Sembarangan
Sembarangan
Tunggu sebentar ....
Aku : May, kamu kenal Zenatta?
Mayang : Aku kenal. Dulu kita pernah sekelas waktu SD. Kamu kenal dia di mana? Setauku dia pindah ke kota sebelah
Aku : Aku pernah ketemu dia sekali dua tahun lalu, tapi cuma sebentar. Tiba-tiba aja aku inget. Aku boleh tau dia orangnya gimana?
Mayang : Kamu punya masalah sama dia?
Bagaimana aku harus menjelaskannya? Aku tak yakin apakah aku bisa menjelaskan ini dengan baik. Terlebih, karena aku merasa Zenatta memiliki hubungan yang entah apa dengan keluarga Astro. Aku tak bisa memberitahukan hal ini pada sembarang orang. Mayang adalah sahabatku dan sudah begitu banyak membantu. Aku hanya tak ingin melibatkannya dengan urusan yang tak semestinya.
Aku : Sedikit salah paham aja sih, May. Aku cuma ga mau salah sikap kalau ketemu lagi sama dia
Mungkin akan lebih baik jika aku menjelaskannya seperti ini. Kuharap Mayang tak berpikir berlebihan.
Mayang : Bisa aku telpon kamu sekarang?
Aku : Bisa. Aku cari earphone dulu sebentar
Aku menoleh ke arah Astro yang sedang bekerja. Dia masih berkutat dengan laptop dan terlihat fokus sekali. Aku bangkit dari tempat tidur, tepat saat Astro menoleh padaku. Aku menghampirinya dan mengambil earphone dari meja kerja.
Astro memeluk pinggangku erat dan mengecup perutku, "Kamu harusnya tidur sekarang."
"Aku mau ngobrol sama Mayang sebentar" ujarku sambil mengelus rambutnya dan mengecup dahinya.
Astro memberiku tatapan sebal, "Besok pagi aja, Honey."
"Ga bisa. Besok pagi dia harus pulang."
"Ngobrolnya di sini aja. Jangan keluar. Aku ga mau ambil risiko ibu atau ayah liat kamu keluyuran di luar kamar jam segini."
Sepertinya aku harus menurutinya, maka aku mengangguk. Aku baru saja akan kembali ke tempat tidur saat dia menahanku.
"Di sini aja, Honey."
"Aku ga mau ganggu kamu kerja."
"Kamu ga ganggu. Aku ambil kursi lagi. Tunggu sebentar." ujarnya yang langsung bangkit dan keluar kamar dengan membuka pintu perlahan. Dia kembali dengan kursi yang biasa berada di depan meja komputer. Dia meletakkannya tepat di depanku dan memberiku isyarat untuk duduk.
Aku duduk dengan menyandarkan punggung dan memasang earphone, juga menaikkan kaki ke kursi dan bersila. Ini terasa jauh lebih baik, dengan Astro duduk di sampingku.
Astro mengecup bibirku, "I love you, Honey."
"I love you too."
"Aku lanjut kerja ya."
Aku mengangguk. Memperhatikan Astro yang kembali fokus pada pekerjaannya membuatku merasa lebih tenang. Setidaknya dia tak akan bertingkah menyebalkan.
Aku memberi Mayang panggilan telepon, "Sorry, lama. Gimana, May?"
"It's okay. Gimana kamu kenal Zenatta?"
Aku menoleh ke arah Astro, "Ketemu sebentar pas nemenin Astro sih. Aku juga ga ngobrol sama dia. Cuma ketemu aja trus Astro ngajak pergi."
Astro menghentikan pekerjaannya, menoleh padaku dan memberiku isyarat untuk menyalakan speaker. Sepertinya aku harus menurutinya. Semoga ini bukan pembicaraan yang terlalu sensitif.
"Aku ga tau apa informasi ini berguna buat kamu, tapi aku saranin kamu hati-hati sama Zenatta. Dia ... licik." ujar Mayang.
Aku dan Astro saling bertatapan. Sepertinya kami memiliki pikiran yang sama.
"Kenapa kamu bilang gitu?" aku bertanya.
"Aku ga tau apa orang lain merhatiin juga, tapi dia pinter hasut orang lain. Kamu inget waktu aku bilang Angel nyari kamu abis Astro upload foto kamu dulu banget itu? Awalnya Angel biasa aja, tapi Zenatta bilang kalau Astro bisa aja pacaran sama kamu karena Astro ga pernah upload foto perempuan manapun sebelumnya."
Pupil mata Astro melebar dengan jelas. Entah bagaimana, tapi sepertinya aku tahu apa yang dia pikirkan.
"Kamu inget Zenatta bilang apa ke Angel? Maksudku ... gimana caranya dia ngomong waktu itu?" aku bertanya.
"Dia keliatan biasa aja. Kayak cuma ngasih saran biasa, tapi dia pinter manfaatin orang. Dia tau Angel pasti cemburu."
Aku sudah mendapatkan informasi yang kucari sejak kemarin. Aku bisa membayangkan bagaimana cara Zenatta memanfaatkan orang lain karena ada seseorang yang sangat mirip dengannya sedang menatapku sekarang.
"Aku ga tau salah paham apa antara kamu sama dia, tapi kamu harus hati-hati. Aku ... ga tau apa pendapatku bener, tapi dia kayaknya suka sama Astro. Dia ga pernah ngomong sih, tapi aku beberapa kali mergokin dia ngeliatin Astro diem-diem."
"Thank you informasinya, May. Aku akan lebih jaga sikap kalau ketemu dia lain kali."
"Kamu emang harus jaga sikap. Apalagi kamu baru nikah sama Astro. Aku ga yakin sih dia masih suka sama Astro atau ga, tapi aku ga pernah suka tatapan matanya. Rasanya kayak dia nyembunyiin hal-hal. Semacem ... dia bisa aja ngelakuin apapun yang dia mau."
"Okay. Aku ngerti."
"Kamu harus jaga diri Faza. Ada banyak orang yang ga suka kamu nikah sama Astro."
"Aku tau."
"Aku cuma mau ngasih tau itu aja. Aku ga yakin gimana jelasinnya ke kamu lewat chat. Uugh, aku mulai ngantuk. Aku tidur sebentar ya. Aku harus pulang beberapa jam lagi."
"Nanti kabarin aku ya."
"Pasti. See you, Za."
"See you, May."
Sambungan telepon kami terputus sesaat setelahnya. Aku dan Astro masih saling bertatapan. Aku tahu kami sedang menilai apa yang ada di dalam pikiran kami masing-masing.
Mayang adalah perempuan yang pintar sekali. Aku tak akan meragukan analisanya hanya karena dia dan Zenatta sudah lama tak bertemu. Sepengetahuanku, ingatan Mayang bagus sekali.
"Aku baru inget, dulu kamu bilang Zenatta ganggu dan aku ga perlu tau dia siapa. Kamu cuma bilang dia temen Angel. Ada yang kamu sembunyiin dari aku?"
"Aku ga sembunyiin apa-apa dari kamu soal dia. Seingetku dia emang baik, tapi waktu di resort itu dia emang agak ganggu."
"Ganggu yang gimana?"
Astro terdiam sebelum bicara, "Dia hampir nebak aku yang punya resort itu. Untung kamu dateng jadi aku bisa pergi dari dia."
Sekarang aku baru menyadari Zenatta bukanlah perempuan sembarangan.
=======
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSI.F di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya.
Banyak cinta buat kalian, readers!
Regards,
-nou-