Wangi yang Menyengat (1)
Wangi yang Menyengat (1)
Wen Yiwen bahkan mewarisi banyak kelebihan yang dimiliki oleh jendral Wen Dun, dan keberanian yang besar dalam karakternya yang susah diatur. Tapi walaupun dia mendapatkan kasih sayang yang lebih dari Ratu, namun dia tidak pernah membuat masalah di istana kerajaan.
Sedangkan Wen Yixi, kakaknya tidak begitu. Walaupun Wen Yixi adalah anak tertua dari jenderal besar Wen Dun dan putri Wen Xian, tapi dia tidak sepopuler dan sehebat saudara-saudaranya yang lain. Dari keempat putri mereka, Wen Yixi adalah yang paling arogan dan kejam. Dia sudah sering sekali membuat masalah dari masih kecil sampai beranjak dewasa. Ibu Ratu selama ini tidak terlalu suka padanya.
Tapi meski begitu, Wen Yixi masih saja tidak mau menjaga perilaku dan emosinya. Hari ini, lagi-lagi dia membuat keributan dengan mencambuk seorang pelayan istana sampai hampir mati. Hukuman yang diberikan Liuli Guoguo kepadanya terlihat cukup berat. Namun saat dipikirkan baik-baik, jika hukuman ini mampu membuat Wen Yixi menjaga perilaku dan emosinya, maka ini akan jadi hal yang bagus.
Pengawal kedua belas menjelaskan semua ke Liuli Guoguo. Namun, Liuli Guoguo tak mengatakan apapun dan hanya berbalik arah ke pengawal yang lain. "Pengawal kelima, bagaimana keadaan pelayan yang kamu bawa pergi tadi?"
Pikiran pengawal kedua belas tidak sesederhana pengawal kelima. Sebab, saat mendengar ucapan Liuli Guoguo ini, dia malah memikirkan hal lain.
"Nyonya kecil, lukanya cukup parah. Sebelum aku kembali ke sini, pelayan itu masih belum siuman. Namun, tabib bilang dia belum siuman karena dia telah kehilangan banyak darah dan lukanya infeksi. Nanti setelah diobati dan dirawat, dia pasti akan siuman," jawab pengawal kelima kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, tangan kecilnya tanpa sadar menarik lengan jubah Xuanyuan Pofan, lalu dia berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, aku ingin menjenguk pelayan itu."
***
Bangunan Kun Ning,
Ratu tertawa setelah mendengarkan laporan dari pelayan Hua. Dia menyentuh pelindung kuku yang dipasang di ujung jari kelingkingnya dan jari manisnya. Pelindung kuku itu adalah yang diberikan oleh Liuli Guoguo sepulangnya dari puncak pegunungan Cangsan.
Senyum memenuhi wajahnya yang agak keriput, lalu dia berkata, "Hahahaha, si lobak kecil benar-benar hebat, tidak heran dia ini dibesarkan oleh Xuanyuan Pofan, putra kesayanganku. Hukuman ini cukup manusiawi tapi juga cukup kejam. Aku benar-benar semakin menyukainya."
Pelayan Hua berkedip, lalu berkedip lagi dan lagi. Dia sedikit terkejut. Sebab, dia mengira kalau Ratu akan marah setelah tahu kejadian ini. Karena dia sudah ikut bekerja bertahun-tahun dengan Ratu, jadi dia lah yang paling memahami karakter Ratu.
Ratu selama ini paling fokus pada aturan dan sopan santun, dia sangat membedakan identitas yang mulia atau rendahan. Tidak peduli seberapa kejamnya Wen Yixi mencambuk pelayan itu, namun sayang, identitas Wen Yixi masih saja mulia, yaitu sebagai seorang putri.
Jika membiarkan Ratu yang menangani masalah ini, mungkin Ratu hanya akan menegur Wen Yixi saja, dan tidak akan peduli dengan hidup pelayan istana itu. Karena Ratu memang tidak akan pernah terlalu memedulikan pelayan istana.
Tapi, Liuli Guoguo yang memberikan hukuman berat ini kepada Wen Yixi dengan menyuruhnya berlari mengelilingi pusat istana dengan memegang batu besar. Bahkan disuruh mengucapkan kata-kata yang menghina martabat dan wibawanya sendiri. Hal ini benar-benar membuat Wen Yixi sebagai salah satu keluarga kerajaan malu sekali di depan orang-orang beridentitas rendah termasuk pelayan Hua.
Padahal keluarga kerajaan yang paling menjaga baik kehormatannya. Namun mulai sekarang, kejadian ini malah akan membuat Wen Yixi menjadi bahan lelucon dalam istana kerajaan untuk selamanya. Bahkan nama baik kerajaan juga akan tercoreng bila kejadian ini tersebar keluar istana kerajaan. Ini sama saja dengan membunuh Wen Yixi.
Karena itu, saat Liuli Guoguo masih bertamu di bangunan Kun Ning, pelayan Hua sengaja menyuruh seluruh pelayan bangunan Kun Ning untuk menutup mulutnya rapat-rapat, dan menyuruh mereka jangan sampai menceritakan kejadian ini kepada Ratu, selama Nyonya kecil masih berada di dalam istana kerajaan.