Enam Suami Tampan

Uang, Berikan Uangku



Uang, Berikan Uangku

3Saat mencium baunya, Dong Huiying tampak mengenali aroma obat ini. Bubuk ini seharusnya adalah obat sakit emas, sejenis obat yang biasa digunakan oleh orang jaman dahulu untuk mengobati luka pisau dan panah, dan efeknya tampaknya bagus.     

Obat sakit emas (Jin Chuang Yao) adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati luka cedera traumatis akibat goresan benda tajam pisau, pedang, kapak dan panah yang menyebabkan luka potong, luka tusuk dan luka tembus. Obat sakit emas digunakan untuk mencegah infeksi dan mendorong penyembuhan luka.      

Dong Huiying menolehkan kepalanya ke belakang, ia melihat Hong Xiangjun dan Liang Zhichen juga mengikutinya masuk ke dalam.     

Setelah itu, Dong Huiying menyentuh dahi Liang Yuening lagi, bocah ini biasanya sangat mudah marah. Kali ini ketika sakit dan tertidur lesu seperti ini, ia terlihat seperti anak yang patuh, bertentangan dengan kebiasaan lamanya. Hal ini pasti karena ia mengalami demam tinggi, tidak tahu pasti berapa suhu tubuhnya saat ini, warna kulitnya yang putih telah berubah menjadi kemerah-merahan. Parahnya lagi, panasnya telah mencapai suhu seperti udang yang dimasak sampai matang, bahkan napas yang dikeluarkannya pun panas.     

"Haoming, kemarilah."      

Dong Huiying menggerakkan tangannya untuk menegaskan panggilannya kepada Liang Haoming. Namun saat ia memanggil Haoming, ia memperhatikan dengan sensitif bahwa tubuh Hong Xiangjun menegang. Tapi ia segera memalingkan pandangan matanya dan berpura-pura tenang.     

Dong Huiying mengangkat alisnya sedikit, ia memikirkan tentang hal ini, dan kemudian menyadari sesuatu di hatinya.     

"Sang Istri?" Liang Haoming menatap Dong Huiying.     

"Seperti ini, setelah ini kau pergilah keluar, cari kayu, dan buat sebuah tandu untuk menandunya," Dong Huiying menjelaskan dengan singkat, Lao Si atau Liang Haoming pun diam sambil mendengarkan. Kemudian tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Liang Haoming langsung memalingkan kepalanya dan keluar meninggalkan ruangan.     

Jika bukan karena selama beberapa hari ini Dong Huiying telah berhubungan dengan orang ini, ia pasti akan kesulitan untuk menjelaskan hal seperti ini kepada orang ini. Terutama karena ia tahu bahwa Lao Si mempunyai kecerdasan emosi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan saudara-saudara lainnya. Untungnya, kecerdasan otaknya masih lumayan bagus jika dibandingkan dengan kakak pertama Liang Zhichen dan Yuening.     

*****     

Lao Si bekerja dengan cepat, dan tidak lama kemudian kembali dengan membawa sebuah tandu usungan sederhana. Tanpa diduga, pekerjaan tangannya benar-benar sangat baik. Kayu-kayu dipoles dengan sangat halus dan sama sekali tidak menusuk tangan.     

Selanjutnya, kakak pertama Liang Zhichen dan Liang Haoming mengangkat Liang Shujun bersama-sama. Orang yang satu mengangkat kepala dan yang satu mengangkat kaki, kemudian memindahkan tubuh Liang Shujun ke atas tandu. Sementara Dong Huiying, ia mengangkat alisnya menatap pada pemilik rumah Hong Xiangjun, maksudnya sangat jelas, 'berikan uangnya!'     

Melihat Dong Huiying menatapnya seperti itu, mulut Hong Xiangjun mengernyit, "Nyonya Dong, lihat, suami-suamimu di sini tidak kekurangan makanan atau pakaian, bahkan juga aku berikan makanan dan minuman yang baik. Buah-buahan yang dihidangkan di atas meja delapan dewa harganya hanya puluhan wen, saya tidak pelit sama sekali, kan."     

Dong Huiying hanya mengucapkan satu kata dengan dingin, "Uangnya."     

"He he, Dachun itu memang punya temperamen buruk, Nyonya Dong sebelumnya Anda telah berhutang dua koin perak di tempat judi ini, tapi Dachun juga telah menghancurkan banyak barang di rumah Anda, mari kita bicarakan."     

"Berikan uangku!"     

"Oh, benar juga, kemarin saat si gendut Dachun kembali, aku melihat suami ketiga anda mengalami luka, aku langsung mengambilkan bubuk obat sakit emas yang aku simpan, itu sebenarnya adalah barang yang bagus, botol berukuran kecil saja berharga lebih dari sepuluh liang perak."     

Dong Huiying mengangkat alisnya, dan kemudian ia sekelebat ingin tertawa tapi tidak terlihat ekspresi itu di depan Hong Xiangjun.     

"Pemilik Hong, bukankah rumah judi Anda ini dibuka untuk bisnis. Aku baru saja memenangkan uang di meja judi, lagi pula banyak orang yang telah menyaksikannya. Selain itu, saya sudah menang dua kali permainan, yang pertama saya memenangkan 100 liang perak, aku menghapuskan lebihnya dan aku hanya meminta kau membayarkan pas 100 liang perak."      

Di sini Dong Huiying mulai mengeluarkan perhitungannya, "Pada permainan kedua aku menempatkan taruhanku pada 20 kali lipat, jika semuanya dijumlahkan akan ada sekitar 260 liang perak. Anda bisa berpikir-pikir dulu mengenai hal ini, tapi sungguh tidak mudah bagi keluarga kita untuk naik dan turun gunung. Keluarga kami hampir tidak dapat membuka pot, tetapi masih harus menunggu uang untuk membeli makanan."     

"Uhuk," Hong Xiangjun batuk, ia sedikit bingung. Beberapa hari yang lalu ia turun gunung karena sebuah urusan, dan harus menghabiskan banyak uang. Sekarang, sesuatu yang memalukan karena tidak ada uang di kantong, dan hal itu sama terjadi pada Dong Huiying saat ini. Uang ini, jika diberikan, maka ia sendiri akan mati lemas, dan jika tidak memberikannya, maka ini akan merusak reputasi rumah judi. Selain itu, masih banyak orang menonton pertunjukan di luar.     

Hong Xiaojun masih berpikir, walaupun ia tahu bahwa uang itu harus diberikan, tetapi bagaimana memberikannya? Bagaimana ia bisa memberikannya kalau hatinya masih berkata lain?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.