Istri Kecilku Sudah Dewasa

Mulai Ingat Tentang Pao Baobao



Mulai Ingat Tentang Pao Baobao

1"Kakak Po, kamu mau membawaku ke mana?"     

Liuli Guoguo digandeng oleh Xuanyuan Pofan sampai ke halaman bangunan pemeliharaan bunga, seolah ada penantian di dalam hatinya. Dia tidak tahu apa yang sedang dinantikannya, namun hanya merasakan ada perasaan itu di dalam hatinya.     

Di halaman, ratusan jenis bunga bermekaran dengan aneka warna dan saat ini bunga-bunga itu sedang disortir sesuai dengan jenisnya oleh para pelayan. Pengawal kedua belas sengaja mengosongkan halaman dan menyuruh semua orang pergi dari halaman, lalu menyisakan Tuan dan Nyonya kecilnya berdiri sendiri di lautan bunga.     

"Liuli Guoguo, maaf." Xuanyuan Pofan mengelus wajah kecil Liuli Guoguo.     

"Em?" Liuli Guoguo bingung.     

Perhatian Xuanyuan Pofan tertuju pada mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan sejernih air, lalu dia berkata padanya, "Dulu, aku takut kamu tak bisa menerima kenyataan. Aku takut kamu terlalu sedih. Karena itu, aku membuatmu melupakan seorang sahabat baikmu. Namanya Pao Baobao."     

Pao Baobao? Nama ini tidak asing bagiku, batin Liuli Guoguo. Dia tiba-tiba merasa kepalanya pusing lagi, kemudian dia menggelengkan kepalanya dan malah menjadi semakin pusing.     

Xuanyuan Pofan mengerutkan saat kening melihat ini. Dia hanya bisa meletakkan telapak tangannya yang besar ke kening Liuli Guoguo, lalu membuka segel yang mengunci ingatan gadis itu tentang Pao Baobao.     

Saat telapak tangan itu melepas kening gadis itu, Liuli Guoguo berbaring lemas di dekapan Xuanyuan Pofan. Sekumpulan kenangan dan ingatan mengalir masuk ke pikiran Liuli Guoguo bagaikan sumber mata air yang hangat. Sarafnya bergetar.     

"Kakak Po, kepalaku sakit sekali. Sungguh sakit sekali."      

Xuanyuan Pofan memeluk Liuli Guoguo dengan tidak tega. Dia mengecup keningnya dan berkata, "Tahan sedikit lagi. Ini akan selesai sebentar lagi."     

"Pao Baobao? Pao Baobao."     

Dalam sekejap, Liuli Guoguo tiba-tiba mulai ingat kembali semua hal mengenai Pao Baobao. Seiring kembalinya ingatan itu, kepalanya juga jadi sakit. Kemudian, rasa sakit itu beralih menjadi agak pusing, "Kakak Po, di mana Pao Baobao."      

Setelah segel di ingatan itu dibuka, Liuli Guoguo mulai ingat lagi adegan terakhir kalinya saat dia melihat Pao Baobao. Saat itu, mereka berada di kamar yang ditinggali oleh dia, Pao Baobao dan pengawal ketujuh di menara Ming Ying, kerajaan Lan Hai. Dia masih ingat adegan itu dengan jelas sekarang.     

Pil hijau seukuran telur tiba-tiba meledak dari dada kakak Yan Wu seperti panah tajam yang langsung jatuh di atas kepala Pao Baobao. Lalu, pil obat itu seperti sedang menghisap darah hijau dari ibu jari yang digigit oleh Pao Baobao. Suara meledak yang keras terdengar, lalu cahaya keemasan memancar keluar dan menyinari seluruh kamar dengan warna keemasan. Cahaya yang sangat cerah dan menyilaukan ini sungguh sulit untuk dipercaya.     

Segera setelah itu, dia mendengar beberapa dentuman keras, mulai dari kursi mahoni yang diduduki Yan Wu, ke kursi mahoni di sebelahnya. Kemudian ke meja mahoni di depannya, ke lemari baju kayu bermotif pir di kamar, dan ke benda lain yang terguncang oleh cahaya itu hingga hancur berkeping-keping. Bahkan, ranjang dia, Pao Baobao dan pengawal ketujuh juga terguncang dan hancur berkeping-keping.     

Melihat pemandangan seperti itu, semua orang sangat terkejut dan bingung. Lalu yang paling lebih mengejutkan lagi, tidak lama setelah itu, kakak Yan Wu yang menurutnya wanita yang paling cantik di dunia ini, tiba-tiba memanggil Pao Baobao dengan sebutan Raja, dan La Ta.     

Dia ini Pao Baobao, bukan La Ta, oke!     

Xuanyuan Pofan memeluk manusia kecil yang pusing di dekapannya. Kemudian dia menjawab Liuli Guoguo, "Pao Baobao dibawa pergi oleh Yan Wu. Dia bukanlah orang di dunia ini. Dia adalah Raja daratan Qiji."     

Saat itu, Liuli Guoguo masih berumur sepuluh tahun. Dia masih kecil. Tapi dia sekarang sudah beranjak dewasa, jadi seharusnya memiliki kemampuan untuk bisa menerima kenyataan ini. Namun, bahkan sekarang, dengan lebih banyak kenangan tentang Pao Baobao dalam ingatannya, dia masih tidak bisa menahan perasaan sedihnya.     

Melihat gadis itu pusing seperti ini, Xuanyuan Pofan tiba-tiba merasa tidak tega dan agak menyesal. Jika dari awal tahu seperti ini, dia pasti akan menyembunyikan ini selamanya dari gadis itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.