Almond
Almond
"Mau makan sesuatu? Jojo masih lama kayaknya. Kita masih bisa keliling dulu."
Aku menoleh untuk menatapnya, "Kamu laper?"
"Aku ga laper, tapi kamu butuh makan."
"Seriously? Aku baru aja makan dua jam yang lalu."
"Udah dua jam yang lalu, Honey. Kamu harus makan lagi." ujarnya sambil mengelus perutku. Kurasa aku tahu apa maksudnya.
Aah laki-laki ini benar-benar....
Aku menghela napas, "Nanti aja. Aku masih kenyang."
Astro tak menanggapi kalimatku, tapi mengajakku ke salah satu stand dan membeli satu kemasan almond krispi yang cukup besar. Dia segera mengajakku beranjak menjauh setelah membayar. Kurasa dia sedang tak ingin diberi pertanyaan macam-macam karena sepertinya penjaga stand mengenali kami.
Astro membuka kemasan dan menyodorkan satu keping padaku, "Jangan nolak."
"Nyebelin." ujarku, tapi aku tetap menerimanya.
Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa hingga beberapa perempuan yang berpapasan dengan kami menoleh. Sial, aku cemburu.
Aku memeluk lengannya dan tersenyum manis, "Kita lagi ngedate kan?"
Astro menatapku tak percaya, "Kesambet apa kamu?"
Aku mencubit pipinya pelan, "Kesambet cinta kamu."
Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa dan menghentikan langkah, "Kita pulang aja yuk."
Aku memberinya tatapan sebal dan menariknya untuk melanjutkan langkah, "Ga mau. Aku mau main."
Astro mengikuti langkahku dengan senyum masih tersisa di bibirnya, "Ga lebih dari jam sembilan, okay?"
Aku hanya menggumam mengiyakan. Aku masih memiliki banyak waktu untuk menyegarkan pikiranku kembali. Aku mengambil satu keping almond krispi dan menyodorkannya ke mulutnya, dia menerimanya dengan wajah berseri-seri seperti seorang raja sedang dilayani.
Aku tahu dia sengaja tak membahas tentang apapun yang berhubungan dengan yang didengarnya dari percakapanku dan Putri karena tak ingin aku berpikir berlebihan. Atau mungkin saja dia sedang menunggu waktu yang lebih tepat untuk membicarakannya.
Aku menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Ada berbagai macam aroma menguar di sini. Tak mengherankan jika sanggup menarik kerumunan untuk sekedar mencicipi.
"Besok ibu dateng jam berapa?" aku bertanya.
"Aku ga tau. Kamu kan bisa nanya sendiri ke ibu, Honey."
Aku tahu dia benar. Mungkin akan lebih baik jika aku lebih sering menghubungi ibu. Lagi pula dia sudah memberiku saran untuk itu, agar aku memiliki teman berbincang.
"Hari senin aku udah mulai sibuk sama workshop. Kamu cari aku di sana kalau pulang ya." ujarku.
Astro mengangguk dan mengusap puncak kepalaku, "Aku tau. Jaga jarak sama laki-laki, Honey. Jangan jabat tangan orang sembarangan, kamu inget?"
"Iya, Tuan Bawel. Kamu kenapa sih jadi tambah nyebelin? Kan ga enak kalau diliat orang lain."
Astro mengangkat bahu, "Ngebayangin kamu hamil jadi bikin aku lebih hati-hati. Kalau bisa, kamu ga usah ngapa-ngapain. Duduk-duduk aja di rumah, tapi kamu pasti protes kalau aku suruh kamu begitu. Dasar gila kerja."
Aku mencubit pinggangnya hingga dia kegelian dan tertawa, "Yang nularin aku jadi gila kerja kan kamu. Resiko kamu dong."
"Hahahaha, tapi kamu kan bisa ngurangin porsinya sedikit."
Yang benar saja? Andai aku adalah perempuan biasa yang hanya meminta uang tanpa bekerja, aku bisa saja hanya duduk manis tanpa melakukan apapun.
Aku baru saja akan membuka bisnis perhiasan. Aku membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk bisa membuatnya berjalan dengan semestinya. Aku juga masih mengawasi jalannya semua cabang toko kain opa, gerai kopi peninggalan ayahku, juga toko kerajinan tangan yang sudah sejak bertahun lalu kubangun.
Aku juga memiliki perjanjian dengan Donny selama satu setangah tahun ke depan dan sudah menyanggupi tawaran om Hanum untuk menjadi pengurus di galerinya. Terlebih, aku akan mewarisi perusahaan senjata api milik opa jika aku sudah cukup umur. Lalu bagaimana mungkin aku mengurangi porsi kerjaku?
Kepalaku berdenyut sekarang. Mungkin Astro benar, aku terlalu banyak mengambil tanggung jawab. Namun dia juga memiliki banyak tanggung jawab yang dia pikul, bukan? Kurasa kami impas.
Satu keping almond krispi menunggu untuk kuterima, maka aku membuka mulut dan mengunyahnya. Astro mengajakku duduk di bawah salah satu pohon yang terlihat sepi.
