Dia benar-benar takut dia tidak bisa menahannya
Dia benar-benar takut dia tidak bisa menahannya
Ia pun langsung menasehati dirinya agar tidak berhadapan dengan Liang Shujun sebelum dapat mengendalikan diri dengan tenang di depannya. Walau demikian, sebenarnya ia harus mengakuinya bahwa pria ini terlahir sebagai bencana. Ya, daya tariknya tidak bisa dianggap remeh.
Satu atau dua kali mungkin masih bisa menolak, tetapi bila lebih sering terpapar rayuannya, mungkin Dong Huiying bisa saja takluk. Ya, di hadapan orang yang begitu menawan, Dong Huiying harus menjaga diri setiap saat. Setidaknya untuk memastikan bahwa ia tidak tergoda olehnya.
Pria ini begitu sembrono hingga orang lain mungkin juga bisa menghajarnya.
Dong Huiying pun menghela napas dengan berat.
"Semoga tidak terjadi lagi lain kali."
Dong Huiying menghela napas lagi sembari menutupi wajahnya. Ia benar-benar berharap tidak ada lain kali. Kalau tidak, ia tidak akan lagi bisa menahan diri.
*****
Di sisi lain, Gao Langjun dengan cepat menemukan kediaman Feng Xue.
Keesokan harinya, ia mengirim orang-orang menjauh dari gunung. Kebetulan sekali bila Liang Shujun juga sedang keluar rumah pagi-pagi ketika Dong Huiying masih tidur di tempat tidur.
Dalam kondisi setengah sadar, tiba-tiba Dong Huiying mendengar pintu diketuk dari luar. Ia pun membuka matanya dengan linglung dan dengan rambut yang masih berantakan di kepalanya, ia berjalan keluar pintu dengan wajah cemberut.
"Nona kecil, aku ingin bertanya apa benar suamimu bekerja di Tian Qinglou?"
Meskipun Gao Langjun sudah tahu tentang gadis kecil ini, tapi ia belum pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Hari ini, ketika ia melihat gadis muda ini dengan wajah muda dan cantik, bibir Gao Langjun berkedut. Berapa umur anak ini? Apa benar ia berusia sebelas atau dua belas tahun? Jika bukan orang-orang sendiri yang mengatakan, ia pasti tidak bisa percaya bahwa sebenarnya gadis ini adalah perempuan yang sudah menikah.
Dong Huiying tertegun. 'Feng Xue?'
Dong Huiying lalu menjawab dengan penuh waspada, "Bukan, sepertinya kamu salah orang."
Ketika selesai bicara, ia bermaksud segera kembali ke rumah, namun Gao Langjun menahannya, "Tungguh!"
Dong Huiying pun menatap Gao Langjun dengan tidak sabar.
"Aku sudah bilang, kamu salah orang."
Gao Langjun membawa beberapa pelayan dengan senyum sopan di wajahnya, tetapi matanya yang tajam menunjukkan kekuatan pria ini.
"Gadis kecil, jangan buru-buru menyangkalnya. Aku tidak ingin menyembunyikannya. Aku datang ke sini hari ini untuk masalah serius."
Dong Huiying mencurigai bahwa orang ini bertele-tele, tetapi ia juga menebak sedikit di dalam hatinya. Ia pun menebak bahwa orang Qinglou yang bernama "Feng Xue" benar-benar adalah Liang Shujun, maka orang ini datang hari ini untuk mencari Liang Shujun.
Gao Langjun pun langsung menjelaskan tujuannya datang kemarin, "Bajingan itu sudah diperiksa sebelum datang ke sini. Nona, nama keluargamu Dong, dan kamu adalah istri Feng Xue. Ngomong-ngomong, Feng Xue awalnya bernama Liang. Ia menyewa halaman ini di Kota Taihang dan tinggal di sana. Kamu sendiri juga jarang pulang ke sini. Istri dan suami sering berpisah, tetapi banyak hal yang tidak kamu tahu. Feng Xue ini kejam dan bisa saja berselingkuh darimu, kamu harus berhati-hati padanya. Aku benar-benar tidak tahan lagi dengannya."
'Selingkuh? Feng Xue… tidak, Liang Shujun, apa dia punya wanita lain di luar sana?'
Wajah Dong Huiying mendadak suram, "Lebih baik kamu khawatirkan tentang dirimu sendiri saja dan tidak mencampuri urusan orang lain. Mungkinkah diantara perempuan-perempuan yang ada di sekitar Feng Xue, salah satunya adalah istrimu?"
Kata-kata Dong Huiying sangat tajam!
Wajah Gao Langjun langsung muram mendengar perkataan Dong Huiying.
Lalu Dong Huiying dengan acuh tak acuh menambahkan, "Setelah aku pikir-pikir, sepertinya kedatanganmu hari ini hanya ingin membuatku memusuhinya saja. Tapi, seperti perkataanku sebelumnya, aku dan Feng Xue tidak ada hubungannya sama sekali, kamu salah orang."
Gao Langjun menggertakkan giginya, "Kamu benar-benar tidak keberatan sama sekali, tidak peduli sama sekali?"
Dong Huiying terdiam, "Mengapa aku harus keberatan, dan mengapa aku harus peduli?"
Lagi pula, ia tahu itu palsu dan itu sudah cukup.