Menyatakan Perasaan
Menyatakan Perasaan
Wu Yunfu tertawa, "Aku tidak menyangka kamu juga punya takut."
Pintu kamarnya dibuka dan cahaya bulan masuk. Wu Yunfu bisa melihat wajah bopeng gadis itu. Meski jelek, wajah bopeng itu memiliki sepasang mata yang bahkan lebih terang dari bintang. Hidungnya mancung, serta bibir cerinya yang berwarna kemerahan. Terlihat sangat cantik.
Kenapa Wu Yunfu datang padanya di malam hari? Kenapa lagi jika bukan karena dia merindukannya.
"Apa yang ingin kamu berikan padaku?"
Karena tidak ada bahaya, Liuli Guoguo benar-benar melepaskan ketakutan dan kewaspadaannya. Rasa kantuk menyerang lagi, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menguap.
Wu Yunfu tersenyum, mengeluarkan buntalan, lalu menyerahkannya kepada Liuli Guoguo, "Ini untukmu."
Setelah menerima hadiah itu, Liuli Guoguo merasa sangat senang. Tanpa banyak berpikir, dia mengambilnya, "Apa ini?"
"Manisan." Wu Yunfu menjawab, "Aku membelinya di Tengzhou, dan rasanya pasti berbeda dari yang ada di ibu kota kekaisaran. Kamu akan menyukainya. Oh iya, ada kejutan di dalamnya."
Mendengar bahwa itu adalah manisan, mata besar Liuli Guoguo langsung berbinar. Dia segera membuka buntalan tersebut dan mengeluarkan satu, mengupasnya di tempat dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Tidak lupa dia bertanya kepada Wu Yunfu, "Kejutan apa?"
"Dasar kucing kecil serakah, mau tidur malah makan manisan. Adapun kejutannya, kamu akan lihat sendiri nanti. Toh ada di buntalan itu."
Wu Yunfu tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mencubit wajah bopeng Liuli Guoguo, tetapi Liuli Guoguo dengan cepat menghindarinya.
"Kamu sudah memberikannya kepadaku, kapan aku akan memakannya itu terserah padaku." Liuli Guoguo menunjukkan dua lesung pipitnya dan tersenyum nakal.
Dengan senyum seperti itu, kekesalan Wu Yunfu menghilang dalam sekejap. Lalu dia berkata kepada Liuli Guoguo, "Enak tidak?"
Liuli Guoguo mengangguk, "Enak, terima kasih."
"Kalau begitu biarkan aku mencubit wajahmu." Wu Yunfu bersandar di panel pintu, melingkarkan tangannya di depan dadanya, tersenyum nakal dengan wajah tampan pada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo tidak menjawab. Begitu Wu Yunfu selesai bicara, suasananya menjadi sunyi seperti kuburan.
Kemudian Liuli Guoguo mengerjapkan matanya bererapa kali. Dia merasa kalau tatapan mata Wu Yunfu terlalu aneh. Dia terkejut dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Wu Yunfu, kamu tidak mungkin... Menyukaiku, kan?"
Kalau tidak, aneh jika seorang pria mengirim manisan di tengah malam. Meskipun Liuli Guoguo sekarang memiliki wajah bopeng yang jelek, dia masih memiliki kepercayaan diri pada pesonanya. Selain itu, karena dia pintar. Sebab dia telah diasuh dan dibesarkan oleh cinta Xuanyuan Pofan, jadi dia juga akan memiliki pikiran yang peka.
"..."
Wu Yunfu tidak menyangka bahwa Liuli Guoguo akan bertanya begitu blak-blakan. Setelah lama terdiam, dia menatap mata Liuli Guoguo dan berkata, "Ya".
Setiap kali dia menatap mata besar gadis itu, dia merasa jiwanya hampir tersedot. Terakhir kali dia menanyakan pertanyaan ini, dia malah membantahnya, menyakitinya dengan sedih, dan semakin menyesalinya. Kali ini, dia tidak ingin membantah, dia memang menyukainya!
Liuli Guoguo hanya diam. Bahkan, dia hanya bertanya dengan asal. Namun tanpa diduga, Wu Yunfu benar-benar mengakuinya...
"Kalau begitu, aku tidak bisa menerima manisan darimu. Ini, ku kembalikan padamu!"