Sang Istri Menabrakkan Tubuhnya ke Dinding
Sang Istri Menabrakkan Tubuhnya ke Dinding
He Shun tersenyum pahit.
"Iya, tapi jika sesuatu sampai terjadi…"
He Shun tidak melanjutkan kalimatnya dan langsung mengambil surat yang ada di tangan Liang Zhichen itu. Sebelum pulang, He Shun tidak lupa berterima kasih kepada Liang Zhichen atas bantuannya, "Kak Zhichen, terlalu banyak gangguan untukku hari ini. Apalagi aku dirumah sendirian dan ini membuatku sedikit tidak tenang, kalau begitu aku pamit dulu."
"Silahkan."
Liang Zhichen mempersilahkan He Shun pergi lalu ia segera berbalik dan melihat wajah Dong Huiying yang hitam karena masker dengan mata yang berbinar penuh rasa ingin tahu.
Liang Zhichen mengangkat alisnya, "Ada apa Sang Istri?"
"Terakhir kali aku melihatnya memang sedang dalam kondisi yang tidak bagus, sepertinya dia terlalu banyak tekanan hingga kondisi psikologisnya sedikit bermasalah."
Liang Zhichen tiba-tiba membungkuk dan mendekati Dong Huiying. Dong Huiying mundur selangkah, lalu dengan suara keras punggungnya membentur kusen pintu dan terasa sakit.
Brak...!
Liang Zhichen menekankan telapak tangannya ke panel pintu dan menatap wajah Dong Huiying yang kecil dan berwajah hitam.
"Sang Istri harus berhati-hati, terlalu ingin tahu tentang kehidupan orang lain bisa saja membunuhmu."
Dong Huiying terlihat bodoh, bagaimana ia bisa menabrak pintu seperti ini?
Lalu ia menepuk dada Liang Zhichen dan berkata, "Aku hanya sedikit penasaran saja."
"Ah, hanya sedikit saja?"
"Oke... oke, bukan hanya sedikit, tapi aku sangat ingin tahu."
Selama ini Dong Huiying selalu berpikir bahwa orang yang serba bisa dalam keluarga ini adalah Liang Shujun. Ia hanya tidak menyangka bahwa Liang Zhichen lebih bisa diandalkan dalam banyak hal.
Setelah Liang Zhichen didorong oleh Dong Huiying, ia sedikit pun tidak merasa terganggu. Sebaliknya, ia terlihat tenang dan mengingatkan sesuatu, "Sang Istri, lumpur di wajahmu akan mengering."
"Apa!"
Dong Huiying langsung menjerit dan menuju wastafel untuk mencuci masker lumpur di wajahnya. Masker tidak boleh digunakan di wajah terlalu lama, karena kelebihan nutrisi pada kulit justru bisa membuat jerawat lebih mudah tumbuh.
Dong Huiying tentu tidak ingin wajahnya jadi mudah berjerawat.
Menjadi perempuan cantik bisa dibilang adalah tujuan hidupnya.
Setelah membersihkan wajahnya dari masker yang digunakannya cukup lama, tiba-tiba Dong Huiying berkata, "Sialan!"
Liang Zhichen, pria satu ini benar-benar sering sekali membodohinya.
Mulutnya terlalu kasar seperti kulit kerang dan selalu mengatakan apapun sesuai kemauannya.
Bagaimana bisa ada pria bijak yang mirip iblis jahat seperti Liang Zhichen.
Dong Huiying menghela nafas dengan kesal.
*****
Liang Yuening sangat jujur akhir-akhir ini. Emosinya masih tidak stabil dan mudah naik-turun, tetapi mulai bisa dikendalikan. Ia tidak terlalu banyak bicara pada Dong Huiying, begitu pula sebaliknya, mungkin karena dirinya terlalu takut padanya.
Terakhir kali Dong Huiying pernah mengusulkan untuk hidup damai bersama-sama, tentu saja itu adalah usulan yang sangat bagus, baik itu untuk Dong Huiying maupung untuk keluarga Liang sendiri, jadi kenapa tidak dicoba?
Sayangnya, belakangan ini ia tahu bahwa sepertinya niatan itu hanya berlaku untuk salah satu suami saja, bukan semuanya. Pria lainnya mungkin hanya akan dijadikan sebagai pelayan atau bahkan pelacur yang kapan saja bisa dibuang ke luar rumah nantinya.
Sejak Dong Huiying memasak babat goreng dan juga tumis sayur hari itu, entah sengaja atau tidak, Liang Yuening selalu memperhatikannya.
Ia melihat ke arah Dong Huiying dari waktu ke waktu dan bahkan ketahuan juga olehnya. Jika menuruti emosi Liang Yuening, ia sangat ingin meraung dengan keras, tapi ia masih menahan diri dan berusaha tidak memperdulikannya.
Hari ini, Dong Huiying terlihat sedang menggunakan masker lumpur di wajahnya.
Ia pun berjongkok di tepi sungai dan memandangi air yang memantulkan penampilannya seperti cermin.
Ia menyentuh pipinya, "Ehm, bopengnya sudah lumayan hilang."
Sebelumnya, ada banyak bopeng di wajahnya. Sekarang bopeng itu sedikit berkurang ketika dirinya sering menggunakan masker lumpur. Kulitnya juga terlihat jadi lebih sehat dari sebelumnya.
"Huft." Liang Yuening yang sedang membawa air di tepi sungai tiba-tiba mendengus.