Berdiri Seperti Pohon Catkin Willow dan Bersandar Ke Pintu
Berdiri Seperti Pohon Catkin Willow dan Bersandar Ke Pintu
Meski terlihat seperti seorang laki-laki, nyatanya pedagang jepit rambut itu adalah seorang perempuan. Ia terlihat sangat senang ketika melihat dagangannya dibeli oleh orang lain.
Tanda disadari, Dong Huiying melihat adegan jual-beli ini.
Kehidupan pada dinasti ini, pria sangat suka bersolek, mereka bahkan mengenakan topi ketika berjalan di luar, sama seperti perempuan kuno di dunianya dulu yang mengenakan kerudung. Hal ini karena takut orang lain akan melihat wajah aslinya bila dibiarkan terbuka.
Tiba-tiba Dong Huiying teringat pada Liang bersaudara.
Dibandingkan dengan yang lain, keluarga Liang sangat sederhana.
Tentu saja, ia suka kesederhanaan ini. Tapi, bagaimana dengan jepit dari kayu? Sepertinya cantik.
Setelah memikirkannya sebentar, Dong Huiying berjalan maju. Ia pun mendatangi penjual jepit rambut itu dan membelinya. Setelah kembali, ia membawa jepit rambut kayu itu di tangannya.
Pada saat itu, ia tiba-tiba mendengar seseorang sedang berbicara di sebelahnya, "Tidak mudah bagi Feng Xue untuk menjadi laki-laki. Semua pipa hancur, itulah susahnya mencari nafkah."
"Sudahlah, dia kan jago bernyanyi, lagi pula dia juga melakukan banyak hal setiap harinya. Suami-suamiku yang lainnya bahkan tinggal di Tian Qinglou demi dia dan sudah pasti laku keras. Apalagi perawakannya tinggi begitu, membuat orang lain iri saja."
"Heh, dia sangat polos dan benar-benar hanya bernyanyi tanpa menjual diri."
"Ah, siapa yang bisa percaya, Tian Qinglou adalah tempat yang seperti itu, siapa yang tidak mau bersenang-senang di sana?"
"Tapi setahuku dia sudah memiliki istri di rumah. Aku benar-benar tidak paham bagaimana jika istrinya sampai tahu jika dia adalah kupu-kupu malam dan menarik banyak perhatian orang."
"Siapa tahu jika si kupu-kupu itu mungkin juga selingkuh dengan perempuan lain, kan? Dia pasti lebih menyukai wanita seperti kita yang tinggi dan ramping, bukan istrinya."
"Tentu saja, tapi serius, pria itu benar-benar tampan. Tian Qinglou yang merupakan tempat kumuh itu, dia masih bisa memiliki kulit yang putih mulus seolah adalah keturunan malaikat. Dia juga memiliki tahi lalat di alisnya yang sangat memukau, beberapa orang bahkan sekarang meniru gayanya."
Dong Huiying yang mendengar percakapan itu langsung melupakan jepit rambut di tangannya sejenak. Ia pun dengan serius mendengar gosip perempuan-perempuan itu.
Tapi menganggapnya sebagai "keturunan malaikat"? Benar-benar julukan yang aneh.
Anehnya, saat ia membayangkan deskripsi orang yang dibicarakan perempuan-perempuan tadi, orang yang dibahas seketika mirip dengan Liang Shujun.
Tubuhnya tinggi dan ramping, ada tahi lalat di bagian alisnya, dan juga pandai bernyanyi?!
Dong Huiying merenung sejenak lalu pergi ke rumah Lao San.
Ketika tiba di rumah, ternyata kebetulan di rumah sedang tidak ada orang. Untungnya ia sudah tahu letak kuncinya dan ketika masuk ke dalam rumah, Dong Huiying bisa melihat baju yang ada banyak noda darahnya.
Liang Shujun, apa tubuhnya terluka lagi?
*****
Tian Qinglou dipenuhi oleh gadis-gadis yang cantik.
Tapi lebih tepatnya, di dalam Tian Qinglou berisi pria yang dijual atau dilacurkan. Sementara, pelanggan-pelanggan yang datang berkunjung ke tempat itu tentu adalah para perempuan yang mencari kenikmatan dunia.
Lao Bao adalah seorang pria paruh baya dengan wajah berwarna putih pucat, tetapi tidak bisa menyembunyikan lipatan di sudut matanya. Orang itu tersanjung pada pria dengan kemeja kuning.
"Gao Langjun, Anda tidak perlu marah. Hal ini karena masih ada yang belum sepenuhnya paham. Jika dia mengganggu Anda, aku akan meminta seseorang untuk menghukumnya."
Gao Langjun adalah seorang pria berusia dua puluhan, berpakaian serba putih dengan bibirnya yang berwarna mencolok dan matanya juga memandang dengan dingin.
Gao Langjun memandang ke seberang
Ia melihat seorang pria berdiri seperti pohon catkin willow, bersandar di pintu. Pria itu seperti mengenakan mantel tipis, lapisan putih, ditutupi dengan kain tile berlapis-lapis, terlihat hangat dan mempesona.
Pria ini memiliki wajah tampan dan juga licik. Hal yang membuatnya paling menarik adalah tatapan matanya yang menawan. Mata indahnya seolah memancarkan cahaya bintang dan ada sedikit kecerobohan di dalamnya. Senyum tipisnya terlihat sinis.
Goresan luka di salah satu alisnya membuatnya terlihat misterius.
*****
Feng Xue masih mencibir.
Apalagi kemarin, saat itu Gao Langjun membawa seseorang ke Tian Qinglou. Di saat yang sama, Feng Xue sedang memainkan alat musik dan menyanyikan lagu di atas panggung.