Istri Kecilku Sudah Dewasa

Penuh dengan Aroma Harum



Penuh dengan Aroma Harum

0Kemudian, ketika Xuanyuan Yuexin mendengar tentang Du Heng dan pengawal ketujuh, dia merasa sedikit kasihan pada pasangan yang menyedihkan itu.     

Kemudian, mata Liuli Guoguo yang awalnya penuh dengan kegembiraan, tiba-tiba meredup dan dia menggelengkan kepalanya pada Xuanyuan Yuexin. Sebab, sudah hampir dua tahun, dan pengawal ketujuh masih belum ditemukan juga.      

Tetapi pada hari di mana dia akan menikah, dia telah menerima kotak berwarna merah di depan pintu kamarnya. Ketika dia membuka kotak itu, ada batu sihir tingkat enam yang tergeletak di dalamnya, dan di sebelah batu sihir itu ada kain berwarna merah.     

Saat kain itu dibentangkan, terdapat pesan di dalamnya, 'Nyonya Kecil, terimalah batu sihir ini sebagai hadiah pernikahan dari saya untuk Anda. Saya tidak punya kemampuan, tapi saya masih hidup. Saya harap Nyonya Kecil akan memberi tahu Tuan untuk jangan mencari saya lagi'.     

Lalu, di bagian paling bawah kain merah itu, kuas tinta menguraikan kata 'pengawal ketujuh'.     

***     

Liuli Guoguo sedikit mengernyit saat pikirannya melayang pada kata-kata di kain merah itu. Karena pengawal ketujuh pergi, dan mungkin dia tidak ingin mereka menemukannya. Tetapi juga melegakan jika mengetahui bahwa dia masih hidup. Namun, Liuli Guoguo sangat berharap pada hari pernikahannya, tidak satu pun dari kedua belas pengawal bayangan Xuanyuan Pofan yang tidak akan datang.     

Xuanyuan Yuexin mengerjapkan matanya, dan tiba-tiba dia menyadari bahwa tidak seharusnya dia menyebutkan hal-hal itu saat ini. Jadi, dengan cepat dia mengubah topik pembicaraan, mengambil si kakak, dan meletakkannya di depan Liuli Guoguo, "Bacakan puisi untuk Bibimu!"     

Si Kakak memiringkan kepalanya, mengangkat matanya untuk menatap Liuli Guoguo, kemudian membacakan puisi untuk Liuli Guoguo, "Di depan tempat tidur, bulan yang cerah bersinar. Aku harus mencuci lantai yang kotor. Aku mendongak untuk melihat bulan yang cerah dan mencuci kotoran di lantai dengan kepala tertunduk."     

Si Kakak membaca puisi itu dengan suara lucu dan beberapa pengucapan yang salah, yang langsung membuat Liuli Guoguo tertawa. Kemudian, saat melihat tawa Liuli Guoguo, wajah Si Kakak memerah. Dia bahkan tidak mau berhenti dan segera membaca puisi lain, "Lapar, lapar, makan tanaman yang harum, minum air keledai, lalu makan kurma merah."     

"Pfft, hahaha!" Kali ini, Liuli Guoguo langsung tertawa dengan heboh dan jatuh dari kursi dengan memegangi perutnya.      

"Perut Bibi sakit? Aku akan mengelusnya untuk Bibi." Bayi satunya yang ada di sampingnya melihat Liuli Guoguo, dan buru-buru melompat ke pelukan Liuli Guoguo. Kemudian dia mengulurkan tangannya yang gemuk untuk mengelus perutnya.     

Si kakak mengepalkan tinjunya. Saat ini wajahnya benar-benar merah. Dia lalu memelototi bibinya dengan marah, mendorong ibunya menjauh, dan duduk di pangkuan ayahnya.     

"Bibiku menertawakanku, jadi aku kesal! Itu semua karena Ibu ingin aku membacakan beberapa puisi. Aku tidak akan membacanya lagi. Ini semua salah Ibu dan salah Bibi. Aku tidak peduli dengan mereka lagi, aku hanya ingin bersama ayah, hum!"     

Mendengar hal ini, Liuli Tian tidak tahu harus menangis atau tertawa.     

***     

Xuanyuan Yuexin dan Liuli Tian membawa kedua bayi mereka untuk menginap di Kediaman Raja Huayou, kemudian kembali bersama Liuli Guoguo keesokan harinya.     

Cui Le dan pelayan lainnya mengambil pakaian Liuli Guoguo. Kemudian setelah membantu Liuli Guoguo mandi, dia dan Ding Xiang juga mandi. Karena kali ini, mereka akan pergi ke kediaman Jenderal Tongzhou bersama Liuli Guoguo selama sebulan.     

***     

Liuli Guoguo kembali ke kamar setelah mandi susu dan mawar, dan tubuhnya sangat harum. Sedangkan Xuanyuan Pofan sudah menunggunya di kamar. Lalu, ketika Xuanyuan Pofan melihat gadis itu datang, dia menjatuhkan buku di tangannya. Tetapi sebelum dia beranjak berdiri, gadis itu sudah bergegas ke arahnya dengan penuh aroma yang harum.     

Xuanyuan Pofan gugup. Kemudian ketika dia hendak menggendong Liuli Guoguo, dia mengerutkan keningnya dan merasa tampak aneh, "Menjauhlah dariku."     

Liuli Guoguo lalu mengangguk. Wajahnya memerah, dan kemudian dia menjauh.     

Beberapa hari ini, Xuanyuan Pofan hanya berani menciumnya di siang hari, dan di malam hari dia benar-benar bersikap sangat tenang. Alasannya adalah, karena takut dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Bahkan, dia juga takut, ketika dirinya berpikir bahwa mereka akan menikah, maka akan selalu ada hari di mana dia akan sedikit bersemangat, mendamba dan merasa gugup...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.