Enam Suami Tampan

Cantik Seperti Musim Semi



Cantik Seperti Musim Semi

1Setelah Dong Huiying lari, Liang Yixuan memandang ke arah Lao Si yang sedang menurunkan barang-barang dari atas kereta.     

"Kakak, barang-barang apa ini?"     

"Belanjaan!"     

Hm, seperti biasa, kata-katanya ibarat sebuah emas.     

Liang Yixuan melirik ke arah Lao Si dan merasa ada sesuatu yang aneh.     

Ia bertanya-tanya mengenai penyebab Sang Istri dan Kakak Keempat sama-sama terlihat aneh. Tidak beberapa lama, Liang Zhichen juga berjalan keluar dari rumah diikuti oleh Lao Wu yang juga keluar bersamanya.     

Keduanya juga terkejut ketika melihat banyaknya tas besar yang dibawa oleh Lao Si.     

"Ini…." Mereka tahu bahwa Sang Istri telah pergi ke kota untuk membeli beberapa keperluan, tapi tidak menyangka bahwa akan kembali dengan barang belanjaan sebanyak ini.     

"Masih ada daging juga?" Wajah Lao Wu seolah tidak percaya dengan barang-barang yang dilihatnya.     

Liang Zhichen mencoba untuk menenangkan pikirannya baru kemudian berkata, "Semuanya, ayo bantu memasukkan barang-barang ini ke dalam rumah."     

"Baiklah!"     

Setelah itu keempat saudara itu sibuk saling membantu menurunkan barang-barang.     

Dong Huiying mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri sebentar dan bersembunyi di samping. Ia ingin menyaksikan kesibukan saudara-saudara keluarga Liang yang riuh.     

Selama perjalanan pulang, Dong Huiying bertanya-tanya pada diri sendiri, ia merasa bodoh dan juga terlalu malu pada Lao Si!     

Setelah beberapa lama, Dong Huiying akhirnya menyeringai, dalam hatinya tidak mengetahui alasan khusus yang membuatnya harus merasa semalu ini. Padahal… ia bisa berpura-pura tidak tahu. Benar, ia bisa berpura-pura tidak tahu apa-apa!     

Setelah lama melakukan perang batin, Dong Huiying berjalan ke arah halaman rumah dengan ringan. Tapi, ketika melihat Lao Si, perasaan ingin melarikan diri itu hadir lagi dalam dirinya.     

Ia mengakui bahwa dirinya masih sangat amat merasa….malu!     

"Istriku?"     

Tapi kali ini, belum sempat Dong Huiying melarikan diri, Liang Zhichen sudah menghentikan langkahnya.     

"Lihatlah, barang sebanyak ini mau diletakkan dimana?"     

"Ah,"     

Dong Huiying bergegas menuju tas besar dan tas kecil yang menumpuk di halaman dan berkata, "Bawa barang-barang ini ke gedung timur dulu, aku perlu mengambil obat. Ada juga beberapa potong kaing, Liang… Liang Haoming berkata padaku bahwa Shujun bisa membuat baju, tunggu dia melihat-lihat kainnya dulu saja. Sementara untuk yang lainnya adalah bahan makanan, ada daging babi, iga babi, dan banyak bahan makanan lainnya. Bahan-bahan makanan itu, tolong ditaruh di dapur saja. Untuk ayam dan juga bebeknya, aku akan merawatnya agar nanti bisa diambil telurnya. Kalau ingin makan daging, kita perlu menyembelihnya dulu, apa kau bisa melakukannya?"     

Setelah menyortir barang-barang dan menjelaskannya, Dong Huiying mengangkat kepalanya dan melihat bahwa Liang bersaudara memiliki ekspresi wajah yang sama. Tentu saja, terkecuali Lao Si, wajahnya tetap dingin dan tanpa ekspresi sama sekali. Wajah tanpa ekspresi Lao Si itu membuat Dong Huiying kesulitan membaca pikirannya, namun tahu isi hatinya.     

Liang Yixuan menyimpulkan sedikit senyuman dan mengiyakan dengan ringan. Lalu, ia bergegas membawa bahan-bahan membuat mie ke dapur.     

Dulu, Sang Istri hidup dengan sangat egois, ia bahkan tidak memperdulikan kehidupan saudara-saudaranya mau hidup atau mati. Sang Istri selalu mencari barang-barang berharga milik keluarga dan menjualnya. Pada akhirnya, uang itu digunakannya untuk bermain judi dan juga membeli arak. Kejadian kali ini adalah pertama kalinya bagi Sang Istri membawa pulang bahan-bahan makanan.     

Awalnya Liang Yixuan berpikir bahwa Sang Istri akan pulang dengan membawa biji-bijian, hal itu sudah lebih dari cukup baginya. Namun ternyata, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Sang Istri akan pulang dan membawa banyak hal yang mereka butuhkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.     

Liang Yixuan merasa tersentuh dengan hal yang dilihatnya. Ia juga percaya bahwa saudara-saudaranya juga merasakan hal yang sama dengannya.     

Sebaliknya, Dong Huiying memandangi Liang Yixuan yang terhuyung-huyung membawa bahan makanan ini. Ia berpikir sejenak, dan kemudian berkata, "Yixuan, tunggu sebentar."     

Liang Yixuan kemudian berhenti dan bertanya, "Iya Sang Istri?"     

Dong Huiying mengeluarkan sesuatu dari lengan bajunya dan berkata, "Ini! Sejak kembali dari Zhou Dachun, aku ingin memberikan ini padamu. Sayangnya, tidak ada kesempatan sama sekali dan baru aku berikan sekarang."     

Dong Huiying memegang liontin hitam di tangan mungilnya.     

Liang Yixuan langsung tertegun, "Terima kasih, Sang Istri."     

Dong Huiying menggaruk kepalanya dan menjawab, "Sama-sama."     

Liang Yixuan meletakkan barang yang dibawanya lalu memandang Dong Huiying dengan tatapan mata yang sangat manis, pandangannya bahkan secantik musim semi.     

Dong Huiying hanya bisa tercengang melihat sikapnya itu, 'Ini....'     

Ia hanya bisa menelan ludahnya.     

Keindahan tatapan matanya benar-benar tidak bisa diremehkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.