Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Ganggu



Ganggu

1Aku masih berusaha mencerna kalimat Astro selama beberapa lama. Kenapa Teana tak pernah memberitahuku apapun tentang kembarannya? Dia selama ini bersikap biasa saja.     

Sepertinya aku lupa, Teana pasti pandai menjaga rahasia sama seperti Astro, bukan? Mereka adalah saudara sepupu. Terlebih, mereka adalah cucu Kakek Arya.     

"Ada yang Faza mau tanya?" pertanyaan Ayah membuatku tersadar dari lamunanku.     

Aku menatap Ayah, Ibu dan Astro bergantian. Aku memiliki banyak sekali pertanyaan. Yang mana yang harus kutanyakan lebih dulu?     

"Dulu Ibu juga begini? Maksud Faza ... Ibu bilang Kakek nyimpen banyak rahasia kan? Ibu baru dikasih tau setelah nikah?" aku bertanya.     

Entah apakah pertanyaan ini adalah pertanyaan yang tepat. Aku hanya merasa penasaran dengan bagaimana reaksi Ibu saat ada begitu banyak rahasia terbuka di depan matanya.     

Ibu menoleh pada Ayah dan tersenyum lebar sekali, "Faza bisa nebak gimana reaksi Ibu waktu tau?"     

Aku menggeleng. Akulah yang justru ingin tahu. Kenapa ibu judtru memintaku menebak?     

"Ibu langsung pulang ke rumah orang tua Ibu."     

Hening di antara kami. Aku tak tahu bagaimana harus menanggapi situasi ini. Aku tak mungkin meminta pulang karena Opa sudah mempercayakanku pada Astro. Bahkan kalaupun aku memaksa, kurasa Opa yang akan marah dan kecewa padaku.     

"Kamu ga berniat pulang kan?" Astro bertanya seolah dia memahami apa yang baru saja kupikirkan.     

Aku menggeleng, "Aku akan pulang kalau kamu nganter. Kan kamu yang bilang ga akan biarin aku pulang sendiri."     

Astro tersenyum lebar sekali. Entah apakah aku yang terlalu bodoh, tapi pilihan pulang sendiri ke rumah Opa terasa seperti bukan pilihan yang baik untukku.     

"Ibu sama Ayah kenal Zenatta? Maksud Faza, pernah ketemu?"     

"Ayah pernah ketemu sekali waktu Astro lulus SD dulu. Anaknya biasa aja, tapi abis kasus Astro muncul dan dapet bantuan dari opa, kita jadi tau siapa dia."     

"Siapa?"     

"Nanti Faza tau kalau nginep di rumah kakek."     

Apa yang kuharapkan? Aku sudah menebak Ayah pasti akan menjawab seperti itu.     

"Mm, Faza boleh nanya?"     

Ayah dan Ibu mengangguk padaku.     

"Ayah sama Ibu nikah di umur yang ga jauh beda sama Faza kan? Ayah sama Ibu ga pernah berantem? Selama ini Faza liat kalian selalu mesra."     

Ibu tersenyum lebar sekali, "Yang Faza liat itu adalah versi kita yang udah ditempa banyak masalah. Kalau kalian punya masalah nanti, coba pikir lagi, kenapa kalian milih satu sama lain."     

Jawaban dari ibu membuatku hatiku terasa hangat. Aku akan mengingatnya seumur hidupku. Aku tahu aku dan Astro akan selalu baik-baik saja. Aku hanya bertanya andai kami berdebat terlalu intens entah di waktu yang mana.     

Aku menoleh pada Astro, "Did you hear that (Kamu denger kan)?"     

Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa, "Aku denger. Kamu ga berencana berantem sama aku kan?"     

Aku menggeleng dan tersenyum manis. Siapa pula yang begitu bodoh menginginkan sebuah pertengkaran dalam rumah tangganya?     

"Okay. Kalau gitu, kita udahin obrolan di sini. Ini udah malem banget. Kita harus istirahat." ujar Ayah.     

Aku dan Astro mengangguk dalam diam. Kami menunggu Ayah dan Ibu bangkit lebih dulu.     

"Istirahat ya kalian." ujar Ibu sebelum mengikuti langkah kaki Ayah menuju kamar.     

Aku tak mampu menyembunyikan senyum di bibirku. Astro sudah mendapatkan yang dia inginkan sebelum Ibu mengetuk pintu kamarnya tadi. Kurasa tak masalah jika sekarang aku memintanya untuk beristirahat.     

Aku menoleh padanya yang masih menahanku di sisinya, "Istirahat, Honey."     

Astro tertawa, "Okay, if you said so (kalau itu mau kamu). Mau ke kamar sekarang?"     

"Di sini dulu sebentar, boleh?" aku bertanya sambil mengamit toples berisi keripik dan menyodorkannya padanya.     

Astro membantuku membuka toples dan menyodorkan satu keping keripik ke mulutku. Aku menerimanya. Sepertinya kami sudah begitu terbiasa saling menyuapi sejak AT Project dua tahun lalu.     

"Kamu mau nelpon Eboth?" Astro bertanya setelah menelan keripik di mulutnya.     

Aku menggeleng, "Besok aja. Ini udah malem banget."     

Astro menyodorkan satu keping keripik padaku, "Nanti aku kerja sebentar ya. Kamu tidur aja. Aku ga akan ganggu."     

Aku menerima keripik darinya dan mengangguk. Aku memang akan lebih memilih tidur dari pada mengganggunya. Dia bisa saja bertingkah saat merasa terganggu olehku dan kami mungkin tak akan beristirahat hingga pagi.     

"Besok siang Teana dateng. Dia mau nginep di sini, jadi nanti berangkat bareng kita."     

"Axelle ga dateng ke resepsi kita?"     

Astro menggeleng, "Nanti kamu ketemu dia di rumah kakek. Erm, tapi dia agak spesial. Nanti kamu tau kok."     

Aku menatapnya dalam diam. Ada banyak artian spesial di dalam kepalaku. Entah spesial yang mana yang dia maksudkan, tapi aku tak akan bertanya. Bertemu langsung dengannya pasti akan menjawab pertanyaanku. Aku hanya harus menunggu.     

"Kamu punya jadwal apa besok?" aku bertanya.     

"Aku mau masak buat kamu. Kamu udah janji mau makan banyak kalau aku yang masak kan, Honey?"     

Aku tersenyum lebar, "Mau masak apa?"     

"Masak rawon."     

Aah, laki-laki ini benar-benar ....     

Berbulan-bulan lalu dia berjanji akan memasak rawon untukku. Kupikir dia sudah melupakannya karena ada begitu banyak yang terjadi selama berbulan-bulan ini.     

"Thank you, Honey." ujarku sambil mengelus jarinya yang masih menggenggam tanganku.     

"My pleasure. Kamu boleh bangun siang besok. Kamu pasti capek banget kan?"     

Aku mengangguk, "Capek banget! Kamu janji ga ganggu ya?"     

"Asal kamu ga ganggu aku, aku ga akan ganggu kamu. Kita liat seberapa tahan kamu ga ganggu aku nanti." ujarnya sambil memasukkan satu keripik ke mulutnya.     

Aku memberinya tatapan sebal, "Aku ga akan ganggu."     

"We'll see (Kita liat nanti)."     

Coba lihat tatapan iseng di wajahnya itu. Dia benar-benar menyebalkan.     

"Kalau aku ga ganggu kamu sampai besok, mau kasih aku apa?"     

"Aku kasih tau kamu satu rahasiaku yang lain." ujarnya dengan senyum menggodanya yang biasa.     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSI.F di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya.     

Banyak cinta buat kalian, readers!     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.