Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja mengeluarkan setumpuk dokumen di atas meja dan menunduk untuk melihat Xuanyuan Pofei.     

"Kamu masih memintaku untuk menyelidikinya dengan jelas? Ini sudah tertulis dengan jelas. Apa kamu pikir aku buta dan bodoh! Apa kamu pikir aku masih akan mempercayai kata-katamu?"     

Xuanyuan Pofei gemetar, tetapi dia masih membuka salah satu dokumen untuk melihatnya, dan seluruh tubuhnya menjadi lemah karena ketakutan. Untuk beberapa hal, dia pikir akan dilimpahkan pada orang lain. Tanpa diduga, Xuanyuan Pofan melimpahkan semua padanya, dan setiap kata dalam dokumen itu mengejutkannya.     

"Ayah, aku salah, aku salah! Ayah, maafkan aku! Aku melakukan semua ini karena dibutakan oleh pelacur Sun Mei'er. Ayah, tolong lepaskan aku. Wanita murahan Sun Mei'er itulah yang menghasutku. Dia bilang dia ingin menjadi ratu di masa depan dan akan mencintai kerajaan kami. Aku tertipu olehnya, jadi aku melakukan hal-hal buruk itu! Jika bukan karena rayuan Sun Mei'er, aku tidak akan pernah menyentuhnya!!"     

Mengetahui bahwa tipuannya tidak berguna, Xuanyuan Pofei hanya bisa memohon belas kasihan. Sebab, Raja adalah ayah kandungnya dan dia tidak akan pernah membunuhnya.     

***     

Mendengarkan kata 'pelacur dan wanita murahan' dari mulut Xuanyuan Pofei, air mata pun jatuh dari mata Sun Mei'er, dan bibir merahnya bergetar. Dia tidak ingin menjadi ratu masa depan. Dia hanya ingin bersama Xuanyuan Pofen. Lalu, dia juga tidak menyangka bahwa pria yang tidur di samping bantalnya tadi malam, akan menendangnya pergi seperti itu pada saat ini.     

Tapi, aku juga sudah menduganya, bukan? Di hadapan kekuasaan, di hadapan hidup dan mati, siapa aku? Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah alat untuk Xuanyuan Pofei. Lalu, jika tidak berguna, aku akan dibuang.     

Sun Mei'er jelas dibawa ke istana oleh Raja, jadi dia bisa aman dan makmur seumur hidupnya. Namun, Xuanyuan Pofei dengan lembut menggodanya, dan Sun Mei'er tidak bisa menolak detak jantungnya yang berdebar kencang, dan rasa terima kasih di hatinya. Jadi dia setuju untuk diam-diam bekerja sama dengan Xuanyuan Pofei, supaya mendapatkan kekuasaan.     

Jadi, benar yang dikatakan Xuanyuan Pofei, dia memang wanita murahan...     

"Bajingan!" Raja menendang Xuanyuan Pofei, "Kamu hanya memiliki keberanian dan ambisi! Kamu bahkan tidak berani mengakui kesalahanmu dan memohon ampun padaku. Kamu bahkan lebih buruk dari Sun Mei'er, si wanita murahan ini!!"     

Setelah Raja selesai berbicara, dia batuk dengan keras.     

Ketika Xuanyuan Poxi melihat itu, sarafnya menegang dan dia mengerutkan keningnya, lalu melangkahlah maju, "Ayah, tolong tenangkanlah amarah Ayah. Apakah aku harus membantu?"      

Dada Raja masih naik turun dan dia tidak menjawab pertanyaannya. Xuanyuan Poxi mengerti, dan dia tidak ingin Raja terganggu dengan melihat dua orang di depannya lagi. Jadi dia langsung berkata dengan tajam, "Pengawal, bawa Pangeran Ketiga dan Selir Mei ke penjara yang gelap!"     

Sun Mei'er hanya diam, tetapi permohonan belas kasihan Xuanyuan Pofei terdengar di aula.     

Raja menyesap teh panas yang diserahkan oleh Xuanyuan Poxi untuknya. Dia berusaha menekan amarahnya, menutupi dadanya dan memberi perintah pada Xuanyuan Poxi, "Masalah bajingan itu harus ditekan terlebih dahulu. Tidak peduli apa yang terjadi, masalahnya akan ditangani setelah utusan dari beberapa kerajaan semuanya pergi, dan keburukan keluarga tidak boleh ditunjukkan pada orang lain."     

"Aku mengerti, Ayah."     

Xuanyuan Poxi mengangguk pada Raja dan membantu Raja berjalan ke kursinya yang berbentuk Naga bersama Kasim Wan.     

***     

Xuanyuan Poxi kembali ke Istana Timur setelah sibuk bekerja, dan baru saja melangkah keluar dari kereta. Tapi tiba-tiba, Putri Mahkota Ma Jinjiao bergegas ke arahnya, "Yang Mulia, tolong selamatkan Xiao Huan, keadaan Xiao Huan memburuk!"     

"Kenapa kamu sangat cemas, apa yang terjadi dengan wanita bodoh itu?" Xuanyuan Poxi mengerutkan keningnya.     

Ma Jinjiao tidak banyak bicara, jadi dia membawa Xuanyuan Poxi langsung ke kamar tempat Su Muhuan berada. Lalu, ketika melangkah ke kamar Su Muhuan, saat melihat pemandangan di tempat tidur, hal itu membuat wajah tampan Xuanyuan Poxi langsung memerah.