Tatapan Matanya Terlihat Sedih
Tatapan Matanya Terlihat Sedih
Dengan perpisahan Feng Xue, tentu membawa kesedihan bagi pengunjunjung dan seluruh pekerja di Tian Qinglou.
Apalagi Liu Bao, Feng Xue adalah tonggak agar Tian Qinglou tetap bisa beroperasi. Bila Feng Xue pergi, bisnisnya tentu bisa hancur. Seperti yang pernah terjadi belum lama ini, entah bagaimana Feng Xue terluka parah dan harus beristirahat di rumah. Pada saat itu, pendapatan Tian Qinglou tidak stabil dan nyaris bangkrut. Liu Bao cukup merasa sedih dan bingung saat itu.
Wajah He Su mulai tegang dan dengan acuh tak acuh mengikuti Liu Bao tepat dibelakangnya.
Saat ini Liang Shujun duduk di sebuah kursi dan menatap ke cermin yang terbuat dari kuningan. Ia sedang melepas ikat rambut hingga rambut panjangnya tergerai begitu saja.
Ada beberapa pria muda di sampingnya dan memiliki ekspresi yang berbeda. Ada yang masih terlihat senang, ada juga yang menghela napas dengan menyesal.
Kepergian Feng Xue adalah hal yang baik, juga buruk bagi mereka.
Ketika Fengxue ada di sana, para tamu datang hanya untuk mendengarkan 'suara emas' Fengxue. Bila diperhatikan selama ini, Feng Xue bukan hanya melakukan sebuah pertunjukan tetapi wajah tampannya bisa menarik hati semua pengunjung hingga Liu Bao membuat pegawainya yang lain menjadi seperti pelayan untuk Feng Xue. Alasannya jelas, karena mereka tidak memiliki bakat sebagus Feng Xue ketika melakukan pertunjukan.
"Feng Xue, apa kau benar-benar akan pergi?"
Liang Shujun terkejut dengan pertanyaan itu, "Kenapa? Kau sedih bila mengetahui aku akan pergi?"
Wajah pelayan itu seketika menjadi memerah.
Sepertinya orang satu ini adalah tipe orang yang terlalu serius.
Liang Shujun menggoda pelayan berpakaian dari linen kasar itu. Pelayan itupun dengan wajah muram menghapus riasan di wajah Liang Shujun.
Selama dibersihkan sambil melihat cermin, Liang Shujun berpikiran bahwa Sang Istri pasti akan merasa aneh jika melihatnya wajahnya yang di rias seperti itu, terutama jika harus memoles bagian alis dan juga bibirnya. Liang Shujun lebih suka penampilan yang natural saja
He Su mendorong pintu dan masuk.
"Feng Xue...?"
Liang Shujun terkejut lalu tersenyum sejenak, "Nona He, apa Anda sudah kembali dari perjalanan Anda?"
He Su bergegas menuju Liang Shujun.
"Maaf, Feng Xue. Aku baru kembali hari ini, dan tidak tahu dengan apa yang dilakukan suamiku, apa dia melukaimu?"
Liang Shujun tersenyum tapi tatapan matanya sangat dingin.
"Feng Xue baik-baik saja, Anda tidak perlu khawatir."
Dari sini terdengar bahwa He Su berbicara dengan penuh kepahitan, "E… Aku tahu bahwa diriku telah melakukan kesalahan besar dan benar-benar menyesalinya. Fengxue, apa kau membenciku?"
Feng Xue menatapnya dengan santai, "Benci? Tidak, aku tidak pernah membenci orang lain." Ah, suara Liang Shujun saat ini sungguh seksi dan menawan, tatapan matanya pun memiliki tampilan yang keren dari pada yang terlihat. "Nyonya He, tolong pulanglah, jangan lupa apa yang Anda janjikan kepada saya."
He Su terkejut, tatapan matanya terlihat sedih.
*****
Tie Hailan merasa bosan. He Su benar-benar orang yang luar biasa hingga tega meninggalkannya sendirian demi seorang pria. Untungnya, Tie Hailan adalah orang pandai mencari kesenangan untuk dirinya sendiri. Dengan sekali kait, ia menarik sosok pria ramping di dekatnya dan membuat pria itu duduk di pangkuannya. Rerlepas dari apakah ada orang luar atau tidak, ia langsung meletakkan tangannya pada sosok kecil itu dan keduanya masih berbicara satu sama lain. Setelah berciuman, ia menyentuh pria ramping yang terengah-engah itu, dan dirinya tampak sangat bernafsu.
"Nyonya, bagaimana kalau kita pergi ke atas?" Tatapan pria ramping itu sangat menggoda dan membuat Tie Hailan tidak bisa menahan diri. Pria ramping itu mundur beberapa langkah agar mereka bisa pindah lokasi, tapi tanpa sengaja ia menabrak seorang remaja.
"Maaf, apa Anda baik-baik saja?" Remaja itu mengenakan topi dan dengan sengaja merendahkan suaranya. Suaranya renyah dan sedikit mempesona, suaranya benar-benar terdengar sangat khas.
Pria ramping itu menganggukkan kepala dan melihat bahwa remaja itu mengenakan pakaian dari linen yang kasar, seketika tatapan menghina disorotkan pada pria muda ini.
"Kak Bao sepertinya sudah keterlaluan dengan membiarkan orang sepertimu masuk kesini, huh."
Pria ramping itu membersihkan pakaiannya. Ia menatap remaja itu dengan jijik, lalu menatap Tie Hailan dengan senyum di wajahnya.
Perempuan ini adalah tambang emasnya, pria ramping ini merasa harus melayaninya dengan baik.
Tapi Tie Hailan justru mendorong pelayan yang akan bersetubuh dengannya itu dan mulai tertarik melihat remaja krempeng yang ada di dekatnya itu.
Ia terlihat kurus, kecil, dan sangat imut!