Enam Suami Tampan

Bahkan Babi yang Diikat di Rumah Juga Hilang



Bahkan Babi yang Diikat di Rumah Juga Hilang

1Dengan ketepatan Dong Huiying dalam menebak angka ketiga dadu itu, ia telah membuat semua orang yang menyaksikan di arena judi itu jadi terpana padanya. Mereka tampak masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.     

Ini tidak mungkin, kemungkinannya begitu kecil.     

Hal ini benar-benar seperti ungkapan 'kucing buta bertemu tikus mati'. Dong Huiying telah membuat semua orang yang awalnya tidak yakin menjadi ternganga tidak percaya dengan peristiwa yang dilihat di depan matanya. Dong Huiying hanya mencoba bermain satu kali dan langsung berhasil memenangkannya.     

Tentu kejadian ini tidak masuk akal!     

Tangan bandar judi itu sedikit gemetar.     

Salah satu alasan bisnis perjudian Taihang bisa berjalan lancar hingga menjadi besar seperti sekarang ini adalah karena dukungan dari Desa Shiliba. Tetapi pada akhirnya, orang-orang dari pegunungan juga banyak yang datang untuk berjudi dan menghabiskan uang mereka di tempat ini. Jika mereka kecanduan judi, juga tidak ada yang berani melempar ginseng kecil seharga delapan koin perak untuk bertaruh seperti yang dilakukan Dong Huiying sekarang ini.      

Perlu diketahui bahwa standar hidup penduduk desa saat itu kurang lebih dua belas koin perak dalam satu tahun, bahkan jika jumlah anggota keluarganya hanya sedikit, mungkin dua belas koin perak juga tidak akan habis dimakan dalam satu tahun.      

Ketika Dong Huiying mulai bertaruh, bandar judi itu kelihatan sangat senang. Mereka yang duduk di meja judi tentu akan mendapat bagian dari hasil judi tersebut bila Dong Huiying kalah. Semakin banyak penghasilan yang didapat oleh rumah judi, maka semakin besar pula uang hadiah taruhannya. Uang taruhan hasil kekalahan yang terkumpul tentu akan semakin memperbesar hadiah yang akan diraih.      

Hal ini karena pemilik rumah judi Hong Xiangjun begitu menekankan kesetiakawanan dalam bisnisnya. Dengan prinsip menghasilkan uang bersama dan minum anggur bersama, ia tidak pernah memperlakukan orang di bawah tangannya dengan buruk. Sebab itulah, ketika Dong Huiying mulai bertaruh, bandar judi itu berpikir dan sangat yakin sembilan puluh persen kalau kemungkinan Dong Huiying sangat kecil dan tidak akan berhasil.     

Tapi hal yang terjadi diluar dugaanya, Dong Huiying ternyata benar-benar memenangkan taruhannya.     

"Oho... peruntunganku sedang bagus hari ini. Berdasarkan pertaruhan tiga belas kali peluang ini, hanya dengan beberapa tarikan nafas saja aku telah memenangkan 104 koin perak. Permainan ini lumayan, sepertinya dengan ini aku akan menjadi kaya."     

Dong Huiying mengusap sepasang cakar hitam kecilnya, wajahnya tersenyum bahagia, sementara wajah bandar judi itu terlihat sangat jelek. Di sisi lain, Liang Zhichen dan Liang Haoming juga terlihat masih sangat terkejut dengan hasil taruhan yang mendebarkan ini.     

Namun tepat pada saat ini, Zhou Dachun datang dengan menarik Zhu Xingfang. Ia berjalan memasuki arena judi dengan amarah yang sepertinya akan segera meledak.     

"Dong Dabao, ternyata kau memang tidak ada bedanya dengan keledai, hanya keledai bodoh yang ditarik tapi malah ingin mundur. Aku beri kau peringatan, tapi kau tidak menghiraukannya. Sekarang, aku tidak akan memperingatkanmu lagi kau malah datang sendiri kesini."     

Dong Huiying mengangkat alisnya, "Ya, bukankah ini Nyonya Zhou? Dan juga Nyonya Zhu… Aku baru pulang hari ini, bagaimana seseorang bisa datang ke rumah yang ditinggal pemiliknya, bahkan babi yang dirantai di ruang penyimpanan kayu bakar hilang. Ternyata benar kau yang melakukannya Nyonya Zhou?"     

 Babi?     

Terlihat mata Liang Zhichen berusaha menahan senyum. Ia tidak pernah tahu sebelumnya kalau ternyata Sang Istri punya lidah beracun.     

Zhu Xingfang juga dibuatnya tersedak, Dong Huiying secara terang-terangan menyebut Zhu Xingfang dengan sebutan babi. Jika ia mengikuti amarahnya kepada Zhu Xingfang, tentu sejak lama sudah meledak seperti ini. Tetapi saat di gunung, Zhu Xingfang bahkan tidak dibunuh. Dong Huiying lebih memilih untuk menjadikannya sebagai tawanan.      

Sejujurnya setelah kejadian itu, Zhu Xingfang sudah sangat takut pada Dong Dabao. Karena alasan inilah, walaupun hatinya sedang tidak senang sekarang ini, ia hanya bisa diam menanggungnya.     

Mata Dong Huiying memunculkan kilatan cahaya tajam, ia kembali menatap Zhou Dachun, "Nyonya Zhou, berkaitan dengan masalah ini, kita berdua bisa membicarakannya baik-baik. Nyonya Zhou memanfaatkannya saat aku sedang tidak ada di rumah untuk menangkap suami- suamiku, membuat kekacauan di rumah keluarga Liang dan juga menghancurkan tidak sedikit barang-barangku. Apakah kau tidak berpikir kerugian ini harus diganti?"     

"Apa yang kau bicarakan?" Zhou Dachun bertanya-tanya dalam hatinya, apa mungkin baru saja dirinya telah salah mendengar perkataan Dong Huiying.      

Dia tak mengerti apa sebenarnya yang salah dengan perempuan bermarga Dong ini, sebenarnya siapa disini yang harusnya menagih hutang? Sekarang, ia malah berani meminta uang ganti rugi kepadanya?     

"Aku sudah pernah memperingatkanmu untuk segera membayarkan hutangmu, hari itu aku sudah mengatakan dengan sangat jelas kalau aku hanya akan memberikan tenggang waktu tiga hari padamu. Bahkan kenyataannya aku telah memberi kelonggaran lebih dari tiga hari. Tapi Dong Dabao kau terus berpura-pura seperti kura-kura, kau hanya berani menerima tantangan, tapi tidak berani menghadapi kenyataan. Lagi pula kalau aku tidak datang sendiri menagih hutang kepadamu, apa kau pikir aku akan diam saja membiarkanmu tidak membayar hutang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.