Enam Suami Tampan

Dong Dabao Sudah Hampir Tiba



Dong Dabao Sudah Hampir Tiba

0Saat Liang Yuening sedang berjalan pulang di pagi ini. Bersamaan dengan itu, Dong Huiying juga sedang memasak satu panci nasi dan menyiapkan dua macam lauk. Sebelum melakukan hal ini, ia pun juga sudah selesai mencuci baju.     

Anehnya, sejak Dong Huiying bangun pagi, Liang bersaudara masih belum juga ada yang bangun. Padahal ia juga sudah selesai sarapan.     

Setelah matang, nasi dan lauk yang selesai dihidangkan diletakkan di dapur agar tetap hangat. Kemudian Dong Huiying pun melakukan peragangan pada tangan dan juga kakinya lalu pergi lari pagi.     

Mungkin karena habis mendaki gunung, Dong Huiying jadi merasa tidak nyaman jika tidak banyak bergerak. Lagi pula, olahraga pagi hari sangat baik untuk kesehatan tubuh, juga bagus untuk melemaskan otot-otot tubuh yang sudah lama tidak digunakan.     

Ketika Liang Yixuan bangun, Dong Huiying masih belum kembali.     

Saudara Liang keenam ini pun bangun tidur dengan penuh rasa bingung. Ia melirik ke arah kakak kedua yang tidur di sampingnya dan membantunya menarik selimut. Setelah itu ia pergi mengambil mantel berwarna putih.     

"Uhuk uhuk, uhuk uhuk uhuk..." Liang Yuening yang tidur di lantai terbatuk-batuk dengan parah. Tangannya yang memegang selimut terlihat gemetar, tubuhnya terlihat lemah, dan ekspresi wajahnya tidak biasa.     

"Kakak kelima?" Liang Yixuan yang menyadari hal itu langsung terkejut, tampaknya kakak kelimanya sedang sakit.     

"Uhuk, Yixuan..." Suara Liang Yuening terdengar parau, matanya merah seperti kelinci, dan tubuhnya sangat panas seolah-olah bisa mengeluarkan api dari hidungnya.     

Liang Yixuan pun memegang dahi Liang Yuening dan terasa bahwa tubuhnya terasa panas sekali. Ia langsung berdiri dan berkata, "Aku segera mencari Sang Istri, tunggulah!"     

Liang Yuening meraih lengan Liang Yixuan.     

"Kakak ke lima?" Dengan penuh rasa khawatir, Liang Yixuan pun menoleh kembali padanya.     

"Aku..." Liang Yuening membuka mulutnya dan terlihat hidungnya sedang tersumbat. "Tidak apa-apa." Ia pun berbalik dengan canggung dan membelakangi Liang Yixuan. Ya, saat ini suasana hati Liang Yuening sedang tidak tenang.     

Ya, seperti yang sudah diduga, Dong Huiying akhirnya tiba.     

'Dong Dabao ini pasti datang dan akan memeriksaku, hm!' Pikir Liang Yuening.     

Liang Yuening berusaha sekuat tenaga untuk menahan senyum tapi wajahnya tetap memperlihatkan senyuman dengan tidak berdaya. Akhirnya ia mencubit pahanya dengan keras agar ekspresi wajahnya kembali dingin.     

Liang Shuyu yang sedang tidur nyenyak tiba-tiba terbangun karena mendengar Liang Yuening batuk.     

Ia pun melirik Liang Yuening yang ada di lantai lalu mengerutkan keningnya. Tiba-tiba melirik potongan kain putih yang dilepasnya sebelum tidur tadi malam. Ekspresi Liang Yuening memang terlihat sedikit canggung. Tanpa mengetahui pikiran Liang Yuening, Liang Shuyu mengambil kain putih yang kemarin diberikan Dong Huiying dan melihatnya dengan tenang.      

***     

Liang Yixuan mengetuk-ketuk pintu kamar, tapi kelihatannya sedang tidak ada orang di dalam. Liang Yixuan pun berpikir, 'Apa mungkin Sang Istri sudah bangun?'     

Ia pun bergegas menuju dapur dan hanya melihat sepanci besar nasi dan dua piring lauk disana.     

Liang Yixuan cemberut, ia bergegas keluar dari sana dan kembali ke rumah utama.     

Setelah beberapa lama, Liang Yuening mendengar langkah kaki yang datang dari luar pintu dan sejujurnya ia tidak bisa menahan perasaannya yang sedikit bahagia. Ia dengan cepat bangkit dan melirik ke pintu. Ya, suara langkah ini semakin dekat, ia berbaring dengan cepat sambil menghadap ke arah pintu.     

Liang Shuyu melihat pemandangan ini dan terkekeh, lalu menutup matanya dan bersantai di tempat tidurnya.     

"Kak Qingyao, silahkan masuk."     

Apa?     

Liang Yuening tetap berbaring ditempatnya ketika Liang Yixuan membantu Xiao Qingyao dengan lengan patah dan kaki lumpuh ke pintu lalu dengan cepat Liang Yuening melihat ke belakang.     

"Yuening demam?" Ujar Liang Yixuan. Tentu anggapan ini tidak salah, apalagi dokter Xiao Qingyao juga memiliki keterampilan dalam bidang medis. Begitu ia melihat penampilan Liang Yuening, ia menebak beberapa poin dengan benar.     

Hanya saja, ekspresi wajahnya terlihat suram ketika menatap Liang Yuening, 'Hah, kenapa dengan ekspresinya?'     

Xiao Qingyao terluka dan tidak nyaman untuk berjongkok, jadi Liang Yixuan menarik Liang Yuening dan membuatnya duduk di atas tempat tidur.     

Liang Yuening mengerutkan bibirnya, wajahnya biru, dan tubuhnya kaku.     

"Uhuk," Liang Shuyu terbatuk di ujung tempat tidur. Tidak ada yang peduli dengan suara batuknya, dan dirinya tersenyum seakan mulai menyadari dengan hal yang dirasakan Liang Yuening..     

Dokter Xiao meminta Liang Yuening mengulurkan tangan untuk mengecek nadinya, tetapi Liang Yuening hanya terdiam. Pandangan matanya mengarah pada Liang Yixuan dan kemudian memandangi Liang Shuyu yang tiba-tiba terbatuk-batuk dan tersenyum sampai merasa hampir pingsan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.