Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Terharu



Terharu

0Kami sampai di rumah peninggalan Kakek Indra tepat waktu. Kami dirias oleh Mami Kalila karena Ray yang meminta menggunakan jasanya. Ray berkata hasil riasan Mami Kalila bagus sekali saat melihatku dan Astro menikah.     

Kami berangkat bersama ke gedung tempat acara akan berlangsung. Dengan berbagai seserahan yang terpisah di tiga mobil, salah satunya mobil yang kupakai. Saat ini aku baru menyadari benda seserahan dari Astro saat kami menikah ternyata tak terlalu berlebihan.     

"Hai, Cantik." ujar Astro sambil mengecup pipiku saat aku baru saja duduk di jok tengah mobil kami dan menutup pintu.     

"Jangan cium-cium, nanti make up-nya rusak." ujarku sambil menatapnya sebal.     

"Rusak apanya? Waktu resepsi kita yang berantakan itu aja make up-nya masih bagus sampai malem kok. Sini kamu." ujarnya sambil mengecup bibirku.     

Aah laki-laki ini benar-benar....     

Aku mencubit pinggangnya, tapi dia tertawa tepat saat mobil kami mulai beranjak dari halaman rumah peninggalan Kakek Indra. Aku menoleh ke jendela belakang dan menatapi rumah itu dalam diam, mungkin ini adalah terakhir kalinya kami ke sini sebelum pindah ke negara baru dua minggu lagi.     

Sebetulnya aku ingin meminta Ibu memberikan kanzashi yang disimpannya, tapi aku membatalkannya. Mungkin akan lebih baik jika kanzashi itu tetap di rumah tua itu. Aku akan memintanya saat Zen menikah dan memberikannya pada istrinya sebagai hadiah.     

Aku sempat melakukan sedikit percobaan pada Oma saat kami dirias untuk mengetahui apakah Oma tahu tentang siapa Kyle sebenarnya. Namun Oma hanya berkata Kyle diangkat anak oleh Opa dari sebuah panti asuhan. Apa alasannya, Oma tak tahu.     

Entah aku harus merasa senang atau sedih pada sosok yang sekarang menjadi pengendara mobil ini. Aku senang ternyata aku memiliki orang lain yang terhubung darah denganku, tapi aku merasa buruk karena masa lalunya begitu berat. Aku tak terbayang bagaimana perasaannya saat tahu ibunya pernah mencoba membunuhnya saat masih bayi.     

"Kyle, kamu pernah ketemu Kakek Rizal kan. Waktu aku mau ikut Astro ke Surabaya kamu kan ketemu ... ayah kamu." ujarku yang tiba-tiba merasa ragu-ragu. Aku ingat Kyle menyebut kakekku bangs*t saat dia bercerita berjam-jam yang lalu.     

Kyle menatapku melalui spion dan mengangguk.     

Entah kenapa aku justru membahas ini. Ini canggung sekali. Mungkin memang lebih baik aku diam saja agar tak salah bicara.     

Perjalanan dari rumah peninggalan Kakek Indra ke gedung acara pernikahan sekitar empat puluh menit. Sudah ada banyak orang dari anggota keluarga calon ipar baruku yang menunggu kami datang.     

Acara berlangsung lancar tanpa hambatan. Tidak seperti pernikahanku yang berlumuran darah, acara pernikahan ini khitmad sekali dan berlangsung tertib. Yang membuatku terkejut adalah keberadaan Axelle di acara ini. Padahal dia tidak memberi tahu Astro atau aku bahwa dia akan datang.     

Sebetulnya aku senang karena dia berusaha membaur dengan orang lain dan belajar bersosialisasi, tapi pembawaan dirinya yang dingin membuat sekian banyak perempuan hanya berani menatapinya dari jauh. Aku mendekatinya dan berbisik untuk memintanya mengikutiku. Dia terlihat terganggu pada awalnya, tapi dia melangkahkan kaki di sisiku pada akhirnya.     

Aku menghampiri seorang perempuan yang kukenali untuk menyalami dan mencium tangannya, "Faza kaget liat Mama dateng. Mayang ikut ga?"     

"Ya ampun, kalau tau Faza ada di sini Mama ajak Mayang tadi." ujar Mama Mayang sambil mengelus wajahku dan tersenyum lembut.     

"Faza ga tau kalau Mama diundang. Mayang udah di rumah, Ma?"     

"Baru sampai tadi pagi. Duh Mayang pasti ngambek deh kalau tau Mama ketemu Faza. Oh ini siapa? Kayaknya Mama belum pernah liat." Mama Mayang bertanya sambil menatap Axelle.     

Axelle menyodorkan tangan untuk menjabat tangan Mama Mayang, "Axelle. Boleh Axelle panggil Mama juga?"     

