Guru Raja Huayou
Guru Raja Huayou
"..."
Melihat senior yang datang itu, mata besar Liuli Guoguo melebar dan dia terkejut luar biasa.
Namun, Xuanyuan Pofan bahkan tidak memandangnya, seolah-olah Liuli Guoguo tidak ada di kelas ini. Bahkan dia berjalan ke tempat Niu Siguang dengan tenang. Alih-alih berdiri, dia dengan malas duduk di kursi tinggi di sisinya.
Sebenarnya kursi itu awalnya tidak tersedia. Namun untuk menyambut Xuanyuan Pofan, Niu Siguang membawanya ke sini. Kursi itu bahkan terbuat dari kayu cendana merah yang berharga. Karena khawatir Xuanyuan Pofan tidak nyaman ketika duduk, maka Niu Siguang juga meletakkan bantal yang disulam dengan sutra dan sangat mewah.
Meskipun perguruan tinggi bangga dengan status yang sama dan tidak ada perbedaan. Namun selama anggota keluarga kerajaan berkunjung, maka perguruan tinggi akan menaruh rasa hormatnya dua puluh kali lipat. Terlebih lagi, pada saat ini, orang yang berkunjung adalah Raja Huayou, yang reputasinya sudah terdengar di mana-mana.
Selama bertahun-tahun, Raja Huayou adalah perwakilan Kekaisaran yang paling terhormat. Bahkan keagungan para tetua hari ini tidak dapat mengalahkannya. Sebab, kekuatan Raja Huayou begitu mengerikan, sehingga dapat menumbangkan seluruh negeri.
Niu Siguang secara alami memperlakukan Xuanyuan Pofan dengan sangat baik. Dia ketakutan setengah mati ketika menerima pemberitahuan bahwa Raja Huayou akan datang ke kelas mereka untuk menggantikannya. Kemudian, setelah berpikir dengan cermat, dia merasa bahwa tantangannya sama besarnya dengan kehormatannya.
Meskipun Raja Huayou mengerikan, jika dia bisa datang ke kelas tingkat merah bintang satu sebagai pengganti. Maka itu akan menjadi kehormatan dan berkah dari semua murid di kelas tingkat merah bintang satu.
Sebagai guru dari Paviliun Yao Guang, dan guru dari kelas tingkat merah bintang satu, Niu Siguang akan mendapat reputasi yang baik juga. Nanti, ketika dia meninggal, peti mati yang dia gunakan pasti yang paling mahal, elegan dan terbaik di keluarga.
"Para murid, cepat berdiri dan beri penghormatan kepada Raja Huayou!" Niu Siguang berjalan ke tepi tangga dan melambaikan lengan panjangnya.
"Salam, Raja Huayou!!!"
Para murid yang tercengang melebarkan mata dan melihat sekeliling mereka satu per satu. Butuh waktu lama bagi mereka untuk memahami situasinya. Mereka semua pun berdiri untuk menyapa Xuanyuan Pofan. Namun, beberapa dari mereka merasa ketakutan, bahkan kaki mereka juga mulai gemetar.
"Panggil aku Guru." Xuanyuan Pofan berkata dengan lembut. Suaranya yang serak dan menggoda, terdengar sangat menyenangkan.
Semua murid dengan cepat mengubah kata-kata mereka, "Salam Guru Raja Huayou!!!"
Pria di kursi kayu cendana merah memiliki wajah yang sangat tampan. Dengan mata gelap seperti elang yang ganas, hidung mancung yang menggambarkan masa mudanya yang unik, serta bibir merah cerahnya sedikit terangkat.
Senyumnya dapat membuat orang yang melihatnya mabuk kepayang karena senyum itu begitu menakutkan dan mempesona pada saat yang sama. Namun hanya dengan satu pandangan lagi akan terasa lebih berbahaya dan menakutkan. Lalu, dua pandangan lagi akan membuat yang melihatnya terobsesi.
Kulit pria itu lebih putih dari salju, dan telapak tangannya yang kurus, dengan malas memegang pegangan kursi kayu cendana merah. Kemudian, ketika pandangannya menyapu tempat itu, tatapan matanya sangat tajam, yang membuat orang tidak berani memandangnya lagi.
Ditambah jubah hitam mewah, membuat pesona pria itu semakin tak tertahankan. Kerah lebar di leher dengan warna hitam yang gelap, serta benang beludru emas biru laut yang mewah, digunakan untuk menguraikan pola naga dan awan. Benar-benar megah dan agung.
Jika tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri dan mendengarnya dengan telinga mereka sendiri. Mungkin murid kelas tingkat merah bintang satu tidak akan percaya bahwa Raja Huayou yang misterius dan mulia, sedang duduk di depan mereka dengan jubah hitamnya saat ini.
Mereka tidak pernah berpikir atau berani berpikir bahwa suatu hari, mereka akan melihat Raja Huayou begitu dekat. Bahkan rasanya terlalu sesak untuk bernapas karena terlalu bersemangat.