Seperti Seekor Elang Yang Melindungi Anaknya
Seperti Seekor Elang Yang Melindungi Anaknya
"Sial!" Seketika terdengar suara yang datang dari arah belakang Dong Huiying.
Ternyata suara itu keluar dari mulut Hong Xiangjun yang baru saja tersadar saat terjatuh di atas rerumputan dengan keras. Parahnya, kali ini bahunya itu malah terkilir.
Ketika bangun, Hong Xiangjun masih tidak menyadari hari ini sudah siang atau malam. Namun saat melihat sekumpulan bandit itu, ia langsung memahami hal yang sedang terjadi.
"Sudah sadar?"
Dong Huiying menoleh ke arah Liang Yuening dan Hong Xiangjun yang baru saja tersadar. Situasi mereka pun sedang dikepung oleh ratusan bandit yang memegang pedang. Tidak peduli berapa orangpun yang ada bersama Dong Huiying saat ini, ia sudah merasa putus asa karena kalah jumlah dari lawannya ini.
Tapi setidaknya, saat ini Dong Huiying sudah sedikit lebih tenang.
Liang Yuening berusaha berdiri dan langsung berjalan mendekat ke arah Dong Huiying. Walau kepalanya masih sangat pusing saat ini, tapi ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi dingin melihat para bandit ini yang mengepung rapat mereka. Dong Huiying segera mundur sedikit ke belakang untuk merapat ke Liang Yuening dan Hong Xiangjun.
"Jangan takut, aku akan melindungimu!" Ujar Liang Yuening.
Dong Huiying pun diam saja. Ia tidak bisa berkomentar dengan munculnya kalimat ini darinya.
Saat pertarungan ini siap dimulai, Hong Xiangjun masih belum sepenuhnya pulih. Ia belum siap untuk melakukan pertarungan dalam situasi segawat ini.
Dong Huiying pun memperhatikan sekelilingnya dengan cermat. Ia berharap ada jalan keluar dari situasi yang menyudutkan ini. Saat memandangi bayangan pohon-pohon besar di dekatnya, ia pun langsung berteriak, "Sebelah kiri hutan ada jalan, ayo kita kesana!"
Setelah berkata begitu, ia langsung mendorong Liang Yuening dengan keras dan merangkul bahu Hong Xiangjun agar mereka bertiga bisa melarikan diri bersama.
Hong Xiangjun yang belum sepenuhnya sadar langsung berteriak, "aaaaaaaaaaa…!!!"
Pada saat yang bersamaan, kelompok Dong Huiying tiba-tiba dihujani oleh tembakan anak panah. Hal itu sempat membuatnya terkejut dan jatuh ke tanah. Segera setelah itu, satu demi satu anak panah para bandit itu segera menghujani mereka.
Dong Huiying merasa malu atas kejadian ini, untungnya Hong Xiangjun bisa selamat karena sudah ditarik olehnya. Alhasil, kedua orang yang dilindungi Dong Huiying masih bisa melarikan diri ke celah pepohonan di hutan ini.
Sayangnya ada pemanah yang bersembunyi di tempat yang jauh. Para pemanah itu mengawasi ketiga buruannya dengan seksama. Saat Dong Huiying dan kelompoknya melakukan pergerakan dan menunjukkan batang hidungnya. Para pemanah itu pun telah bersiap meluncurkan anak panahnya ke arah mereka bertiga..
Seketika Liang Yuening berlari menerjang ke arah Dong Huiying.
Ia langsung memeluk Dong Huiying dan mereka jatuh bersama. Bersamaan dengan itu, banyak anak panah meluncur ke arah mereka berdua dan menusuk tubuh Liang Yuening hingga darah segar mengalir keluar dari tubuhnya.
Jantung Dong Huiying langsung menegang, "Liang Yuening?"
Dengan tegar, Liang Yuening pun bangkit dan meraih tangan Dong Huiying, "Cepat pergilah!"
Dong Huiying hanya bisa menggigit bibirnya dengan penuh rasa khawatir dan enggan untuk melepaskan Liang Yuening. Genggaman tangannya kali ini bahkan semakin kuat hingga mereka bisa menghindari hujan anak panah bersama-sama. Keduanya benar-benar bekerja keras bersama.
Sayangnya banyak melakukan pelarian seperti ini, justru membuat darah Liang Yuening semakin banyak keluar. Wajah Liang Yuening menjadi pucat karena kehilangan banyak darah.
Di sisi lain, Hong Xiangjun berlari terhuyung-huyung ke arah Dong Huiying dan juga Liang Yuening dengan kondisi bahu yang terkilir.
"Cepat, di sisi barat ada sungai!"
Kondisi mereka bertiga memang sangat parah. Meski memiliki banyak luka, namun mereka harus mempertaruhkan nyawanya lagi untuk melompat ke sungai yang deras. Tanpa berpikir panjang, ketiga orang itu pun melompat ke sungai dan terbawa arus yang kuat.
*****
"Apa? Mereka lompat!!" Su Lang memandangi seluruh anak buahnya dengan wajah terkejut. Anak buahnya pun juga hanya bisa memperlihatkan wajah cemberut dengan rasa penuh kekalahan.
Lao Ba pun menganggukkan kepala dan berkata, "Ada air terjun di tengah hutan itu. Mereka melompat ke sungai dan hanyut terbawa arus. Orang-orang kita sudah mencarinya hingga ke hulu sungai dan juga pantai, namun tidak menemukan apa-apa. Karena mereka terluka parah, dipastikan mereka tidak ada yang selamat, apalagi arus sungai sangat kuat. Jika mereka masih hidup sekalipun, bisa dipastikan mereka tidak akan bisa lari jauh karena sedang terluka parah."
Su Lang menggebrak meja dengan telapak tangannya, "Markas Hei Feng ini tidak boleh sampai ketahuan! Cepat temukan mayat mereka atau tangkap hidup-hidup jika mereka memang masih hidup! Entah di gunung atau sungai, aku tidak peduli bagaimanapun caranya, pokoknya cepat cari mereka sampai ketemu!"
"Baik!"
Lao Ba pun hendak berangkat mencari ketiga buronan ini. Bersamaan dengan itu, Si Tuan yang awalnya sedang menyesap teh tiba-tiba saja tersenyum dan berkata, "Tidak perlu buru-buru."
"Iya, Tuan?"
Su Lang langsung mengalihkan pandangannya ke arah si Tuan dan melihat tangan kirinya yang sedang memutar-putar mulut gelas yang dipegangnya.
Si Tuan ini tampaknya adalah orang yang kidal. Su Lang bahkan belum pernah sekalipun melihat orang itu menggunakan tangan kanannya dan dibiarkan menggantung begitu saja.
Sekejap kemudian, Si Tuan itu pun meminta Su Lang untuk mengambil peta topografi daerah gunung sekitar lokasi dan kemudian meminta Lao Ba untuk menunjukkan letak sungai itu berada.