Mengasah Pisau Dengan Aura Membunuh Yang Kuat
Mengasah Pisau Dengan Aura Membunuh Yang Kuat
"Sebagai ganti dari harta ini, tolong lakukan sesuatu untukku."
Ia pun memandang Su Lang dan melambaikan tangan. Su Lang terpana sebentar, dan kemudian kembali tersenyum.
"Tuan, lalu apa yang kamu inginkan?"
*****
Asap kabut yang dilempar para bandit tadi mirip dengan obat bius. Gas ini tidak hanya membuat pingsan, tetapi juga membuat tubuh menjadi lumpuh untuk beberapa saat.
Dong Huiying yang lebih waspada saat menghirup asap tersebut, ia secara tidak sengaja menusukkan jarum ke titik akupunturnya. Ini bertujuan untuk menghalangi racun dari gas itu menyebar ke tubuhnya dan juga membuatnya lebih cepat sadar.
Ketika siuman, Dong Huiying hanya melihat hanya ada dirinya dan tiga orang lainnya yang dikelilingi oleh beberapa bandit.
Bandit-bandit ini semuanya adalah laki-laki. Ada yang sudah tua dan ada juga yang masih muda. Diantaranya ada yang berbadan kekar, dan ada juga orang-orang cacat fisik dengan lengan dan kaki yang sudah patah.
Walau kondisi fisik masing-masing bandit itu berbeda, tapi mereka semua terlihat tidak bermoral, kejam, dan juga memunculkan aura ingin membunuh. Sepertinya tidak ada satupun dari mereka yang memiliki hati nurani.
Selama menjaga para tawanan ini, salah satu dari mereka ada yang sedang mengasah pisau, sementara yang lainnya memperhatikan Dong Huiying dan kawan-kawannya. Para bandit ini melihat dengan tatapan mata yang menyeramkan.
Dong Huiying tentu tidak ingin gerak-geriknya ini disadari oleh para bandit yang menjaganya ini. Ia tetap berbaring di tanah dan berpura-pura pingsan. Perlahan, ia menggerakkan badannya karena tangan dan kakinya diikat oleh tali yang cukup kuat.
Selama menunggu saat yang tepat, ia akhirnya bisa melihat celah untuk melarikan diri dan mulai berpikir cara melarikan diri dari para penjaga ini. Sekejap kemudian, Dong Huiying mengecek bagian dadanya dan menyadari pakaian pada bagian dadanya sudah berantakan.
Lalu dia melihat ke arah Liang Yuening yang kondisinya tidak sadarkan diri seperti Liang Shujun saat disekap dulu. Anehnya, baju bagian atasnya juga terbuka dengan tidak karuan. Hong Xiangjun bernasib sama dengannya, kain putih untuk menutupi dadanya terbuka dan terlihat berantakan.
Dong Huiying memperhatikan ke arah sekelilingnya dan melihat bahwa yang dijaga ketat hanya dirinya dan Hong Xiangjun saja. Sementara Liang Yuening dibiarkan begitu saja dan terlihat aman, sangat jarang ada orang yang menjaga Liang Yuening.
'Hmm, kenapa dengan hal ini?' Pikir Dong Huiying
Ia berpikir lalu berkata dalam hati, "Apa karena mereka mengetahui bila aku dan Hong Xiangjun menutupi bagian dada, sedangkan Liang Yuening tidak?" Apa mungkin para bandit ini ada dendam tersendiri kepada perempuan?
Apa bandit-bandit ini tertarik pada sesama jenis?
Dong Huiying sedikit menggerutu ketika memikirkan hal ini.
Saat ini, bandit yang menjaga Dong Huiying dan Hong Xiangjun sedang berdiskusi, apakah mereka akan membunuh perempuan-perempuan itu atau tidak.
Seketika itu, Dong Huiying langsung berteriak, "Lari, ayo cepat lari!"
Di dalam hatinya, Dong Huiying punya satu tujuan bila ia tidak akan membiarkan siapapun mati disini.
Dengan cepat, Dong Huiying membuka matanya dan menatap mereka dengan dingin.
"Dia sudah sadar?"
Para bandit itu mulai memberi tahu teman sesama bandit yang ada di dekatnya. Pada saat yang sama, Dong Huiying mengandalkan kekuatannya sendiri yang tersisa. Dalam keadaan tangan diikat ke belakang, ia berusaha untuk membuka tali tersebut dengan segala usahanya.
Tentu saja, harga yang harus dibayarnya cukup tinggi. Hasilnya, pergelangan tangannya jadi berdarah karena terlalu kuat terkena gesekan tali. Meski demikian, tali itu masih mengikat tangannya dengan kuat.
"Ini buruk, gadis itu mau melarikan diri!"
Para bandit yang melihat Dong Huiying yang sedang berusaha melarikan diri itu segera berlarian dan bertindak untuk menghentikannya.
Saat duduk, Dong Huiying menyadari bila di celananya ada sebuah belati dari Liang Yixuan. Ia pun meraih belati itu dan menggunakannya untuk melepas tali yang mengikat tangannya.
Dengan sekali gerak, tali itu berhasil terputus dan kini Dong Huiying terbebas dari ikatannya. Dengan pisau yang masih berada di tangan, Dong Huiying berhasil menebas satu persatu bandit yang berdatangan ke arahnya dan terus memberikan perlawanan. Walau ia merasa tidak bisa terus menerus bertarung dan harus membebaskan Hong Xiangjun beserta Liang Yuening. Akhirnya ia berhenti menghadapi para bandit itu dan dengan sekuat tenaga menerobos untuk melarikan diri.
"Cepat, beri tahu bos, gadis kecil ini ingin melarikan diri!"
Gadis kecil?
Seorang bandit itu berjalan dengan terhuyung-huyung dan ekspresi wajahnya terlihat suram.
Dong Huiying hanya merasa bahwa tubuhnya sedikit lebih pendek daripada yang lain tapi mengapa ia selalu dihina dimana-mana?