Dua Bayi
Dua Bayi
Selama bertahun-tahun, mereka telah memuja Raja Huayou sebagai Dewa, dan Raja Huayou memang dikenal berdarah dingin dan kejam di hati rakyat. Tetapi, dia juga lambang dari keberuntungan dan kemakmuran. Maka dari itu, mereka tidak akan lupa bahwa karena bakat muda Raja Huayou, dengan cepat Kerajaan Dong Xuan naik ke posisi kekaisaran pertama di Liufeng.
Mereka tidak akan lupa bahwa karena kekuatan Raja Huayou yang sangat kuat, sehingga tidak pernah ada bencana di Kerajaan Dong Xuan selama lebih dari sepuluh tahun, dan roh jiwa serta setan jiwa tidak berani mendekat. Karena itu, ada semakin banyak kota di Kerajaan Dong Xuan yang menjadi makmur dan sejahtera.
Lalu, mereka juga tidak akan lupa bahwa Istri Kecil Raja Huayou telah menulis sebuah buku berjudul 'Catatan Sepuluh Ribu Binatang Buas' yang bisa abadi. Mereka juga tidak akan melupakan berapa usia Istri Kecil Raja Huayou, ketika dia lulus dari Perguruan Tinggi Xing Yun dengan tiga penghargaan sekaligus. Seperti Raja Huayou, dia juga memiliki daftar tinggi di daftar Luo.
Daftar Luo adalah daftar pengukuran kekuatan paling tinggi dan berkuasa di tanah Liufeng. Mereka yang bisa berada di daftar ini adalah yang sangat hebat dan berbakat dalam banyak hal.
"Bibi, sini!"
"Bibi, di mana?"
Dua bayi kembar berpegangan tangan, dan tersandung di gerbang kediaman Raja Huayou. Mereka tengah berlari untuk mencari bibi mereka.
"Kalian berdua, pelan-pelan. Awas jatuh!" Xuanyuan Yuexin mengikuti mereka dan tidak bisa menahan tawanya, tetapi dia juga khawatir.
Lalu, Liuli Tian menarik Xuanyuan Yuexin ke belakang dan berkata, "Anak-anak baru belajar berjalan, jadi biarkan mereka melompat. Jangan khawatir."
Xuanyuan Yuexin tidak berbicara, hanya menatap kedua bayinya itu lagi. Sebab, dia masih takut kalau mereka akan terjatuh.
***
Saat musim semi tiba, bunga persik yang ada di halaman bangunan Liuli Guoguo semuanya bermekaran. Saat melihat ke atas, kecuali lentera merah yang tergantung di teras halaman, ada area berwarna merah muda yang luas, dan beberapa kupu-kupu menari serta terbang di sekitar pohon persik itu.
Kemudian, di bawah salah satu pohon persik tersebut, tampak seorang gadis berpakaian merah muda, sedang duduk di kursi kayu cendana merah sambil memegang sebuah buku dan membacanya dengan cermat. Jika dilihat lebih dekat, beberapa syal merah diikat di kursi cendana merah itu.
Di depan gadis berpakaian merah muda yang terlihat lembut itu, ada meja pendek dengan beberapa buku, beberapa piring makanan ringan, dan secangkir susu yang masih mengepul. Lalu, di sebelah meja pendek tersebut, ada batu api panas dan tungku tanah liat merah di atasnya, yang tengah mengepulkan asap dari teh panas.
Dengan uap air yang mendidih di tungku, penutup tungku itu hampir terangkat. Kemudian, Ding Xiang meraih kipas dan berlari untuk mengipasinya. Kipas itu diikat dengan simpul merah yang terlihat meriah.
"Nyonya Kecil, Putri Wenjing dan Jenderal Tongzhou ada di sini!" Mo Li berlari ke halaman depan sambil memegang setumpuk satin merah dan melapor kepada Liuli Guoguo.
Begitu mendengarnya, mata besar Liuli Guoguo berbinar, dan dia segera meletakkan buku yang ada di tangannya, kemudian berlari keluar.
"Oh, dua bayiku!"
Segera setelah dia berlari ke halaman, dia melihat dari kejauhan ada dua bayi yang melompat di halaman sambil berpegangan tangan. Mereka tampak seperti akan terjatuh, jadi Liuli Guoguo yang khawatir bergegas berlari ke halaman.
"Adik, jangan khawatir. Mereka baru saja belajar berjalan." Liuli Tian menemani Xuanyuan Yuexin dan tersenyum pada Liuli Guoguo.
"Luar biasa. Sudah lama aku tidak melihat mereka dan mereka sudah belajar berjalan." Liuli Guoguo menggendong salah satu bayi itu dan mencubit hidungnya. Tidak lama kemudian, dia merasa kalau bayi di gendongannya ini telah bertambah banyak berat badannya, dan dia makin merasa berat ketika menggendongnya.
Lalu, ketika bayi lain melihat bahwa saudaranya sedang digendong, dan dirinya tidak digendong, mulutnya tiba-tiba mengerucut seperti bunga krisan. "Bibi, aku juga ingin digendong."