Enam Suami Tampan

Menangisi Nama Feng Xue



Menangisi Nama Feng Xue

1Menyadari bekas luka yang ada di tubuh Liang Shujun, Dong Huiying merasa bahwa salep penghilang bekas luka memiliki efek yang baik dan cepat. Jika efeknya tidak bagus, tidak ada gunanya membuatnya lebih banyak lagi.     

Untuk bisa membuat salep itu, Dong Huiying membutuhkan 18 jenis tanaman herbal dan 2 diantaranya tidak tersedia di toko obat.     

Liang Shujun telah hidup di kota selama beberapa tahun dan ia memiliki jaringan yang sangat luas serta mengenal begitu banyak tabib. Ia mengatakan bahwa ada toko obat di kota itu, dan beberapa hari kemudian dirinya akan menyiapkan bahan obat baru. Dua obat utama yang dibutuhkan Dong Huiying juga ada dalam daftar.     

Dong Huiying terlalu malas untuk bolak-balik, jadi ia tidak terburu-buru kembali ke desa dan tetap tinggal di kota. Tentu saja, agar tidak khawatir tentang keluarga, ia mengirimkan surat ke desa dan menjelaskan bahwa ia akan kembali dalam beberapa hari lagi.     

Di sisi lain, He Su tampak lemas dan tidak memiliki semangat. Biasanya pada malam heri seperti ini, ia akan pergi ke Tian Qinglou untuk menghabiskan waktu. Namun ia ingat bahwa Feng Xue sudah meninggalkan Tian Qinglou. Ketidakhadiran Feng Xue ini justru membuatnya tidak tenang dan kehilangan gairah.     

He Su pun linglung sepanjang hari seolah jiwanya melayang-layang di udara.     

Malam itu ia hanya mabuk-mabukan di Tian qinglou sambil meneriakkan nama 'Feng Xue'. Perempuan ini sungguh menderita karena cinta, terjebak oleh cinta, dan akhirnya diantarkan pulang oleh Tie Hailan.     

Di rumah keluarga He, Gao Langjun yang sedang dikurung tidak bisa menyambut kepulangan istrinya, tapi ada Zheng Fuluo yang langsung menyambut Sang Istri juga menyeka pipi Sang Istri yang sedang mabuk berat itu.     

Ia memandang He Su, yang bermimpi dari waktu ke waktu dalam kelesuan dan tidak bisa menahan untuk tidak menghembuskan napas beratnya, "Jika aku tahu akan berakhir seperti ini, kenapa dulu aku harus membawanya ke sana?"     

"Dulu?"     

Tie Hailan membawa kendi anggur dan menghirup perlahan, "Apa yang terjadi dengan Luo Yang, He Su dan seniman itu?"     

Tie Hailan merasa Luo Yang tahu sesuatu tentang perasaan cinta He Su pada Feng Xue yang bahkan membuatnya hampir gila ini.     

Luo Yang tersenyum pahit, "Ini tidak lebih dari siklus sebab dan akibat. Awalnya, perasaannya ini hanya dipendam di dalam hati. Sekarang, perasaan itu malah makin bertumbuh dan menyakitinya."     

Ia tiba-tiba ingat kejadian hari itu, hujan turun dengan lebat dan seorang pria tampan tiba-tiba datang dan berlutut.     

Andai saja pada saat itu Sang Istri He tidak terlalu kejam, mungkin hari ini tidak akan pernah ada kejadian ini.     

Sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat.     

*****     

Tie Hailan sangat tertarik dengan cerita yang terjadi antara He Su dan Feng Xue. Setelah hari itu, He Su malah sakit parah.     

Ia tidak mau makan sepanjang hari dan tampak seperti kelelahan. Tie Hailan melihatnya begitu sedih sehingga dirinya tidak tahan melihat temannya jadi seperti itu. Ia pun memeriksakannya.     

Dari cerita Luo Yang, ia mengetahui bahwa nama asli Feng Xue adalah Liang Shujun. Pria ini tinggal di desa Kaoshan di kaki Pegunungan Taihang. Liang Shujun mulai bekerja di kota pada usia lima belas tahun. Awalnya, ia membantu orang membawa karung pasir dan memindahkan batu. Kemudian, sepertinya ia tidak sengaja bertemu dengan He Su. Tapi Luo Yang tidak tahu persis hal yang terjadi antara keduanya.     

Kurang lebih setahun yang lalu, pada suatu malam yang hujan lebat, Feng Xue berlutut di luar gerbang rumah keluarga He. Keesokan harinya, ia menanggalkan pakaiannya di depan umum dan ditertawakan sebagai orang gila.     

Tidak berselang lama, Feng Xue bekerja di Tian Qinglou dan memulai karirnya sebagai penyanyi. Nyatanya, keluarga Liang memberi Liang bersaudara seorang istri.     

Tie Hailan menyentuh dagunya dan bertanya-tanya.     

"Tidak sedikit orang yang pernah ku temui di Taihang ini, tapi perempuan seperti Dong Dabao ini sangat jarang ku temui."     

Ketika Dong Dabao menjadi bagian dari keluarga Liang, dia sering melakukan kejahatan. Hal ini pun menarik perhatian Tie Hailan.     

Dong Dabao yang sekarang, entah bagaimana ceritanya namanya berubah menjadi Dong Huiying.     

Gadis itu saat ini baru berusia delapan belas tahun dan perempuan itu adalah putri dari seorang pemburu wanita di Desa Daliu. Dengan garis keturunan itu, Dong Dabao pun dilahirkan dengan kekuatan besar, namun juga memiliki penampilan yang lembut. Gadis itu juga bisa dianggap sebagai gadis cantik layaknya ukiran kayu dan batu giok. Sayangnya, Dong Dabao dikenal sebagai orang yang bodoh.     

Kemudian, ketika gadis itu berusia enam tahun, dia tiba-tiba meninggalkan Desa Daliu dan tidak pernah kembali selama sepuluh tahun kemudian.     

Setelah sepuluh tahun, Dong Dabao pun kembali.     

Sayangnya, gadis ini tidak hanya memiliki pikiran yang bodok, namun sikapnya juga liar. Sikapnya pun tidak hanya galak, gadis itu juga memiliki wajah dengan kulit yang gelap dan berbintik-bintik. Dia pun melakukan banyak hal yang tidak layak disebut sebagai sikap yang manusiawi.     

Dong Dabao bahkan membunuh ayahnya, lalu menipu keluarga Liang dengan beberapa keping tembaga hingga akhirnya Liang bersaudara bisa menjadi suaminya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.