Datang dan Pergi dengan Tiba-tiba
Datang dan Pergi dengan Tiba-tiba
Padahal semua saudaranya tentu menyadari bahwa Liang Haoming baru pulang setelah dua hari meninggalkan rumah. Ia bahkan baru kembali tepat hampir tengah malam dan hanya berada di rumah selama 30 menit.
Saudara-suaranya pun tentu memandangnya dengan heran.
Mereka menduga bahwa Liang Haoming mungkin melakukan sesuatu yang aneh dan buruk, tapi mereka tidak menunjukkan hal itu pada Liang Haoming tentunya.
Liang Yuening yang terkenal pemarah mulai tidak bisa menahan diri lagi dan meluapkan amarahnya, "Sebenarnya apa yang dilakukan kakak keempat hingga dia terlihat misterius seperti itu? Lalu, dari mana uang ini berasal? Aku benar-benar tidak percaya jika dia mendapatkan ini dari membangun rumah!"
Sempat beberapa kali dibodohi oleh Liang Haoming, kali ini Liang Yuening sudah tidak lagi bisa mempercayainya.
Liang Yuening sampai berpikiran bila keenam saudara Liang adalah orang yang bodoh sekalipun, mereka tetap tahu bahwa tidak mungkin bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dengan membangun rumah.
Liang Shujun bersandar di dinding, tangannya pun disilangkan di dadanya. Sambil memperbaiki posisinya, matanya tampak menyipit seakan memikirkan hal-hal yang ada di balik ini semua.
"Liang Haoming pasti belum pergi jauh, aku jadi ingin pergi untuk mengawasinya."
"Oke!"
Dengan berat hati, Liang Yixuan menganggukkan kepala dan melihat ke arah Liang Shujun yang muram seakan mulai ditelan oleh gelapnya malam.
Tidak diketahui penyebabnya, Liang Yixuan selalu merasa ada yang tidak nyaman ketika salah satu saudaranya tidak ada di rumah. Ia pun memandang ke arah Dong Huiying dengan wajah khawatir.
"Sang Istri, ini sudah hampir dini hari, Yixuan sudah menyiapkan air hangat untuk Sang Istri mandi dan berganti pakaian!!"
Dong Huiying mengangkat alisnya, ia menatap Liang Yixuan yang lembut dan hangat, bibirnya melengkung, dan ekspresinya seakan terasa sesak karena kekhawatirannya tadi.
Dalam hati Dong Huiying, Liang Yixuan sudah seperti malaikat kecilnya dengan hati yang hangat. Sayangnya, suami keenamnya ini sangat naif dan belum pernah melihat kejamnya dunia.
Dong Huiying yang memahami hal ini hanya meresponnya dengan tersenyum dan menjawab, "Baiklah."
Dong Huiying pun pergi ke rumah timur ditemani oleh Liang Yixuan yang sudah mempersiapkan alat-alat mandi seperti bak mandi, air hangat, cairan akasia, dan lain-lain.
Seketika, Liang Yuening menawarkan bantuan pada adiknya itu. Tetapi dengan tegas ditolak oleh Liang Yixuan. Tentu Liang Yuening kaget, ia pun bertanya-tanya mengenai sikapnya ini.
Liang Yuening dalam hati berpikir bila kondisi kaki Liang Yixuan sudah tidak begitu baik. Ia pun merasa bahwa dirinya juga sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan berat. Jadi kenapa Liang Yixuan menolak bantuannya?
Sungguh hal ini membuat Liang Yuening menjadi sedih.
Liang Yuening jadi merasa lesu dan tidak bahagia. Pada akhirnya, ia kembali ke rumah selatan tempat keenam saudara Liang biasa tidur di sana.
*****
Melihat sikap Liang Yixuan yang sebenarnya bukan jenis pria yang suka terburu-buru dan tegas untuk mengingatkan banyak hal pada saudaranya yang lain.
Ketika tiba-tiba mengingatkan Dong Huiying untuk mandi, Dong Huiying tentu paham bahwa ada yang ingin Liang Yixuan bicarakan empat mata dengannya. Bahkan saat Liang Yixuan sampai menolak bantuan dari Liang Yuening.
Menyadari hal ini, Dong Huiying jadi mendapat kesimpulan bahwa hal yang dibicarakan oleh Liang Yixuan sangat sensitif. Alhasil, pembahasan ini akan membuat temperamen Liang Yuening yang buruk akan mudah baik bila ia ikut mendengarnya.
Kekhawatiran Liang Yixuan pun sampai memikirkan bila Liang Yixuan akan melakukan sesuatu yang ceroboh bila sampai mengetahui hal ini.
Sebagai seorang anak bungsu, Liang Yixuan termasuk orang yang penuh dengan rasa khawatir.
Uap air panas mulai memenuhi ruangan, setelah selesai membantu Dong Huiying mempersiapkan air mandi dan juga pakaian bersih, Liang Yixuan segera keluar dan menahan diri untuk tidak membahas hal yang ingin dibicarakannya.
Yah, setidaknya mandi adalah kegiatan yang menyenangkan. Namun tidak bisa dilakukan terlalu lama, hal ini akan membuatmu pusing.
Setelah menunggu Dong Huiying selesai mandi, Dong Huiying segera mengenakan pakaian yang sudah disiapkan oleh Liang Yixuan. Selesai mandi, tubuhnya masih sangat basah. Hal itu terlihat dari rambut panjang sebahunya yang masih basah dan bahkan airnya masih menetes.
Saat ini Dong Huiying memakai sebuah blus putih dengan celana hitam yang biasa dikenakannya untuk tidur. Ia tidak memakai pakaian lapis luar karena menurutnya itu terlalu rumit untuk dipakai saat tidur.
Ketika Dong Huiying sedang mengeringkan rambut, ia mendengar seseorang mengetuk pintu.
"Sang Istri, aku pikir airnya sudah dingin, apa aku boleh masuk dan menambahkan air panas untukmu?"
Dong Huiying tidak bisa menahan langkah Liang Yixuan untuk tidak masuk.
Ah, sungguh sopan saudara Liang satu ini. Saat ingin tahu Dong Huiying sudah selesai mandi atau belum, Liang Yixuan tampak dengan sabar menunggunya di depan kamarnya.
"Tidak perlu, masuk saja, aku sudah selesai mandi."
Liang Yixuan mendorong pintu dan melihat Dong Huiying duduk di tepi tempat tidurnya. Ia pun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya.
Di sisi lain, saat ini Sang Istri keluarga Liang ini sudah tampak seperti bunga lotus yang sangat cantik,
Kulit Sang Istri terlihat cerah dan lembut, wajahnya yang kecil secantik batu giok yang berwarna hijau muda. Keindahan dan tatapan lembutnya pun bisa membuat hatinya berdebar.