Istri Liar Kaisar Jahat

Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (3)



Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (3)

2"Kerja bagus, Dongfang Yan!"     

Tuan Dongfang terbakar amarah. Dia menatap Dongfang Yan dengan bengis, "Aku tak pernah kejam padamu namun kamu berani mencelakaiku! Niatmu sudah jelas! Sepertinya posisi sebagai Jenderal di tim penegak hukum tidak pantas untukmu, sekarang aku harus menemukan orang lain untuk menggantikanmu."     

Dongfang Yan tertegun dan seluruh wajahnya terlihat bingung.     

Bagaimana mungkin? Pikir Dongfang Yan. Kebohongan seperti ini, bagaimana Tuan bisa percaya begitu saja?     

"Tuan, jangan mau dibutakan oleh wanita licik itu. Aku tak bersalah, Lin Shao bisa bersaksi, aku tak pernah berniat mencelakai dirimu, Tuan!"     

Mendengar ini, Lin Shao mencoba membantu Dongfang Yan dengan menjelaskan apa yang terjadi tetapi dia disela dengan dingin olah Tuan Dongfang.     

"Kawan kecil dari Keluarga Lin, jika kalian tak punya urusan lain, berhentilah menempel pada Keluarga Dongfang setiap saat. Dan lagi, aku tak yakin dengan hubunganmu bersama dengan Dongfang Yan. Jadi aku tak bisa mempercayai ucapanmu. Dongfang Yan, jika kamu bisa temukan saksi lain untuk membuktikan bahwa gadis ini menjebakmu, maka aku akan percaya pernyataanmu."     

Dongfang Yan hampir mencekik dirinya sendiri sampai mati.     

Hanya ada mereka bertiga disini, dimana lagi dia akan menemukan saksi lain? Sebenarnya, Dongfang Yan tidak mengerti bagaimana kebijakan Tuan menghilang sehingga dia percaya hal yang tak masuk akal itu dengan begitu mudah…     

"Ini…"     

Lin Shao gemetar dan menatap Dongfang Yan dengan penuh maaf sebelum menggabungkan kepalan tangannya dan membungkuk ke arah Tuan Dongfang, "Tuan Dongfang, aku akan pergi."     

Ketika Lin Shao mengucapkannya, dia mempercepat langkahnya dan pergi tanpa menoleh kebelakang lagi…     

"Dongfang Yan, setelah ini, kamu harus menyerahkan posisimu sebagai Jenderal," Tatapan tegas Tuan Dongfang menyapu Dongfang Yan kemudian memelototi Gu Ruoyun dengan jahat, "Dan untuk kamu, pergilah ke ruang belajar, secepatnya."     

Gu Ruoyun mengusap hidungnya sambil berpikir, jika aku menebaknya dengan benar, pria tua busuk ini membelaku?     

...     

Di ruang belajar.     

Suasananya penuh waspada, ada sebuah tekanan yang bisa membuat orang tak bernafas.     

Pria tua itu sudah mengganti pakaiannya dengan sepasang jubah segar, hanya rambut putih dan janggutnya yang hilang karena hangus terbakar. Sekarang, kapanpun dia memikirkan tentang kejadian itu, perutnya akan menyala dengan api amarah, membuatnya ingin melampiaskan kekesalannya.     

"Apakah menyalakan api sangat menyenangkan? Membakar orang, apakah itu menyenangkan? Berapa umurmu, dan mengapa kamu masih bermain dengan api?"     

Ketika dia mengatakan ini, pria tua itu sangat marah sehingga dia ingin sekali memberi gadis sialan ini pelajaran.     

"Sudah kukatakan, Dongfang Yan mencoba mencelakai dirimu, itu tak ada hubungannya denganku."     

Gu Ruoyun mengibaskan tangannya dan menjawab tak setuju.     

"Bohong, kamu masih berbohong!"     

Pria tua itu melotot tajam padanya, "Jangan pikir aku tak tahu yang sebenarnya, kamu…"     

Tiba-tiba, suaranya menghilang. Matanya menatap tajam ke arah batu permata yang Gu Ruoyun putar-putar di tangannya. Dia langsung bangkit dari kursinya dan berjalan menuju gadis muda di depannya, mengangkat tangannya dengan niat merampas benda itu darinya.     

Tetapi mata dan tangan Gu Ruoyun lebih cepat. Ketika pria itu mengulurkan tangannya, dia dengan cepat menjauhkan batu permata itu.     

"Dasar… Gadis sialan! Dari mana kamu dapatkan batu permata itu?" Nafas pria tua itu tersengal ketika dia menatap Gu Ruoyun dengan gelisah.     

Gu Ruoyun mengerucutkan mulutnya, "Dari mana asalnya? Ini adalah izin perjalanan dari nenek."     

"Apa?"     

Pria tua itu sangat gugup dengan semua yang baru saja dia dengar. Kemudian menarik kepalanya dengan cemas sambil menjawab dengan marah, "Tak masalah dia memberikan batu permata pada Ze'er, tetapi untuk memberikannya padamu aku tidak setuju, dasar gadis sialan. Dia sangat tidak adil padaku. Atas dasar apa kalian berdua diizinkan bertemu dengannya kapanpun kalian mau namun aku hanya diizinkan bertemu dia tiga kali dalam setahun? Gadis sialan, cepat dan biarkan aku melihat-lihat batu permata itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.