Enam Suami Tampan

Jadi, Kamu Tidak Ingin Berpisah Dengannya



Jadi, Kamu Tidak Ingin Berpisah Dengannya

1Meski baunya sangat menyengat, Dong Huiying tidak punya pilihan lain selain mengekor di belakang Liu Bao.     

Ia ingat, saat kemarin dirinya sedang mencari Liang Shujun ke Tian Qinglou, Dong Huiying harus menunggu di tempat hiburan ini untuk waktu yang lama.     

Kebetulan, hari itu suasana di dalam Tian Qinglou terasa biasa saja, bahkan cenderung lengang. Tidak aneh, tempat hiburan malam seperti itu tidak akan ramai pada siang hari dan tamunya tidak terlalu banyak yang datang.     

Berbeda dengan malam ini, Ia bisa melihat ada banyak meja persegi sudah ditata di sekitar tempat di aula ini. Setiap meja itu diisi oleh 3 hingga 5 perempuan yang sedang minum arak sambil makan daging. Tidak jarang para tamu ini juga bercerita dengan lantang.     

Dong Huiying menjadi sangat bersemangat melihat ini.     

Di kehidupannya yang dulu, Dong Huiying jarang bisa melihat perempuan bisa menikmati gaya hidup yang seperti ini. Bahkan dari 80 puluh orang yang ada di dalam ruangan ini, mungkin hanya bisa ditemui beberapa jenis perempuan yang bersikap sama seperti di kehidupan masa lalunya.      

Perempuan-perempuan yang seterbuka ini, biasanya mereka berbaur dengan meja-meja lain, bukan membentuk kerumunan sendiri seperti ini.     

Selama melihat keramaian di tempat hiburan ini, Dong Huiying takut tertangkap basah oleh Liang Shujun karena datang ke Tian Qinglao. Demi menutupi hal ini, ia memutuskan untuk melakukan penyamaran dengan memakai baju pria. Ia yakin tidak akan ketahuan jika bergerak sebagai pria kecil.     

Tinggi badannya yang tidak sampai 1.7 meter membuat Dong Huiying tidak terlalu mencolok di antara keramaian ini. Terlebih lagi karena tubuhnya yang tipis dan mungil. Ia juga mengenakan topi yang dipakai untuk menutupi wajah. Sekilas, tinggi badannya terlihat seperti tinggi badan Liang bersaudara, walau tidak terlalu tinggi, namun ini justru menjadi tinggi badan yang di idam-idamkan para perempuan pada dinasti ini.     

Liu Bao membawa Dong Huiying ke sebuah sudut, "Duduk saja di sini, jangan menimbulkan masalah. Cepat pulang setelah selesai mendengarkan lagu, tempat ini tidak baik untuk anak sepertimu."     

Dong Huiying meliriknya, Lao Liu itu sebenarnya orang yang cukup menarik dan sikapnya juga baik. Dong Huiying diam-diam berempati padanya. Beberapa saat kemudian seorang pelayan datang membawa segelas air putih gratis untuk diminumnya.     

Kebetulan, Dong Huiying juga haus. Ia mengangkat topinya dan menyesap air putih itu. Ia pun juga mengangkat telinganya untuk menguping tawa di sekelilingnya.     

"Haha, Feng Xue bagaimana? Sesuai dengan yang ku katakan, kan? Dia sangat keren. Dengar-dengar, banyak perempuan lupa pulang demi menonton pertunjukannya." Ujar salah satu tamu.     

Perempuan lainnya pun menjawab dengan malu-malu, "Ah, membuatmu selalu tersenyum selalu. Bagaimana tidak? Feng Xue bukan hanya sangat tampan, tapi suaranya juga sangat merdu. Aku jadi merindukannya karena belum melihatnya selama beberapa hari ini."     

Perempuan yang baru saja berbicara itu bernama He Su, perempuan ini adalah salah satu pengusaha makanan yang terkenal di kota ini.     

Dari penampilannya, He Su terlihat elegan dengan pakaian yang dikenakannya malam ini, kulitnya pun seputih bunga krisan. Berbeda dengan perempuan yang duduk di seberangnya, ia memiliki warna kulit yang sedikit gelap, terlihat penuh keberanian, dan posisi duduknya juga sedikit liar. Walau begitu, Dong Huiying bisa melihat bahwa dia adalah pribadi yang hangat.     

Ah, perempuan itu bernama Tie Hailan.     

Beberapa hari yang lalu, He Su sengaja keluar rumah hanya untuk menjemput Tie Hailan.     

Keluarga Tie Hailan adalah keluarga yang kaya raya. Ia bahkan menggantungkan liontin batu giok yang berharga di pinggangnya. Gaun sutra emasnya juga di padukan dengan celana berwarna putih. Walau terlihat aneh, tetapi membuatnya semakin terlihat berkilau saat mengenakan cincin giok di jari tangannya. Selain itu, sikapnya yang liar ini justru menunjukkan pesonanya sebagai perempuan dari keluarga kaya raya.     

"Baiklah," Tie Hailan mengangkat kakinya sambil menenggak arak. "Kalau begitu aku akan melihat seberapa menakjubkannya permainan musik pria yang kau sebut-sebut itu hingga kamu saja terpesona olehnya. Tapi, jika ternyata setelah melihatnya, aku merasa dia biasa saja, lebih baik kamu segera pulang dan tidur bersama suamimu!"     

Perkataan Tie Hailan ini cukup menakuti He Su.     

"Tenang saja, kamu tidak akan merasa dirugikan!"     

Tie Hailan menggodanya, "Jadi, kamu tidak ingin berpisah dengannya?"     

He Su tertawa, namun terlihat sedikit sorot muram di wajahnya.     

"Ya, aku sangat tidak ingin berpisah dengannya."     

He Su menghela napas dan meraih gelas yang berisi arak itu. Dengan sekali minum, ia menenggaknya dalam sekejap dan rasa pahit dari arak itu langsung mengalir ke tenggorokannya.     

Mungkin bukan arak itu yang terasa pahit, tapi lubuk hati terdalamnya.     

"Feng Xue…!!!" Teriak para perempuan yang ada di ruangan ini.     

"Dia datang!"     

Lalu ada orang lain lagi yang berteriak, "Feng Xue datang!"     

He Su menegang, lalu menatap panggung dengan penuh harap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.