkin." ujarku dengan mata yang mulai panas dan mengalirkan air tanpa henti.     

Aku berusaha menyeka air mata dengan punggung tangan, tapi entah kenapa hatiku terasa semakin sakit hingga aku merasa tak mampu menahannya lagi. Aku menutup wajah dengan kedua tangan dan meratapi kebodohanku.     

Ya. Aku memang bodoh sekali.     

Astro memelukku dan mendekapku di dadanya tanpa mengatakan apapun. Bahkan hangat tubuhnya tak mampu menenangkanku. Hatiku masih sakit dan kecewa, dengan rongga yang semakin membesar dan aku sama sekali tak tahu bagaimana harus menambalnya.     

"Maaf kalau Kyle ganggu, tapi mungkin Nona harus tau." aku mendengar Kyle bicara, tapi hanya bergeming di pelukan Astro sambil terus menangis. "Sebenernya kita keluarga. Maksud Kyle, bener-bener keluarga dengan ikatan darah."     

"Maksud kamu apa, Kyle?" Astro bertanya.     

"Ayah Kyle adalah Rizal, yang juga kakek Nona." ujar Kyle dengan nada suara tercekat yang membuatku melepas tangan dari wajah dan menatapnya dengan tatapan kabur karena air mataku masih terus mengalir. "Ibu Kyle adalah Rin."     

"Rin?" aku bertanya karena berpikir aku baru saja salah mendengar.     

Kyle mengangguk, "Perempuan bayaran. Ayah Kyle, kakek Nona, ga cerai sama nenek Nona tanpa alasan."     

"Jadi kamu ... Om-ku?"     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING & NOVELFULL, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.