Istri Kecilku Sudah Dewasa

Malam Pengantin (2)



Malam Pengantin (2)

0Setelah kepala pelayan dan para gadis pelayan pergi, Liuli Guoguo mendengarkan kata-kata kepala pelayan dan membuka buku kecil di tangannya untuk bersiap membacanya dengan seksama. Tapi, begitu buku itu dibuka, seketika itu wajahnya berubah menjadi merah seperti tomat.     

***     

Xuanyuan Pofan bertahan sampai bulan naik ke langit malam dan bintang-bintang bertaburan di langit. Setelah itu dia memasuki kamar Liuli Guoguo dengan bau arak yang samar di tubuhnya.     

Sebelumnya, setelah Liuli Guoguo membaca buku kecil yang diberikan kepala pelayan, Xiao Denglong dan Cui Le, serta Ding Xiang dan Mo Li, semua telah kembali ke kamar untuk menemaninya. Di sisi lain, Wen Yiwen dan Lie Nieduo juga ingin ikut bersenang-senang beberapa kali, tetapi mereka langsung diusir oleh kepala pelayan.     

Agar tidak tertidur, Liuli Guoguo disuapi makanan oleh Cui Le. Lalu dia menutupi kepalanya dengan tudung merah, dan berjalan di sekitar ruangan dengan bantuan para gadis pelayan, sambil menunggu Xuanyuan Pofan dengan tenang.     

Ketika waktunya sudah dekat, para gadis pelayan pun pergi satu demi satu.     

Xuanyuan Pofan sendiri tampak mondar-mandir di dalam ruangan, lalu dia menghela napas. Setelah memasuki kamar, terlihat beberapa orang masuk ke kamar lagi, tetapi mereka membawa tongkat merah kecil sambil memegang secangkir anggur di tangan mereka, serta beberapa potong kue setengah matang.     

Liuli Guoguo menguap dan menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia takut riasan matanya akan berantakan. Jadi, dengan cepat dia menyekanya dengan saputangan merahnya.     

Pada saat ini, suara kepala pelayan juga terdengar. Dia menyuruh Xuanyuan Pofan untuk membuka tudung merah Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan pun membawa tongkat merah kecil itu, lalu selangkah demi slangkah menghampiri Liuli Guoguo dan mulai mengangkat tudung merah Liuli Guoguo. Sedangkan Liuli Guoguo tampak memegang apel merah besar dengan erat dan merasa gugup.     

Ketika tudung merah Liuli Guoguo dilepaskan, Xuanyuan Pofan langsung menahan napasnya. Gadis cantik langka di dunia dan tidak akan pernah bisa ditemukan lagi dengan sifat yang sangat anggun! Kaisar yang memerintah dunia, jatuh cinta padanya. Meskipun kerajaannya jatuh, tetapi dia tidak akan melewatkan kesempatan bagus ini untuk mendapatkan gadis cantik itu.     

Ini adalah pikiran pertama di benak Xuanyuan Pofan, ketika dia membuka tudung merah Liuli Guoguo. Kemudian dia menelan ludahnya dengan kasar. Lalu, saat dia melihat wajah gadis itu, dia merasa seolah akan pingsan karena saking terpesonanya.     

Mata anggur besar itu berbinar ke arahnya dan berkedip padanya. Wajah halus itu ditutupi dengan riasan merah yang seindah mawar. Membuatnya gatal untuk menyentuhnya. Bibirnya seperti kelopak bunga merah, bulat dan seksi. Sedangkan lehernya yang seputih salju terlihat indah di bawah kerah bundar gaun pengantinnya.     

Ada anting-anting bunga merah yang tergantung di daun telinga gadis itu, yang membuat wajahnya jauh lebih menawan. Menambahkan sedikit keindahan dan keseksian pada wajah yang polos dan lembut itu. Lalu. mahkota Phoenix di kepalanya bersinar, membuat gadis itu terlihat memancarkan pesona yang tak tertandingi.     

Dia cantik dan menawan dengan mahkota Phoenix dan gaun merahnya. Gadis itu sungguh secantik peri yang keluar dari lukisan, sangat tidak nyata. Di mata Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo benar-benar cantik. Tetapi di mata Liuli Guoguo, dirinya tidak cantik.     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya yang besar dan menatap wajah tampan pria itu. Semakin dia melihatnya, semakin dia menyukainya. Padahal dia sudah biasa melihat Xuanyuan Pofan mengenakan pakaian berwarna gelap. Jadi, tentu saja dia sangat terkejut saat melihatnya mengenakan pakaian mempelai pria hari ini.     

Pria itu mengenakan jubah merah cerah, yang memiliki daya tarik yang unik. Dia tinggi dan tegap, memancarkan temperamen yang mandiri dan terhormat. Benar-benar unik.      

Lalu, saat memikirkan dirinya akan menghabiskan hidupnya dengan pria yang begitu tampan, berbakat dan hebat. Tubuh Liuli Guoguo seolah terbakar karena kebahagiaan, seolah ada madu yang mengalir di sekujur tubuhnya, membuat tubuhnya hangat dan manis.     

Saat minum secangkir arak, mahkota Phoenix yang berat di kepala Liuli Guoguo hampir jatuh beberapa kali. Hal itu membuat bibir Xuanyuan Pofan diwarnai dengan senyuman, tetapi dia tetap membantu Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.