Malam Pengantin (5)
Malam Pengantin (5)
Kemudian Xuanyuan Pofan mencium Liuli Guoguo dari kelopak matanya, hingga turun ke dagunya yang lembut. Lalu, ketika merasakan ketakutan dan kegugupan gadis itu, hal tersebut justru membangkitkan kekejaman di hatinya, dan dia ingin menggelitik seluruh tubuhnya seperti serangga.
Xuanyuan Pofan membenamkan kepalanya di ceruk leher seputih salju milik gadis itu untuk waktu yang lama. Dan tak lama kemudian, ada tanda dua stroberi merah di leher seputih salju gadis itu. Dia sangat puas.
Lalu dia mengusapkan kepalanya yang besar ke dada gadis itu, mengendus aroma gadis itu sebentar. Kemudian dia berdiri dari tepi tempat tidur dan berjongkok di depan gadis itu.
"Kakak Po, apa... Apa yang akan kamu lakukan?" Liuli Guoguo tidak mengerti kenapa Xuanyuan Pofan tiba-tiba berjongkok dengan wajah yang masih merah.
Xuanyuan Pofan tidak berbicara, tetapi dia menarik kaki Liuli Guoguo yang bahkan tidak sebesar telapak tangannya. Di kakinya, Liuli Guoguo memakai sepasang sepatu brokat bersulam warna merah cerah dengan sol setebal kue bolu.
Ketika dia mengenakan sepatu bersulam tebal ini, Liuli Guoguo hampir jatuh beberapa kali tanpa bantuan pelayan. Lalu pada saat ini, jari-jari kakinya masih terkurung di sepatunya dan ada yang sakit. Walaupun sebenarnya, sepasang sepatu ini cukup nyaman digunakan. Hanya saja, ini baru pertama kalinya dia menggunakannya, jadi dia tidak terbiasa.
"Sepatu ini sangat tinggi. Apa kamu lelah?" Xuanyuan Pofan mencium kaki Liuli Guoguo yang masih terbungkus sepatu itu, dan mulai melepas sepatu Liuli Guoguo dengan gerakan yang lembut.
Liuli Guoguo mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan suara yang sangat lembut, "Tidak juga. Jika berjalan pelan-pelan, aku merasa baik-baik saja."
Setelah melepas sepatu Liuli Guoguo, Xuanyuan Pofan meletakkan kaki Liuli Guoguo yang masih mengenakan kaus kaki putih itu di dekat hidungnya, dan dengan rakus menciumnya untuk waktu yang lama. Kemudian dia juga mencium telapak kaki Liuli Guoguo.
Umh...
Liuli Guoguo mencengkeram selimut dengan erat, dan dengan wajah yang sangat merah. Dia juga menggigit bibir merahnya karena merasa sangat malu.
Kemudian Xuanyuan Pofan mengalihkan pandangannya ke kursi mahoni yang tidak jauh darinya. Lalu, mengangkat telapak tangannya untuk menyalurkan kekuatan sihirnya, dan dengan mudah menarik kursi itu. Setelah duduk di kursi, dia meletakkan kaki Liuli Guoguo di atas kakinya sendiri, mengangkat kaki Liuli Guoguo yang sebelah, dan setelah itu melepas sepatunya.
Xuanyuan Pofan meletakkan dua kaki itu di dadanya dan menepuknya, kemudian dia melepas kaus kaki putih yang menutupi kakinya.
Gadis itu sangat putih, bahkan seputih salju. Kakinya yang halus dan sempurna, membuat semuanya terlihat di matanya. Kukunya yang kemerah-merahan menutupi lima jari kakinya yang ramping. Sangat menawan, bulat dan indah. Bahkan saat jari-jari kaki itu bergerak, yang ada malah terlihat lebih indah, dan Xuanyuan Pofan sangat menyukainya. Jadi, dia tidak bisa menahan diri untuk memegangnya dan menciumnya.
Namun, satu ciuman saja tidak cukup. Sebab, dia akan menciumnya lagi dan lagi.
"..."
Liuli Guoguo mengerjapkan matanya yang indah dan menendang Xuanyuan Pofan dengan malu-malu, lalu melengkungkan jari kakinya.
Xuanyuan Pofan tertawa. Kemudian dia berhenti menggodanya, dan memijat kaki Liuli Guoguo. Sebab, kaki gadis itu pasti sangat lelah karena memakai sepatu pengantin selama berjam-jam.
Di sisi lain, teknik pemijatannya juga sangat bagus. Jadi setelah beberapa saat, Liuli Guoguo tampak menyipitkan matanya dan terlihat sangat nyaman.
"Apa kamu merasa lebih nyaman?" Xuanyuan Pofan mengaitkan bibirnya dan mencium kaki Liuli Guoguo lagi.
"Um!" Liuli Guoguo mengangguk.
Setelah mengangguk, dia menyadari bahwa dirinya masih mengenakan mahkota mempelai wanita, dan lehernya terasa sedikit sakit. Kemudian dia segera memegang dahinya sambil cemberut.
"Kenapa?" Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya.
"Ini sangat berat. Kakak Po, bantu aku melepaskannya." Liuli Guoguo mengangkat tangannya dan meraih mahkota Phoenix yang ada di kepalanya.
Kemudian Xuanyuan Pofan segera bangkit dan maju untuk membantu Liuli Guoguo melepas mahkota Phoenix di kepalanya. Saat melihat Liuli Guoguo seperti ini, dia pun merasa tertekan untuk sementara waktu.