Orang Bodoh Yang Terlalu Banyak Minum Obat
Orang Bodoh Yang Terlalu Banyak Minum Obat
Terlalu banyak obat membuat orang terlihat bodoh.
Dong Huiying tersenyum bahagia hingga dirinya bertepuk tangan, "Cukup kok, sangat cukup! Tapi aku tidak akan meminta banyak hal padamu atas burung panggang yang ku berikan padamu beberapa hari lalu. Jika kau ingin memakannya lagi nanti, kau boleh datang ke rumah kami, aku akan dengan senang hati membuatkannya untukmu!"
Persahabatan aneh ini terjalin di atas gunung.
*****
Emosi Liang Yuening sudah sangat buruk sejak kecil. Ia bahkan tidak jarang bisa mengikuti kakak-kakaknya naik ke gunung yang tandus atau bahkan ke ladang bunga sepanjang hari. Liang Yuening bahkan suka bermain ketapel untuk berburu. Karena melihat keterampilannya, akhirnya kakak-kakaknya mengajari Liang Yuening berburu. Bahkan Liang Yuening sangat pandai mengikuti dan membaca jejak kaki hewan buruannya.
Sekarang, ia berjongkok di depan api unggun yang padam dan mengacak-acaknya dengan tongkat. Dari situ ia bisa melihat rumput dan abu di dalamnya, serta beberapa tulang unggas. Ia pun melihat ke sekeliling lagi, dan akhirnya menilai, "Sepertinya seseorang menginap di sini tadi malam."
Ia menegakkan tubuh lagi, memandang tanah di sekitarnya lagi, dan akhirnya memilih arah untuk keluar dan berlari dengan liar.
Dalam beberapa hari terakhir, Liang Yuening tidur di gunung dan tidak makan dengan baik. Ia hanya tidur dua jam sehari, sisanya digunakan untuk mencari Dong Huiying.
Sehari kemudian, Liang Yuening menemukan lubang besar dengan beberapa noda darah di bagian bawah lubang, dan rak besi berkarat yang juga berlumuran darah.
Alisnya sedikit berkerut, "Ada yang terluka?"
Ia pun berbalik dan seketika memunculkan rasa khawatir, "Dong Dabao, atau siapa? Ada dua orang di sini, salah satunya terluka."
Setelah berdiam diri di tempat itu selama beberapa saat, tiba-tiba perutnya terasa gatal.
Ia menutupi perutnya dan menggertakkan giginya, lalu wajahnya menjadi sedikit hitam, "Ini benar-benar bukan waktunya untuk lapar."
Menarik keluar botol kecil dari lengannya dan menuangkan bola hitam bundar, ia meneguknya dan menelannya begitu saja. Setelah itu, Liang Yuening beristirahat sejenak dan terus mencari Dong Huiying.
*****
Di sisi lain di gunung ini, Dong Huiying berjalan perlahan karena ia ingin merawat luka dokter Xiao. Ia bahkan memotong tongkat dengan belati agar dokter Xiao dapat berjalan dengan tongkat buatannya untuk membantu satu kakinya.
"Hari sudah larut, mari kita istirahat di sini malam ini," Dong Huiying menyeka keringat dari wajahnya. Cuaca di pegunungan agak aneh, setiap kali turun hujan, suhu naik sedikit dan menjadi panas, baru-baru ini semakin panas dan lembab. Jaket tipis di tubuhnya tidak bisa dipakai lagi karena dirinya sudah terlalu banyak berkeringat.
"Baiklah," Dokter Xiao terlihat sedikit kesulitan bernapas, sepertinya kondisinya tidak terlalu baik. Kekuatan fisik memang masih baik-baik saja, tetapi sekarang dia lumpuh dan lengannya patah.Jalan menuruni gunung tidak mudah.
Dong Huiying meminta dokter Xiao untuk beristirahat, sementara dia berurusan dengan burung yang telah ditangkapnya. Kebetulan ada aliran sungai di dekatnya yang mungkin berasal dari air terjun di atas gunung. Dong Huiying berjongkok di tepi sungai untuk membersihkan burung itu dan tiba-tiba muncul perasaan bahwa dirinya ingin makan makanan rumahan.
Ketika pertama kali terdampar di keluarga Liang, ia kekurangan makanan dan pakaian. Ia bahkan tidak bisa melihat sedikit minyak dan air. Pada saat itu, ia benar-benar ingin makan daging. Tetapi dalam beberapa hari terakhir,semuanya ada di gunung, baik buah atau burung, benar-benar bisa makan sepuasnya.
Untungnya, perjalanan ke gunung kali ini memberikan banyak hasil. Ia mengumpulkan banyak obat-obatan herbal dan juga mendapatkan beberapa obat tambahan dari dokter Xiao, benar-benar panen yang melimpah.
Setengah jam kemudian,
Dokter Xiao dan Dong Huiying makan burung panggang lagi dengan jarak kurang lebih setengah meter diantara mereka berdua. Dokter Xiao awalnya memang takut pada Dong Dabao yang terkenal galak dan liar itu, tapi lambat laun rasa takut itu berkurang dan mengurangi kewaspadaannya.