Konspirasi Yang Terungkap (7)
Konspirasi Yang Terungkap (7)
"Argh, argh, argh!"
Jeritan sedih terus terdengar dari dalam kurungan. Hal itu menyebabkan getaran di seluruh hutan; bahkan hewan-hewan roh yang mendengarnya tidak bisa menahan merasa sangat ketakutan. Namun, suara-suara itu segera menghilang. Yang tersisa hanyalah tiupan angin.
"Hanya sekedar sekelompok manusia yang melebih-lebihkan kemampuan mereka." Burung Vermilion melengkungkan bibir ketika mendarat dari langit dan berjalan menuju samping Gu Ruoyun. "Suhu, aku sudah mengurus orang-orang ini untuk dirimu. Kamu tak perlu lagi khawatir Sekte Pesona akan membuat masalah padamu."
Gu Ruoyun tidak menjawab dan berbalik. "Ayo," Katanya dengan nada tak acuh tak acuh.
"Baiklah."
Qianbei Ye mengangkat bibirnya menjadi senyuman dan baru saja akan bergerak. Namun, tiba-tiba dia berhenti. Mata merah darahnya diarahkan ke langit yang tidak terlalu jauh ketika cahaya suram melintas dalam pandangannya.
"Yun'er, aku perlu mengurus sesuatu dan akan meninggalkanmu sebentar."
Gu Ruoyun terkejut. Dia berbalik ke arah Qianbei Ye dengan penasaran dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
Qianbei Ye tidak menjawab. Sebagai gantinya, dia menariknya ke dalam pelukan sebelum membungkuk dan mencium bibirnya. Lalu dia menempatkan bibir merahnya di telinga Gu Ruoyun dan bergumam, "Aku perlu mengurus beberapa hal dan akan segera kembali. Kamu keluar dari tempat ini lebih dulu, aku akan menyusulmu nanti. Sekarang Zixie ada di sisimu, aku bisa berhenti khawatir dan tenang."
Setelah mengatakannya, QIanbei Ye melepaskan pelukannya sebelum berbalik untuk pergi.
Tiba-tiba sebuah tangan terulur dari belakangnya dan menarik tangannya dengan erat.
Pria itu membeku di tempat ketika merasakan kehangatan di tangan wanita itu. Akan tetapi, dia tetap memunggungi si wanita, takut apabila dia berbalik sekali lagi, dia tidak akan tega meninggalkannya.
"Xiao Ye, hati-hati."
Gu Ruoyun terus memandangi sosok pria itu. "Aku akan menunggu selama perjalanan ke Lembah Angin."
"Baiklah."
Gelombang kebahagiaan bangkit dalam hati Qianbei Ye saat sebuah senyuman terbentuk di wajahnya yang rupawan. "Ketika saatnya tiba, kita akan bertemu lagi di Lembah Angin. Dan juga…"
Dia berhenti sebelum meneruskan berbicara, "Yun'er, ingat janjimu semalam. Kamu tidak bisa menarik ucapanmu. Kita akan membuat rencana ketika bertemu lagi, iyakan?"
Gu Ruoyun masih ingin mengatakan beberapa hal tetapi Qianbei Ye sudah pergi dengan kilatan jubah merah yang melesat melalui langit dan menghilang dari pandangan.
Dia menekan keengganan dalam hatinya sebelum berbalik pada Burung Vermilion dan berkata, "Burung Vermilion, kupikir lebih baik kamu kembali ke dalam Pagoda Ilahi Kuno. Ye Nuo, ayo."
Ye Nuo mengangguk. Matanya bercahaya sedikit dan senyuman licik muncul di wajahnya.
Akhirnya orang itu meninggalkan Pengawal Gu. Setidaknya, tak ada yang akan menghentikanku berdekatan dengan Pengawal Gu! Aku harus menikahi Pengawal Gu sebelum pria itu kembali!
...
Di sebuah pegunungan dimana hembusan angin yang lembut dan dingin menari.
Qianbei Ye berdiri tegak di puncak gunung. Rambutnya yang keperakan dan jubah merahnya berkibar lembut dalam hembusan angin seolah-olah baru saja keluar dari lukisan. Sebaliknya, aura gelap dan suram yang terpancar keluar dari pria itu membuat seseorang menggigil.
"Qianbei Ye, aku ingin tahu bagaimana kamu akan melepaskan diri kali ini!"
Sosok yang begitu banyak turun dari langit dan mendarat di hadapannya.
Di antara kelompok itu ada seorang wanita berjubah hijau yang juga merupakan pemimpin mereka. Dia memiliki wajah mulus, indah dan tampak keras kepala. Matanya yang besar dan cerah menatap tajam pada Qianbei Ye ketika berkata dengan marah, "Kamu telah membunuh calon suamiku kemudian pergi begitu saja? Kami sudah berusaha keras untuk menemukanmu dan kali ini, kami tidak akan membiarkanmu lolos!"