Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Bunga



Bunga

2Astro menutup akses jalur yang menghubungkan kamar kami di workshop dan rumah rahasia hanya berselang dua setengah jam. Dia melakukannya pagi buta dan memplester dinding di kamar workshop hanya sekitar setengah jam setelah makan siang. Dia akan memplester dinding di kamar rumah rahasia nanti malam. Dia berkata kami harus menunggu hingga lapisan plester dinding kering sebelum mengecatnya.     

Sebetulnya aku berniat akan memanggil tukang bangunan yang bersedia membangun ruangan untuk Chaca di atap beberapa hari lagi. Namun Astro berkata akan lebih baik jika aku segera meneleponnya dan memintanya mulai bekerja besok.     

Aku baru saja selesai menghubunginya saat kami memarkir mobil di apartemen. Aku melirik jam di lenganku, pukul 15.31.     

Astro mengamit tanganku untuk berjalan bersamanya setelah aku memasukkan handphone di saku. Beberapa orang yang mengenali kami tersenyum sebagai salam di dalam perjalanan menuju lantai 26, maka kami melakukan hal yang sama.     

Ada sebuah kursi yang diletakkan menempel pada dinding, tepat di samping pintu yang membuatku bertanya-tanya. Aku menoleh pada Astro, tapi dia menaikkan bahu karena sepertinya dia juga tak mengerti sama sepertiku.     

Astro mengetuk pintu unit apartemen satu kali dengan ketukan pelan. Namun tak ada jawaban hingga dia mengetuk lagi sambil memanggil nama Axelle. Axelle baru membuka pintu setelahnya, tapi dia membukanya hanya selebar beberapa inci dan dia mengintip dari sela-selanya.     

"Ada yang ngikutin kalian?" Axelle bertanya.     

"Apaan sih? Ga ada apa-apa kok." ujar Astro dengan tatapan kesal yang jelas sekali sambil mendorong pintu terbuka lebih lebar dan menarikku masuk.     

"Hai, Axe." ujarku sambil menatapi pakaiannya yang seperti biasanya yang serba putih, lalu aku menatapi dinding apartemen yang di cat hitam. Cat yang sama dengan yang dipakai Axelle untuk kamarnya di mansion. Namun saat aku menatapi langit-langit, langit-langitnya berlukiskan galaksi sama seperti langit-langit kamarnya di mansion. Anehnya semua gorden di sini semuanya tertutup, padahal ada sebuah teleskop yang dipasang menghadap ke luar jendela.     

Aku baru tahu dari Astro semalam, ternyata Ayah meminta beberapa orang yang bisa dipercaya untuk merenovasi apartemen ini dan mengisinya dengan berbagai furniture yang baru setelah pulang dari Alas Purwo. Orang-orang itu bekerja dengan cekatan dan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat.     

Axelle hanya tersenyum dingin sambil menutup pintu dan mengajak kami berjalan ke meja kerja yang penuh dengan berbagai komputer seperti miliknya di mansion. Atau mungkin itu memang miliknya. Aku hanya tahu dia meminta barang-barangnya dikirim menggunakan mobil lain sebelum kami berangkat ke Surabaya dua hari yang lalu.     

Axelle duduk di kursi yang menghadap ke berbagai layar komputer dan menyalakan sebuah rekaman CCTV yang terpasang di depan pintu unit apartemen ini. Memang ada seorang perempuan yang beberapa kali melewati unit ini dan jelas menoleh saat melewati pintu unit.     

Perempuan itu berambut pendek, dengan rambut dicat berwarna dark burgundy (ungu gelap kemerahan). Dia memakai pakaian kasual dan memakai kacamata. Entah kenapa aku penasaran dengannya.     

"Begitu doang aja kamu ribut banget?" Astro bertanya dengan nada kesal yang jelas sekali. "Sampai naruh kursi di pintu buat ojol naruh pesanan kamu?"     

Aah aku baru menyadari fungsi kursi yang diletakkan di samping pintu adalah untuk menaruh barang-barang pesanan. Sepertinya Axelle akan mengambilnya jika dia tak melihat siapapun sedang berada di depan unit apartemen ini.     

Axelle menoleh dengan tatapan kesal, "Kemarin aku ketemu dia di taman. Aku cuma ke luar sebentar karena mendung banget, jadi aku pikir ga akan ada banyak orang di sana. Tapi tante-tante itu nyamperin aku dan nanya apa aku baru beli apartemen."     

