Mata yang Penuh Kesombongan
Mata yang Penuh Kesombongan
Tapi ketika ia mendongakkan kepala, dirinya melihat Lao Si yang berada di dekat pintu, dan ini membuat Dong Huiying…. Merasa malu lagi.
Lao Si meliriknya lalu berjalan ke arah lemari tanpa memanggil ataupun menanyakan keadaan saudaranya, ia hanya diam saja. Setelah mendekati lemarinya, ia mengambil baju lalu segera pergi tanpa memberikan ekspresi sedikitpun.
Dong Huiying hanya bisa diam melihat tingkah lakunya itu. Ia masih merasa kecanggungan ini akibat kejadian semalam.
Melihat kejadian ini, Liang Shujun tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.
"Sang Istri, apa kau marah pada Kakak Keempat ?"
"Aku? Kenapa harus marah?"
Dong Huiying mengatakan tiga kata itu dengan susah payah. Ia hanya merasa sangat malu pada dirinya sendiri, apalagi melihat wajah Liang Haoming yang sedingin es dan tanpa ekspresi itu. Bagaimana Liang Shujun menganggap bahwa Dong Huiying marah padanya?
Liang Shujun menutupi wajahnya dan tersenyum, tatapan matanya penuh dengan kesombongan.
Dong Huiying lalu berkata, "Sudahlah, aku pergi dulu, masih ada banyak hal yang perlu aku kerjakan. Aku baru saja membeli banyak bahan untuk membuat obat dan masih perlu untuk dibereskan."
Ketika bergegas keluar, tanpa sengaja ia menabrak Liang Zhichen. Dong Huiying menabrakkan kepalanya tepat pada dada bidang Liang Zhichen dan melukai hidungnya.
"Sang Istri! Kamu tidak apa-apa?"
Liang Zhichen memegangi bahu Dong Huiying dan membantunya untuk tetap berdiri tegak.
Dong Huiying menggosok-gosok hidungnya sambil mengangkat kepalanya, "Kenapa lagi?"
Liang Zhichen tersenyum lalu berkata, "Sang Istri, kau membeli terlalu banyak daging babi. Sekarang, Liang Yixuan kebingungan dengan daging-daging itu dan memintaku untuk bertanya apa yang akan diperbuat dengan bahan makanan sebanyak itu? Ada juga babat babi, mengenai itu… Yixuan juga tidak tahu harus dimasak menu makanan yang menggunakan itu dan aku juga tidak tahu cara mengolahnya."
"Ah, itu, gampang kok."
Dong Huiying bergegas menuju dapur dan melihat Liang Yixuan sedang duduk terdiam di depan bahan makanan yang dibelinya. Dengan wajah bingung, Liang Yixuan sepertinya memang tidak tahu harus mulai dari mana.
Dong Huiying tertawa, "Kita bisa membuat bacon agar bisa dimakan langsung atau juga bisa disimpan untuk asinan yang dimakan bersama saus."
Sebenarnya Dong Huiying sendiri tidak makan organ dalam hewan-hewan ternak, tapi babat babi memiliki nilai gizi yang tinggi dan juga sangat murah di pasar. Bau babat babi ini sangat tidak sedap. Selain itu, jika salah mengolahnya dalam masakan, bahan ini bisa memiliki rasa pahit dan bahkan beracun. Terkadang, walau sudah di kukus atau dimasak dengan sempurna pun rasa pahitnya masih sulit hilang.
Oleh karena itu tidak heran jika Liang Yixuan kebingungan dan tidak tahu cara memulai masakan yang menggunakan bahan ini.
Dong Huiying menggulung lengan bajunya dan mengambil panci besar lainnya. Pertama-tama ia memasukkan banyak air bersih pada panci besar itu, lalu mulai menggosok-gosok babat untuk membersihkannya. Setelah itu, ia memasukkan babat tadi ke dalam panci besar yang berisi air tadi. Selangkah kemudian, ia memberinya arak dan bubuk ragi untuk menghilangkan rasa pahit.
Setelah babat babi itu ditiriskan, ia mengambil pisau dan talenan lalu memotong-motongnya.
Liang Yixuan tercengang melihat hal yang dilakukan oleh Sang Istri.
Gerakan tangannya sangat cekatan, bahkan mampu memotong sayuran dengan cepat. Wajah dengan kulit gelapnya terlihat sangat cantik, senyumnya yang cerah itupun juga menandakan rasa percaya diri Sang Istri Keluarga Liang sangat tinggi..
"Yixuan?" Ia memiringkan kepalanya dan berseru, "Bisakah kamu membantuku mengambil piring?"
"Ah, baiklah." Dengan tatapan linglung, Liang Yixuan menyerahkan piring itu lalu membantu Dong Huiying mengupas bawang.
Setelah semuanya siap, Dong Huiying mulai mengambil alih.
"Ada orang yang bilang kalau obat terbaik adalah organ dalam babi, seperti jantung, hati, dan juga darahnya. Bahkan, usus besar yang terlihat menjijikkan juga memiliki banyak manfaat seperti bisa menghentikan pendarahan, mengobati ambeien, wasir, dan penyakit-penyakit lainnya."
Sambil menjelaskan hal semacam itu, Dong Huiying mulai membuat minyak babi. Setelah minyaknya jadi dan panas, ia memasukkan bawang, jahe dan bawang putih untuk digoreng di wajan. Seketika asap putih mulai mengepul di atas wajan saat bahan rempah menyentuh permukaan wajan. Setelah itu ia memasukkan babat yang sudah di potong-potong ke dalam wajan, mengaduk-aduknya sebentar dan setelah itu bau wanginya mulai tercium.