Tempat Perjudian Taihang
Tempat Perjudian Taihang
Selama perjalanan menuju gunung, ia harus melihat sisa-sisa dari pertarungan sengit kemarin. Ia menemukan banyak mayat serigala bergeletakan di tanah, tapi beberapa mayat serigala sudah dalam keadaan tidak utuh. Sepertinya, binatang buas lainnya sudah datang dan memakan daging mayat serigala itu tadi malam. Tapi sebenarnya Liang Zhichen memutuskan untuk datang ke tempat ini tidak lain hanyalah untuk mencoba peruntungannya saja.
"Lao Si, berikan pisaunya."
Liang Haoming mengeluarkan kain pembungkus kecil yang sebelumnya disiapkan oleh Liang Zhichen. Ia kemudian mengeluarkan pisau dan menyerahkannya kepada Liang Zhichen tanpa mengatakan apapun. Selangkah berikutnya, Liang Zhichen berjongkok untuk mengurusi sisa-sisa mayat serigala yang bertebaran di sini. Ia mengambil gigi serigala, ekor serigala, dan juga kulit serigala.
Semua bagian serigala tersebut tentu bisa dijual dan ditukar dengan uang. Sayangnya, mayoritas kulit para serigala itu sudah tidak utuh, tentu tidak bisa dijual dengan harga normal. Tapi itu tidak menjadi masalah, sebab kulit-kulit itu bisa disatukan untuk digunakan sendiri.
Tidak lama setelah itu, Lao Si atau Liang Haoming juga ikut berjongkok. Kedua bersaudara ini sepertinya sudah saling terkoneksi. Mereka langsung bekerjasama dengan baik dan bekerja dengan sangat cepat.
Ketika Dong Huiying melihat peristiwa ini, ia berpikir kalau Liang Zhichen benar-benar orang yang terampil. Kakak Pertama dari Liang bersaudara ini sebenarnya terbiasa menggunakan tangan kanannya. Sayangnya, tangan kanannya sudah tidak berfungsi dengan normal. Terbukti, ia memegang pisau menggunakan tangan kirinya, namun ia masih bisa mengupas dengan sangat cepat. Jika bukan karena dilahirkan di masa yang salah, ia berpikir bahwa Liang Zhichen mungkin bisa menjadi dokter forensik yang handal.
Setelah beberapa saat, kedua bersaudara itu kembali berdiri lagi.
Hasil pekerjaan yang baru saja mereka lakukan lumayan juga, lebih baik membuahkan hasil daripada tidak sama sekali. Sekarang, kulit serigala dan hasil lainnya dibungkus dalam tas besar yang dibawa Lao Si di punggungnya. Kemudian ketiga orang itu kembali melanjutkan perjalan.
*****
Dua hari kemudian, ketiganya telah pulang dari gunung. Dong Huiying telah mengumpulkan beberapa obat herbal. Dari hasil temuannya, ada banyak tumbuhan obat yang mudah ditemukan di gunung. Namun, ada juga beberapa yang sangat sulit ditemukan. Meski demikian, kabar baiknya adalah ia membawa dua buah ginseng liar dari beberapa tanaman obat yang ditemuinya.
Saat mereka bertiga kembali ke desa, mereka menemukan ada sesuatu yang salah sebelum mereka berjalan masuk ke dalam rumah.
Di halaman rumah keluarga Liang, pagar halaman telah dirusak, dan halaman itu juga terlihat sangat berantakan. Tidak ada seorangpun di dalam rumah, tetapi di luar rumah ada tanda seperti telah terjadi sebuah pertempuran..
"Ada apa ini?"
Dong Huiying membeku sesaat, lalu ia bergegas ke ruang penyimpanan kayu bakar. Sayangnya di dalam ruangan itu kosong dan Zhu Xingfang telah menghilang.
Apakah dia diselamatkan oleh seseorang?
"Kakak tertua, Kakak tertua Liang, cepat kemarilah?" Seketika terdengar panggilan Nyonya Gao yang kebetulan bersembunyi di balik pintu halaman. Ia menyapa Liang Zhichen dengan suara kecil. Raut wajah Liang Zhichen kala itu benar-benar buruk, tetapi kemudian ia menarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya.
"Ya, Nyonya Gao." Liang Zhichen memberi hormat pada Nyonya Gao.
Nyonya Gao adalah orang yang menyaksikan keluarga Liang bersaudara tumbuh besar. Ketika mereka masih kecil, Nyonya Gao juga memberikan bantuan berupa materi yang tidak sedikit kepada keluarga Liang. "Ini perbuatan Zhou Dachun. Kemarin, Nyonya Zhou datang ke sini menangkap Lao Liu dan yang lainnya. Ia pun membawa mereka semua pergi!"
"Nyonya Zhou?"
Pada saat ini, Dong Huiying juga telah berjalan keluar dari ruang penyimpanan kayu bakar. Ia sedikit terkejut, lalu kemudian teringat saat terakhir kali Zhou Dachun membawa orang datang kesini untuk menagih hutang. Mereka sempat mengatakan bahwa hanya akan memberi batas waktu tiga hari. Masalahnya beberapa hari ini ia benar-benar sangat sibuk, dirinya bahkan telah sibuk untuk waktu yang lama sehingga melupakan masalah ini.
"Ah!!! ini tidak bagus."
Dong Huiying bertanya pada Liang Zhichen, "Di mana tempat perjudian di gunung Taihang?"
Nyonya Gao melihat Dong Huiying seperti tikus yang melihat kucing. Ia sangat ketakutan hingga wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar seperti ada gempa di hatinya. Tetapi saat Dong Huiying bertanya tentang tempat perjudian gunung Taihang, Nyonya Gao menatapnya dengan tatapan aneh. Tentu saja, Si Setan Dong Dabao adalah pengunjung tetap rumah perjudian Taihang. Hanya berselang beberapa hari, bagaimana ia bisa tidak tahu dimana tempat perjudian itu?
Liang Zhichen juga tahu bahwa saat ini situasinya benar-benar berbeda. "Tempat perjudian Taihang ada di belakang Kuil Shanshen dan butuh sekitar dua jam untuk berjalan ke sana."
Dong Huiying mengambil ginseng liar dan menyimpannya di kantong bajunya. Sekejap matanya bersinar dingin, "Tunjukan jalannya. Kau berjalanlah duluan di depan!"
Liang Zhichen menatapnya dalam-dalam, lalu mengangguk. Ia juga tidak ingin bertele-tele membuang waktu dan langsung berbalik untuk membawa Dong Huiying berjalan keluar dari desa. Sebaliknya, Liang Haoming yang selalu diam seperti biasanya juga ikut pergi. Seperti bayangan tanpa suara, ia mengikuti kedua orang itu dari belakang.