"Wajar kan dia nanya gitu? Mungkin dia ga pernah liat kamu di sini." ujar Astro sambil duduk di tepi tempat tidur.     

"Bukan. Dia nanya aku beli apartemen ini berapa. Dia ga tau kalau apartemen ini dijual padahal dia udah berkali-kali nanya sama pengurus apartemen apa apartemen ini dijual? Dia tau apartemen ini udah lama kosong." ujar Axelle.     

Aku dan Astro saling bertatapan. Baiklah, ini aneh.     

"Kamu udah coba cari dia siapa? Kamu kan bisa bobol sistem rekaman CCTV ini buat nyari dia. Kalau dia tau apartemen ini udah lama kosong, harusnya dia pernah ke apartemen ini berkali-kali sebelum ini, kan? Atau dia mungkin emang tinggal di sini." ujar Astro.     

Axelle kembali menatap layar komputer dan memutar rekaman CCTV lain. Perempuan yang sama terlihat ke luar dan masuk sebuah unit apartemen dengan pakaian yang berbeda, tapi tatanan rambut dan kacamatanya sama. Kali ini, setelah aku melihat perempuan itu lebih jelas aku ingin menemuinya.     

"Dia tinggal di mana?" aku bertanya.     

"Di gedung apartemen sebelah. Lantai 26, nomor 2611. Aku sempet ngintip ke sana pakai teleskop, ternyata dia juga punya teleskop dan ngarah ke apartemen ini." ujar Axelle.     

"Apa?" Astro bertanya dengan terkejut hingga bangkit dan menghampiri Axelle.     

Aku baru menyadari, gedung apartemen ini memang memiliki apartemen lain di sebelahnya dan posisinya tidak sejajar. Ada kemungkinan perempuan itu mengintip kami saat kami tidak memperhatikan. Terutama jika dia memiliki teleskop.     

"Dia di apartemennya sekarang?" aku bertanya.     

Axelle hanya menggumam mengiyakan sambil menatapi rekaman CCTV yang dekat dengan unit apartemen perempuan itu.     

"Aku ke sana. Kalian di sini aja." ujarku sambil beranjak menghampiri pintu.     

Astro terkejut, "Ngapain? Aku ikut."     

"Ga, Astro. Kamu di sini. Aku aja yang ke sana. Kalian bisa liat pergerakanku dari CCTV, kalau ada apa-apa kalian pasti tau. Aku serius." ujarku sambil mengamit gagang pintu dan ke luar.     

Aku sempat menoleh ke pintu yang baru saja kulewati, tapi Astro atau Axelle tak mengikutiku ke luar. Aku mengamit handphone dari saku dan mengetik pesan agar Kyle mengikuti pergerakanku sambil berjalan dengan langkah panjang dan cepat. Aku tahu dia menjagaku dari jarak yang cukup entah di mana.     

Aku baru saja ke luar dari gedung apartemen saat melihat keberadaan Kyle di salah satu sudut. Aku berpura-pura tidak melihatnya dan melanjutkan langkah ke apartemen sebelah. Namun saat aku masih berada di area taman apartemen itu, aku melihat seorang perempuan dengan rambut dicat dark burgundy sedang berjalan ke arahku sambil berkutat dengan handphone di tangannya.     

Angin kencang sekali di sini hingga membuat daun dan bunga yang gugur bertebaran. Tepat saat aku berpapasan dengannya, ada sekuntum bunga menempel pada rambutnya.     

"Maaf, Tante, di rambutnya ada bunga." ujarku, yang membuatnya menghentikan langkah.     

Dia menatapku lekat dan seolah tak sadar saat aku sedang mengamit bunga dari rambutnya. Tatapan matanya teduh sekali di balik kacamatanya. Aku tak yakin dia orang jahat atau bukan, tapi jantungku tiba-tiba berdetak kencang.     

Apakah aku baru saja dihipnotis olehnya? Seperti inikah sensasi saat seseorang terkena hipnotis?     

"Makasih ya." ujarnya yang tiba-tiba memelukku. Detakan jantungnya jelas terasa olehku dan entah kenapa aku merasa nyaman.     

Benarkah aku betul-betul terhipnotis? Akan gawat jika aku benar-benar terhipnotis saat ini. Aku tahu ada Kyle yang menjagaku, tapi bukankah seseorang yang terhipnotis akan menuruti apapun permintaan penghipnotisnya?     

Apa yang harus kulakukan sekarang?     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.