Reruntuhan, Harta Peninggalan (1)
Reruntuhan, Harta Peninggalan (1)
Manusia batu menjadi marah setelah serangannya dihalangi. Kemudian dia menyerang lagi dan mengarahkan tinjunya ke dada pria berpakaian hitam. Ada aura yang tak terhentikan yang menyelimuti tinjuan manusia batu ketika mengayunkannya ke depan dengan kekuatan tak tertahankan.
BAM!
Pria berjubah hitam mengangkat tangan dan mencengkram tangan manusia batu dengan erat. Meski pukulan si manusia batu telah mendorong pria berjubah hitam beberapa langkah ke belakang, tak ada tanda-tanda emosi dalam matanya yang kejam dan dalam. Sinar acuh tak acuh dari wajah bertopengnya menyala dalam reruntuhan.
Mata Gu Ruoyun tertuju pada pria berjubah hitam di depannya. Ada sedikit perasaan dalam tatapannya yang dingin dan jernih.
Mungkinkah itu dia?
Tidak mungkin!
Kakak seharusnya ada di Daratan Utama Roh Barat jadi bagaimana mungkin dia ada di Kota Pertama? Selain itu, jika dia benar-benar Gu Shengxiao, dia tak akan pernah menyembunyikan diri dan menolak bertemu denganku.
Dari mana datangnya penyelamatku ini?
"Manusia, berhentilah berkhayal bisa mengalahkanku. Itu adalah hal yang mustahil jadi kusarankan kamu untuk memohon ampun!"
Manusia batu itu masih marah karena kenyataan pria berjubah hitam mampu menghentikan serangannya. Mata geramnya terlihat seolah dapat menyemburkan api.
Pria berjubah hitam mengerutkan bibir dengan lembut tetapi tatapan kejamnya terus tertuju pada si manusia batu. Dia tidak mengatakan apapun dan tak ada yang memahami ekspresi di balik topeng hitam itu.
Namun, aura dingin yang terpancar dari tubuh pria itu sangat mengintimidasi.
BUM!
Kemudian, pria berpakaian hitam meluncurkan serangan.
Manusia batu tertawa dingin dan mengangkat tinju untuk menghalanginya. Ketika tinju mereka bertabrakan, energi kuat melonjak melalui tangan si pria dan memindahkannya ke tubuh manusia batu itu. Kemudian terdengar suara retak yang jernih dan keras bergema di seluruh reruntuhan.
Ekspresi manusia batu berubah dari meremehkan menjadi ketakutan. Matanya melebar perlahan sebelum berteriak dengan suara yang melengking, "Tidak!"
KREK!
Seluruh tubuhnya ditembus oleh energi kuat si pria berjubah hitam. Lalu kerumunan menyaksikan saat tubuh manusia batu terbelah dan meledak menjadi berkeping-keping.
Potongan batu yang sangat banyak berjatuhan di tanah dalam tumpukan kecil. Mata si manusia batu, yang dipenuhi rasa takut, perlahan berubah hitam sebelum kehilangan cahayanya…
The black-robed man clenched his fist as blood dripped down from his arm onto the ground.
Pria berjubah hitam mengepalkan tinjunya saat darah menetes ke tanah dari lengannya.
Jelas dia mengalami cedera parah dari serangan terakhir itu.
Wah!
Semua orang dalam reruntuhan langsung menjadi gaduh ketika menatap penasaran pada pria berjubah hitam. Mereka ingin tahu dari mana pria ini berasal sehingga memiliki kekuatan yang hebat seperti itu.
Mata Tetua Mei perlahan menjadi gelap. Dengan adanya pria ini, peluang mereka mendapatkan harta peninggalan dari reruntuhan ini akan lenyap.
Pria berjubah hitam masih berdiri sambil memunggungi Gu Ruoyun dan tidak berbalik untuk menatapnya. Seolah-olah tidak mengenalnya sama sekali.
"Siapa kamu?"
Suara jernih dan dingin wanita itu terdengar dari belakangnya, "Apa kita saling mengenal?"
Tubuh pria berjubah hitam menjadi kaku. Namun, dia menghentikan dirinya agar tidak berbalik. Dia terus memandang kejauhan ketika menjawab dengan suara kejam namun serak, "Kita tidak saling mengenal."
"Benarkah?"
Gu Ruoyun melengkungkan bibir acuh tak acuh. Tidak mungkin intuisinya keliru, pria ini pasti mengenalnya.
Namun, Gu Ruoyun tak bisa memahami apa yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan pria itu tak mau menatapnya?
"Nona, bukankah kamu terlalu berlebihan?" Tetua Mei mencibir sebelum menimpali dengan suara yang penuh ejekan, "Pria ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Bagaimana mungkin orang seperti dirimu, yang mencoba menjilat Tuan Muda Kedua Lembah Angin untuk mendapatkan posisi tinggi, mengenal seorang kultivator kuat seperti dirinya? Meskipun demikian, kamu benar-benar luar biasa. Kamu akan bergegas untuk menjilat siapapun yang terlihat kuat dengan berpura-pura mengenalnya. Kamu…"