Enam Suami Tampan

Suasana Aneh Dalam Rumah Judi



Suasana Aneh Dalam Rumah Judi

1Suasana di dalam rumah judi menjadi keruh. Beberapa memang takjub dengan keberuntungan Dong Huiying, namun tidak sedikit juga yang seakan ingin merundung bahkan menghajarnya.     

Bukan hanya Wajah Zhou Dachun, bahkan wajah para penjudi lain yang menyaksikan di rumah judi itu juga menjadi pucat.     

Orang-orang yang awalnya sangat berisik menyaksikan judi juga menjadi tegang mengikuti kelanjutan masalah ini. Uang seratus koin perak bagi orang-orang seperti mereka adalah jumlah uang yang sangat besar jumlahnya.     

Akan tetapi, apakah pemilik rumah judi Taihang ini akan memberikan uangnya atau tidak? Bagaimanapun seseorang telah memenangkan uang itu dari hasil bermain judi yang sah dan tidak terdeteksi adanya kecurangan di sana.     

Jika uang itu diberikan, tentu rumah judi harus mengalami kerugian yang tidak kecil. Namun bila tidak diberikan, maka reputasi bisnis mereka juga sudah pasti akan jatuh. Lagi pula, semua orang ada di sini tidak lain adalah demi uang, alasan utama para penjudi datang ke rumah judi adalah karena mereka berharap mendapatkan uang banyak dari modal kecil.      

Mereka ingin berjuang demi sebuah peluang. Berharap mungkin saja suatu hari mereka mendapat keberuntungan, dan kemudian mereka menjadi kaya mendadak dalam semalam? Namun, bagaimana jadinya kalau seorang penjudi berhasil memenangkan uang, tapi rumah judi malah mengingkari uang yang seharusnya mereka dapatkan. Bukankah ini tidak adil?      

Bukankah ini benar-benar sama seperti yang baru saja dikatakan oleh Nyonya Dong bahwa prinsip bisnis perjudian hanya memungkinkan para penjudi kehilangan uang dan mereka tidak mungkin memenangkan uang yang banyak?      

Dan jika seperti itu, adakah orang yang masih mau datang ke tempat seperti ini?     

"Aku tidak percaya itu!"     

Zhu Xingfang tiba-tiba saja berteriak, "Dong Dabao, kau mengaku saja, permainan apa sebenarnya yang kau lakukan? Atau apakah kau sudah menyuap bandar di rumah judi ini?"     

Mendengar itu, mata tajam Zhou Dachun langsung memelototi bandar judi itu. Bandar judi itu melihat wajah Zhou Dachun yang menatapnya dengan sangat buruk. Ia langsung cepat-cepat memberikan penjelasan dan mencoba membela diri, "Tidak, tidak, Kakak Dachun, aku tidak melakukan itu, aku benar-benar tidak melakukannya!"     

Kemudian bandar judi itu menatap ke arah Zhu Xingfang, dengan sedikit kebencian di dalam hatinya mengatakan, "Nyonya Zhu, di antara kita berdua tidak ada kebencian dalam waktu dekat, mengapa anda memfitnah saya dengan mengatakan kata-kata yang tidak bertanggung jawab seperti itu? Kami telah bekerja pada pemilik tempat judi ini selama bertahun-tahun dan kami setia kepada pemilik. Tetapi hari ini Anda di depan orang-orang ini telah memfitnah dan mencemarkan nama baikku. Sebenarnya, apa kau sedang menyimpan dendam dalam hatimu?"     

"Hah, bagaimana mungkin di dunia ini seorang pencuri mengakui bahwa dirinya adalah pencuri? Kembali lagi, apakah kau benar-benar telah disuap atau tidak, kecuali kau dan Dong Dabao bekerja sama, siapa yang tahu?"     

"Baiklah kalau begitu," Dong Huiying tiba-tiba membuka mulutnya.      

Dong Huiying pun mulai memberikan pembelaannya, "Beberapa minggu yang lalu, Nyonya Zhou mendatangiku meminta kembali koin perak yang sudah aku pinjam. Saat itu, aku bahkan tidak punya satupun koin perak. Pada akhirnya, suami termuda keluargaku mengambil semua tabungan kami yang hanya tersisa 124 wen untuk diberikan kepadamu Nyonya Zhou. Sedangkan ginseng liar yang aku pertaruhkan hari ini, dapat dilihat dari akar ginseng ini belum lama digali. Aku baru mengambilnya dari gunung dua hari yang lalu. Jadi... aku sebenarnya ingin memberi tahu, dengan kondisiku sebelumnya, bahkan jika aku ingin membeli taruhan, aku juga tidak mampu membelinya, karena aku juga tidak punya koin perak."     

Dong Huiying terus berbicara seolah menunjukkan bahwa dirinya memang pandai berbicara dan berdebat. Zhu Xingfang pun hanya bisa terdiam tidak bisa berkata apa-apa.     

Dalam perdebatan yang mengundang banyak perhatian itu, seketika terlihat seorang perempuan dengan pakaian hitam. Ia tampak elegan dengan mengenakan mahkota batu giok. Hal itu membuat penampilannya terlihat seperti roh perempuan yang bercahaya. Perempuan itu memegang kipas kertas di tangannya dan berjalan ke arah perdebatan ini dengan senyum ringan di wajahnya.     

Dari penampilannya perempuan itu sepertinya baru berusia dua puluhan tahun. Begitu ia muncul, sekeliling orang berseru menyebutnya.     

"Sang Pemilik?"      

Zhou Dachun menatap perempuan itu. Ia yang sebelumnya masih terlihat gelisah, tapi sekarang telah mendapat kekuatan baru yang bisa diandalkan saat melihat perempuan itu. Suasana hatinya yang tegang telah berubah menjadi tenang seketika.     

Dong Huiying menyipitkan matanya dan bertatapan langsung dengan orang di hadapannya.     

Ya, perempuan itulah yang dikenal banyak orang sebagai salah satu dari tiga roh jahat Gunung Taihang, Hong Xiangjun.      

Hong Xiangjun mengibaskan kipas kertas di tangannya, kemudian ia memainkan kipasnya itu. Meski ia menampakkan senyum di wajahnya, tapi ekspresinya tampak begitu dingin.     

"Nyonya Dong, saya belum melihat anda dalam beberapa hari ini. Anda memang ahlinya."     

Dong Huiying hanya tersenyum pahit, "Bukankah tangan ini terasa gatal untuk berjudi? Siapa yang tidak tahu, sepertinya semua orang di Desa Shiliba juga tahu bahwa Dong Dabao adalah penjudi yang hebat. Baru beberapa hari saja tidak datang berjudi, sepertinya tangan ini sudah sangat gatal untuk berjudi, kan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.