Istri Liar Kaisar Jahat

Klan Rahasia, Dongfang Yu (5)



Klan Rahasia, Dongfang Yu (5)

3Akan tetapi, segalanya telah berubah karena wanita itu!     

Pasti karena wanita ini memiliki wajah yang mirip dengan Nyonya! Jika tidak, mengapa Raja Besar sangat melindunginya? Dan lagi, bagaimana mungkin aku kehilangan kepercayaan dari Raja Besar?     

Karena inilah, dia harus mati!     

...     

"Aneh, mengapa tak ada apapun dalam gua ini? Itu tidak benar!"     

Setelah Jiang Mozhu dan yang lainnya tetap tinggal, sisanya terus berjalan ke depan lagi. Namun, mereka sudah mencapai ujung gua dan sama sekali tidak ada apa-apa di gua kosong itu.     

Pak Tua Jiang mengerutkan kening, tidak bisa memahami apa yang salah.     

"Pak Tua Jiang, apa kamu yakin tidak melakukan kesalahan? Apa gua gunung ini benar-benar berhubungan dengan Senjata Ilahi?"     

Sekilas keraguan melintas melalui mata Lan Shao.     

Meski dia ingin membunuh Gu Ruoyun, dia masih memiliki rasa hormat terhadap Pak Tua Jiang. Bagaimanapun, pria tua ini adalah kultivator pada tingkat yang sama dengan ayahnya. Karena ayahnya tidak ada disini, dia tidak akan pernah berpikir untuk melawan dua orang ini.     

"Aku bisa memastikan bahwa Senjata Ilahi itu pasti ada di dalam gua ini."     

Pak Tua Jiang terdiam sejenak sebelum menjawab dengan yakin.     

"Jika memang begitu, dimana Senjata Ilahi itu? Tak ada apapun dalam gua ini, apalagi Senjata Ilahi. Kita bahkan tak bisa menemukan senjata biasa disini." Lan Shao menjadi sedikit tidak sabar.     

Jika dia mengetahui ini lebih cepat, dia tidak akan ikut dengan gerombolan ini dan akan pergi mencari keberadaan Senjata Ilahi itu sendiri.     

"Apa itu?"     

Tiba-tiba Bai Yin melihat sebuah tombol di dinding batu dan secara otomatis mengulurkan tangan untuk menekannya.     

"Berhenti!"     

Wajah Gu Ruoyun berubah ketika melihat tindakan Bai Yin. Dia baru saja akan menghentikan Bai Yin tapi itu sudah terlambat…     

BAM!     

BAM, BAM, BAM!     

Seluruh gua gunung berguncang dan kerikil mulai bergulir dari dinding batu. Kerumunan dapat merasakan guncangan terus menerus dari tanah ketika mereka mulai tenggelam.     

"Tidak bagus, gua ini akan runtuh!"     

Wajah tua Pak Tua Jiang tiba-tiba menjadi pucat ketika berteriak cemas, "Zhu'er masih ada diluar!"     

Sialan!     

Dari awal dia tahu bahwa akan ada bahaya besar disini namun, dia tak menyangka gua gunung ini akan langsung runtuh! Akan tetapi, sekarang dia berjauhan dengan Jiang Mozhu dan tak mungkin bisa menyelamatkan cucunya.     

Gu Ruoyun perlahan tersadar. "Pak Tua Jiang," Katanya dengan ekspresi dingin di matanya, "Reruntuhan ini hanya terjadi disekitar kita jadi Jiang Mozhu seharusnya aman dimanapun dia berada. Kalian semua harus bergegas melarikan diri. Aku bisa merasakan keberadaan kuat di bawah gua gunung ini! Jika kita terlambat, aku khawatir kita mungkin tidak akan selamat."     

"Tidak, sudah kukatakan padamu sebelumnya aku akan melindungimu. Jika kita melarikan diri, aku harus membawamu bersamaku. Aku selalu menepati janjiku dan aku tidak akan mengingkarinya."     

"Tidak ada waktu."     

Mata Gu Ruoyun menjadi tajam. Tiba-tiba, tanpa aba-aba, dia melemparkan tinjunya pada Pak Tua Jiang dan Pak Tua Gu.     

"Kalian semua cepat, lari!"     

BAM!     

Kedua pria tua itu terlempar dengan keras oleh kekuatan kuat dari tinju Gu Ruoyun.     

Ketika gua itu runtuh, langit biru gelap muncul di atas kepala semua orang.     

Mereka tak pernah menyangka Gu Ruoyun akan secara tiba-tiba menyerang mereka dan menatapnya dengan terkejut.     

Ketika mereka berbalik ke arahnya, mereka sangat ketakutan sampai hampir terkena serangan jantung.     

Apa yang bisa mereka lihat adalah daerah tempat mereka berada yang awalnya ditutupi oleh kerikil yang bergulir, sekarang penuh dengan lahar dan terus-menerus memancarkan gelembung merah. Di pusat lahar ada seekor naga besar yang menyemburkan api dengan mulut berdarah yang terbuka bagaikan mangkuk pengorbanan. Mata sangar menatap tajam ke arah manusia di atasnya.     

"Gadis Gu!"     

Ekspresi Pak Tua Jiang berubah seputih kertas ketika melihat Gu Ruoyun yang jatuh ke dalam lahar. "Cepatlah kesini!" Teriaknya dengan cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.