"Jojo masih lama?" aku bertanya.
"Ga tau. Mana nih anak." ujar Astro sambil menyerahkan kemasan almond krispi dan mengambil handphone dari saku jaketnya. "Udah sampai, tinggal nunggu dia ke sini. Dia nungguin yang lain ternyata."
"Yang lain?"
"Temen-temenku yang lain."
Seharusnya aku sudah bisa menduganya, tapi mengajak Astro pulang sekarang bukanlah pilihan yang bisa kuambil. Aku lah yang bersikeras untuk tetap di sini.
"Yakin ga mau pulang?" tiba-tiba saja Astro bertanya, seolah tahu apa yang sedang kupikirkan.
Aku menggeleng, "Aku mau ketemu temen-temen kamu. Aku mau nanya kamu selingkuh atau ga kalau aku lagi ga liat."
Astro menatapku tak percaya, "Seriously? Aku aja ga pernah nanggepin semua chat yang ngajak aku kencan. Bisa-bisanya kamu mikir aku selingkuh."
Aah kurasa aku akan menggodanya sebentar.
"Tapi tadi om Bram nawarin kamu majalah ... itu." ujarku dengan tatapan sebal.
Astro terlihat salah tingkah, "Aku pernah beli sekali waktu masih SMP, tapi buat Ray. Aku bisa diajakin sparring sama ayah kalau ayah tau aku simpen majalah begitu."
"Kalau ga ketauan, ayah ga akan ngajak sparring kan? Kamu kan jago nyimpen rahasia. Majalah aja sih gampang kamu sembunyiin."
Astro terlihat terkejut, "Kamu ga percaya sama aku?"
Aku hanya menatapnya dalam diam. Aku ingin melihat bagaimana dia memberikan alasan padaku.
"Kamu juga sering bilang temen-temen perempuan kamu sexy." ujarku tiba-tiba karena dia masih tak bersuara hingga beberapa lama waktu berselang.
Astro menghela napas, "Itu bercanda. Aku sengaja bilang begitu buat bikin kamu cemburu."
Aku memberinya tatapan menyelidik sebelum mengalihkan pandanganku ke sekeliling, "Tapi emang banyak yang sexy sih di sini. Aku kan ga tau temen kamu yang mana aja. Bodoh banget ya Mafaza Marzia. Bisa-bisanya milih di rumah, padahal bisa aja kerja di luar. Mungkin nanti aku nemu laki-laki ganteng yang sexy. Aku m ..."
Entah bagaimana tiba-tiba saja Astro meraih wajahku dan mengecup bibirku. Yang membuat jantungku berdetak kencang karena terkejut dan menjauhkan wajahku darinya.
Bagaimana jika ada yang melihat kami? Bagaimana jika ada yang mengambil foto dan menyebarkannya?
"Ga ada yang lain selain kamu." ujarnya dengan tatapan mantap.
Jantungku masih berusaha mendapatkan irama detakannya kembali. Aku benar-benar tak tahu harus bersikap bagaimana.
"Aku ga lagi main-main sama kamu. Kita udah nikah." ujarnya sambil menatapku dengan tatapan yang lebih lembut. "Aku minta maaf aku sering iseng bilang aku liat perempuan sexy. Aku ga ada waktu liat perempuan manapun karena aku punya kamu. Ngapain aku jelalatan liat perempuan lain kalau aku bisa liat kamu yang lebih sexy dari mereka?"
Astaga ... yang benar saja?
"Aku serius. Buatku ga ada yang lebih sexy dibanding kamu. Aku udah liat semuanya, kamu ..."
Aku menutup mulutnya untuk menahan apapun yang akan keluar dari sana. Aku tahu dia akan mengatakan apa dan jelas aku tak ingin mendengarnya. Ini adalah area publik.
"Okay. Cukup." ujarku yang masih berusaha mengatur irama detakan jantungku. "Ga usah dibahas lagi."
Astro menatapku dalam diam selama beberapa lama hingga aku yakin dia tak akan membahas hal itu lagi, maka aku mengecup dahinya dan melepas tanganku yang menutupi mulutnya. Namun sungguh sial, aku menangkap sosok Jojo dan teman-temannya sedang terkejut di kejauhan. Aku yakin sekali mereka baru saja melihatku mengecup dahi Astro.
Astro menoleh untuk melihat apa yang kulihat, lalu mengalihkan tatapannya kembali padaku. Ada senyum menggodanya yang biasa terkembang di bibirnya.
"Bagus kalau mereka liat."
Aku menatapnya tak percaya, "Seriously?"
Astro mengangguk penuh percaya diri. Kurasa aku baru saja mendapatkan firasat dia akan bertingkah sebentar lagi.
=======
Semoga readers selalu sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-
Kalian bisa add akun FB ku : nou
Atau follow akun IG @nouveliezte
Akan ada banyak spoiler bertebaran di dua akun di atas, jadi kalian bisa follow aku di sana yaa..
Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, kasih rank di setiap chapter, tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini yaa.. Luv u all..
Regards,
-nou-