Malam Pengantin (3)
Malam Pengantin (3)
Kemudian Liuli Guoguo mengangkat kepalanya dan meminum semua arak di cangkir. Tetapi, wajahnya langsung memerah, membuat wajahnya yang cantik semakin menarik dan menggoda. Sekali lagi, Xuanyuan Pofan menegang dan menelan ludahnya dengan susah payah.
Saat memakan kue yang setengah matang, kepala pelayan bertanya pada Xuanyuan Pofan, "Apa itu belum matang?"
Namun, Xuanyuan Pofan tidak mengerti misteri itu. Dia lalu menatap kepala pelayan dengan wajah dingin, dan kepala pelayan mengingatkan Xuanyuan Pofan, "Raja, Anda harus mengatakan bahwa kue ini belum matang."
"Kenapa kau tidak memasaknya sampai matang dan memberikannya kepada kami?" Liuli Guoguo juga tidak mengerti. Tetapi dia seperti bayi yang penasaran, dengan mata besar yang menawan seperti rubah yang berkedip.
"..."
Kepala pelayan tidak punya pilihan lain selain menanggapi kedua tuannya, "Raja Huayou, Nyonya Kecil, makan makanan belum matang lebih menguntungkan daripada makanan matang. Jadi kue ini sengaja di masak setengah matang."
Xuanyuan Pofan langsung mengerti sesuatu. Wajahnya yang tampan langsung memerah. Dia pun segera menjawab, "Belum matang."
*Misterinya yang dimaksud belum matang di sini berhubungan dengan melahirkan anak, mandarinnya sama dengan melahirkan."
Suaranya terdengar sangat ringan, tetapi juga sangat hangat.
Meskipun Liuli Guoguo masih belum mengerti dengan baik, tetapi kepala pelayan telah menyodorkan kue ke mulutnya. Sebenarnya dia lapar dan ingin menggigitnya, tetapi dengan cepat kepala menarik kue itu. "Nyonya Kecil, satu saja gigitan sudah cukup. Kue ini setengah matang. Jangan makan banyak-banyak."
Liuli Guoguo cemberut, "Baiklah." Dia lalu membuka mulutnya, dan dengan patuh menggigit kue itu, sehingga lipstik merah di mulutnya pun terhapus oleh kue.
"Nyonya Kecil, apa kue ini belum matang?" Kepala pelayan mengangkat alisnya dan tersenyum.
Liuli Guoguo berkeringat dan berkata pada kepala pelayan, "Kamu hanya membiarkan aku menggigit sedikit, bagaimana aku bisa tahu apakah itu akan matang atau tidak."
Terkadang Liuli Guoguo sangat bodoh sehingga membuat orang ingin memukulnya. Seketika itu, kepala pelayan dan beberapa gadis pelayan langsung menepuk kening mereka masing-masing.
"Nyonya Kecil, Anda harus mengatakan 'Belum matang', katakan 'Belum matang' agar Anda bisa lebih cepat hamil!" Kepala pelayan tidak punya pilihan lain selain mengatakan apa yang dia maksud.
"..."
Liuli Guoguo segera mengerti, lalu dia mengedipkan matanya, dan wajahnya memerah. Kemudian, dia menjawab dengan lembut, "Belum matang!"
Kepala pelayan dan para gadis pelayan pun menutup mulut mereka dan tertawa terbahak-bahak. Lalu, bisa dilihat bahwa mempelai pria yang berada di samping mempelai wanita juga menyunggingkan senyuman.
***
Setelah semua aturan selesai, kepala pelayan meninggalkan obat di atas meja mahoni dan membawa pelayan keluar satu demi satu.
Seketika, ruangan itu pun menjadi sunyi, membuat Liuli Guoguo tiba-tiba menjadi tidak nyaman. Di sisi lain, Xuanyuan Pofan tampak tidak tahan untuk menatap wajah Liuli Guoguo dan mendekatinya perlahan-lahan.
Namun, Liuli Guoguo takut ditatap oleh Xuanyuan Pofan. Matanya yang besar pun berpaling dan tidak berani menatap Xuanyuan Pofan. Dia selalu merasa bahwa mata pria itu seolah terbakar, dan seolah-olah dia ingin memakannya.
Tampak deretan lilin merah menyala di ruangan, membuat suasana semakin ambigu.
Sosok tinggi dan tegap itu perlahan menutupinya saat dia duduk di samping tempat tidur. Entah kenapa, Liuli Guoguo menjadi semakin gugup dan takut, sehingga wajahnya menjadi semakin merah.
"Kakak, Kakak Po, kamu mau apel?" Liuli Guoguo mengedipkan matanya dengan lembut, menyerahkan apel merah besar yang ada di tangannya dan bertanya pada Xuanyuan Pofan. Dia sangat gugup sehingga telapak tangannya berkeringat.
Namun, suaranya sangat pelan, sehingga ruangan yang diterangi oleh cahaya lilin oranye itu menjadi sunyi lagi.