Pendaftaran di pasar gelap
Pendaftaran di pasar gelap
Ketika Dong Huiying sudah selesai makan, Hong Xiangjun bertanya dengan nada mencibir, "Enak?"
Ya, Dong Huiying makan dengan sangat lahap, bahkan ada remah-remah camilan di pipinya. Ia pun menjawab dengan jujur, "Huaah, secara umum, makan terlalu banyak itu mudah membuat tubuh mengantuk."
Hong Xiangjun balik tersenyum dan berkata, "Tentu saja, apalagi jika yang kau makan itu terlalu manis dan berminyak. Seingatku, kamu membawa uang di sakumu, kenapa kamu jadi kelaparan begini?"
Dong Huiying langsung mengalihkan pembicaraan, ".....Tadi, apa yang kau tanyakan padaku? Sini ceritakan padaku perlahan-lahan."
Ketika Dong Huiying membahas topik itu lagi, Hong Xiangjun segera menjawab dengan bersemangat, "Aku beri tahu, ya! Tempat ini adalah pasar gelap. Ada banyak orang bermain tinju ilegal dan memenangkan banyak hadiah disini. Tidak peduli itu pria maupun perempuan, mereka akan bertarung dan menghibur para penonton di sini. Pada siang hari yang panas seperti ini, biasanya mereka bertarung melakukan pertarungan bela diri campuran. Tapi pada malam hari, mereka bertanding sesuai lawan jenisnya, pria melawan pria dan perempuan melawan perempuan."
Hong Xiangjun dengan semangat menjelaskan, "Maksudku, kamu juga adalah perempuan yang kuat, kenapa kamu tidak mencoba untuk ikut bertarung saja? Jika kamu menang, kamu bisa mendapatkan uang yang lumayan banyak untuk membeli obat, bukankah itu lumayan? Jika kamu terus menang dalam semua pertarungan, uang akan terus mengalir ke kantongmu."
Mata Dong Huiying langsung berbinar, dan langsung menjawab dengan gerakan tangan, "Boleh juga, aku setuju!"
Meski demikian, Dong Huiying masih sedikit gelisah tentang keadaan Liang Yuening. Meskipun Hong Xiangjun mengatakan bahwa Liang Yuening baik-baik saja dan proses penyembuhannya berjalan dengan lancar. Tetapi, itu hanya sebuah perkataan dari Hong Xiangjun, Dong Huiying merasa belum bisa tenang sebelum melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
Jadi sebelum malam tiba, keduanya pergi untuk memeriksa keadaan Liang Yuening.
Ternyata, Hong Xiangjun sudah menyewa sebuah gubuk kecil di kota. Ia berkata bahwa rumah ini lebih murah dibandingkan jika harus menyewa dua kamar terpisah di penginapan. Obat-obatan yang dipesannya untuk Dong Huiying juga kemungkinan baru datang dalam waktu kurang lebih satu bulan lamanya.
Hong Xiangjun merasa bila mereka menginap di penginapan yang biasa, tentu akan menguras uang mereka lebih banyak. Selain itu, menyewa gubuk ini juga langkah yang baik sembari menunggu kedatangan bahan herbal yang dibutuhkannya.
Ketika mereka berdua tiba, kebetulan Liang Yuening masih tertidur pulas dan tidak bangun walau sudah di panggil beberapa kali.
Dong Huiying segera mengecek luka Liang Yuening. Bagian lukanya yang kering pada lapisan kulit teratas sudah terkoyak dan terlihat ada lapisan berwarna merah muda. HAl ini pertanda bahwa daging baru telah tumbuh dan lukanya mulai menutup.
"Ayo pergi, ini sudah waktunya untuk mendaftar."
Setelah itu, keduanya pun buru-buru kembali ke pasar gelap.
Hong Xiangjun sangat akrab dengan tempat ini, ia membawa Dong Huiying ke pengawas pasar gelap dan mendaftarkannya. Anehnya, pengawas itu membawa topeng dan token kayu untuk dipakai Dong Huiying. "Gadis kecil ini tampak pendek dan berwajah kecil. Diperkirakan topeng milikku saja yang cocok untuknya."
Hah, token kucing itu?
Topeng itu sebenarnya tampak biasa-biasa saja, tetapi token yang diberikannya itu diukir dengan wajah berbentuk kucing. Anehnya, pesona kucing itu menyerupai kucing oranye yang pernah ditemui belum lama ini.
Tetapi satu hal yang tidak diketahuinya, "Mengapa harus memakai topeng dan token?"
Petugas itu menjelaskan, "Agar tidak ada dendam dengan musuh setelah pertandingan selesai ataupun di luar pasar gelap."
Ya, hal ini karena dahulu pernah terjadi di pasar gelap dan sangat tidak menguntungkan. Pernah ada dua orang bertarung di kota dan mereka sama-sama terbunuh karena dendam yang belum selesai selama bertanding di pasar gelap.
Selain itu juga ada cerita bila ada peserta yang kalah dan tidak bisa menerima kekalahannya. Pada akhirnya ia menyewa seseorang untuk membunuh si pemenang. Setelah kejadian itu, semua petugas sepakat untuk memberikan topeng dan juga token kepada para peserta yang ikut ke pertarungan di pasar gelap ini.