Aku terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin nada suaranya tiba-tiba terasa jauh lebih ramah dan hangat?     

"Boleh. Ini temen Faza?"     

"Axelle sepupunya Astro, Ma. Kembarannya Teana." ujarku sambil berusaha tersenyum manis. Kuharap senyumku tak terlihat aneh saat ini.     

"Teana punya kembaran? Yang bener? Kok Mama ga tau?"     

Aku menatap Axelle dalam diam. Bagaimana aku harus menjawab pertanyaan ini sekarang? Aku langsung mengajak Axelle menghampiri Mama Mayang hanya untuk membuat Axelle memiliki teman berbincang.     

"Axe sibuk kerja sama Astro, Ma." ujar Astro sambil menyodorkan sebuah gelas berisi soda padaku. "Dia dulu homeschooling kayak Faza, tapi pinter banget. Faza aja kalah. Axe ini yang bantu Astro ngurusin perusahaan game."     

"Oh ya? Keren banget dong." ujar Mama Mayang penuh antusias, tapi mengedarkan tatapan ke sekitar kami. "Axelle ga sama pacar ke sini?"     

Axelle terlihat salah tingkah walau samar. Walau hanya tersenyum pada akhirnya.     

"Axe mau ngelamar Mayang aja kalau boleh. Nanti kalau Mayang udah selesai kuliah." ujar Astro tanpa basa-basi.     

Mama Mayang terkejut hingga bibirnya membentuk huruf O kecil, "Astro ... serius?"     

"Maaf ya, Ma." ujarku sambil mencubit pinggang Astro, tapi dia justru tertawa. "Faza pernah cerita soal Mayang dan kayaknya Axe tertarik. Axe bisa nunggu Mayang selesai kuliah kok. Ya, kan, Axe?"     

Axelle mengangguk dan tersenyum. Entah kenapa senyumnya bahkan terasa hangat. Jauh berbeda dengan senyum dinginnya yang biasa. Aku takjub sekali melihatnya.     

"Bener nih? Mayang ga akan pacaran sampai lulus kuliah dan punya kerjaan loh." ujar Mama Mayang.     

Axelle mengangguk, "Axelle juga ga mau pacaran. Nanti langsung nikah aja kalau udah siap. Axelle titip salam buat Mayang, kalau Mama ngijinin."     

Aku benar-benar tak tahu lagi harus mengatakan apa. Ini terasa seperti baru saja melihat seorang anak tumbuh dewasa dan aku merasa sangat terharu.     

"Mama ngobrol sama Axe ya. Astro dipanggil Ayah." ujar Astro sambil mengamit tanganku. Kami beranjak menjauh saat Mama Mayang mengangguk.     

Entah kenapa sikap salah tingkah Axelle yang beberapa saat lalu muncul saat ini lenyap. Dia terlihat bisa menguasai percakapan dengan Mama Mayang tanpa ragu sedikitpun.     

"Kamu bohong, kan? Kamu cuma pengen Axe ngobrol berdua sama Mama." ujarku sambil mencubit pipi Astro.     

Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa, "Lebih tepatnya aku ga mau kamu ganggu Axelle ngelobi calon mertua. Laki-laki butuh waktu buat ngenalin calon mertuanya sendiri, kamu tau? Aku aja butuh waktu bertahun-tahun buat ngelobi opa jadi calon mertuaku."     

Aku menatapnya tak percaya. Walau sebetulnya aku tahu dia benar. Dia memang begitu berusaha mendapatkanku sebagai istri dan tak pernah membuang kesempatan untuk bisa meyakinkan Opa bahwa dia layak memilikiku.     

"Axe ngobrol sama siapa?" Tante Lusi yang entah dari mana datangnya bertanya.     

"Ngobrol sama calon mertua." ujar Astro.     

Aku mencubit pinggang Astro hingga dia tertawa, "Ngobrol sama Mamanya Mayang, Tante."     

"Mayang yang dapet saham rumah sakit dari opa itu?" Tante Lusi bertanya.     

Aku mengangguk, "Faza ga tau kenapa Mama ada di sini, mungkin temen atau kolega Tante Olla. Waktu nikahan Faza emang ga dateng karena ada seminar di Aceh soal kesinambungan gaya hidup sehat dan dampak baik bagi lingkungan kalau Faza ga salah inget. Semacam itu deh."     

Tante Lusi menatapku dengan tatapan penuh minat, lalu mengamit dua piring kecil berisi cake dari meja berisi penganan dan beranjak mendekati Axelle. Kurasa aku tahu apa yang akan terjadi dan aku senang sekali.     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING & NOVELFULL, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.