Hewan Sakral (3)
Hewan Sakral (3)
Seluruh wajah Ketua Klan dipenuhi rasa hormat saat menjawab pelan.
Si makhluk kecil sangat bingung. Kapan aku memberikan perintah semacam itu? Jelas aku memberitahu bahwa aku ingin bertemu dengan pewaris harta peninggalan babak ini. Kapan aku mengatakan bahwa aku ingin melakukan pemilihan ulang? Apa yang para manusia ini lakukan?
Makhluk kecil itu menunjuk kerumunan saat memikirkan ini dan berteriak lagi dengan cara yang tak bisa dipahami. Dia meminta Ketua Klan untuk menyingkirkan semua orang.
Sayangnya, Ketua Klan salah memahami maksudnya lagi saat tersenyum dan mengatakan, "Raja Hewan Sakral, jangan khawatir, aku sudah melakukan persiapan. Sekarang kita bisa memulai pemilihannya, Raja Hewan Sakral. Aku akan membuat mereka maju satu per satu setelah ini. Orang yang kamu pilih akan menjadi pewaris harta peninggalan."
Setelah mengatakan bagiannya, Ketua Klan berbalik menatap para jenius muda di alun-alun dan tersenyum tenang serta mengatakan, "Siapa yang ingin mencoba lebih dahulu?"
Lagipula, harta peninggalan ini adalah benda yang diidamkan oleh semua orang. Saat seseorang bernasib baik sehingga berhasil menerima harta peninggalan ini, mulai saat itu Kota Pertama pasti akan menjadi milik si pewaris harta peninggalan.
Oleh sebab itu, tepat setelah Ketua Klan bertanya, banyak murid yang langsung melangkah kedepan, mengusap-usapkan tinju dengan kebahagiaan.
"Kakak Senior Yun Yan, apa kamu tidak begitu tertarik dengan harta peninggalan? Mengapa kamu tidak memimpin jalan?"
Salah-satu murid berbicara ketika melihat Yun Yan tidak melakukan pergerakan.
"Ini…"
Yun Yan sedikit bingung.
Sejujurnya, mengatakan dia tidak punya keinginan terhadap harta peninggalan adalah kebohongan. Bagaimanapun, dia sudah melakukan persiapan selama bertahun-tahun demi harta peninggalan ini. Akan tetapi…
Dia menatap Gu Ruoyun dan keraguannya tidak menghilang.
Gu Ruoyun tampak seperti merasakan pemikiran Yun Yan dan menyapu tatapan acuh tak acuh pada wajah bingung Yun Yan. "Mereka yang cakap pantas menerima harta peninggalan. Jika kamu punya kekuatan, mengapa kamu tidak mencobanya?"
Mendengar ini, Yun Yan menghela nafas lega.
"Jika memang begitu, aku akan mencobanya."
Lalu dia melangkah kedepan dan mendekati makhluk kecil di hadapannya.
Makhluk kecil itu melirik Yun Yan yang menghampiri dirinya. Ekspresi terkejut melintas di matanya seolah-olah tidak mengerti apa yang akan dilakukan Yun Yan. Matanya yang besar terus menatap kosong dan menggemaskan pada Yun Yan.
"Hehe, Raja Hewan Sakral, aku adalah murid Orde Rahasia dan dikatakan bahwa seseorang harus menjaga hal-hal yang bagus untuk diri sendiri. Mengapa kamu tidak bekerja sama denganku?"
Walaupun makhluk kecil ini adalah Hewan Sakral Orde Rahasia, Yun Yan tanpa sadar memperlakukannya seperti hewan kecil yang menggemaskan dan manis.
Pada saat itu, bulu-bulunya yang berwarna putih berdiri tegak bagaikan kucing kecil yang terkejut sambil melotot jahat pada Yun Yan yang mendekat padanya.
"Jangan khawatir, aku orang yang sangat ramah."
Yun Yan tersenyum hangat dan mengangkat tangannya untuk menyentuh kepala makhluk kecil itu. Makhluk kecil langsung bereaksi bagaikan seekor burung yang dikejutkan oleh dentingan busur dan energi kuat meledak dari tubuh kecilnya, menghempaskan Yun Yan dengan seketika.
Semuanya langsung menjadi hening.
Yun Yan mengerjap, tak bisa percaya dia gagal begitu saja. Dan lagi, dia bahkan tidak menyentuh tubuh hewan kecil itu.