Istri Kecilku Sudah Dewasa

Membayar Kesalahanku dengan Mencium



Membayar Kesalahanku dengan Mencium

2Liuli Guoguo hari ini mau menemani Xuanyuan Pofan latihan pagi di halaman belakang. Jadi dia bangun cukup pagi sekali. Lalu, ketika baru saja memasukkan bakpao daging ke mulut kecilnya, dia berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, aku kemarin malam mimpi."     

Pipinya menggembung saat mengunyah bakpao daging, namun dia tak menyangka kalau noda minyak dari bakpao begitu saja muncrat dari bibir kecilnya dan membuat noda kuning di jubah hitam Xuanyuan Pofan yang mewah dengan bentuk yang sangat jelek.     

"Aduh, maaf kakak Po." Wajah kecil Liuli Guoguo memerah malu, dia bergegas mengeluarkan sutra merah muda dari saku lengan bajunya, lalu mengelap noda di jubah Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, mengelus kepala Liuli Guoguo dan tak mengatakan apa-apa.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan berkata dengan sadar, "Aku akan membayar kesalahanku dengan mencium kakak Po." Lalu, dia menyodorkan mulutnya ke wajah tampan Xuanyuan Pofan, mengecup pipi Xuanyuan Pofan yang lembut dan putih. Setelah menciumnya, wajah kecil Liuli Guoguo pun tersipu malu.     

Sikap Liuli Guoguo yang begitu imut ini membuat Xuanyuan Pofan tak bisa menahan diri untuk mencubit wajah kecil Liuli Guoguo, lalu mencium bibir kecilnya.     

Wajah para pelayan yang berjaga di samping mereka langsung memerah, dan satu persatu dari mereka memalingkan wajah. Aduh, Tuan, Nyonya kecil, apa kalian lupa kalau kalian mau pergi latihan pagi? Hamba pagi ini sudah sarapan pagi, kami tidak ingin makan kemesraan seperti ini, batinnya.     

Setelah melahap bibir kecil gadis kecilnya, Xuanyuan Pofan mengibaskan jubahnya, lalu dia melanjutkan makan bubur di depannya dengan tenang.      

Jantung Liuli Guoguo berdetak dengan kencang seperti ada rusa yang berlarian di dalam hatinya. Serta, wajah kecilnya juga semakin memerah. Pagi ini seolah muncul gelembung-gelembung kebahagiaan dan malu di dalam hatinya.     

Dia tiba-tiba ingat kalau dirinya tadi belum selesai bicara. Setelah menggigit bakpao daging lagi, dia lalu meneruskan ucapannya tadi kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, aku kemarin malam mimpi ada seorang pria cantik berwajah imut dan berambut putih. Dia sepertinya sedang berdiri berdampingan dengan kakak Po sambil melihatku. Pria cantik berambut putih itu seperti sedang melakukan sesuatu kepada tangan kecilku."     

Bubur yang baru saja dimakan Xuanyuan Pofan hampir saja tersedak di tenggorokannya. Namun, untungnya dia bisa kembali tenang dengan cepat. Dia melanjutkan makan bubur dengan ekspresi normal, menepuk kepala Liuli Guoguo, lalu menggodanya, "Mimpi apa sih kamu itu?"     

"Bagaimana ini kakak Po, aku merasa kalau aku akan kehilangan dirimu." Liuli Guoguo melihat Xuanyuan Pofan yang hanya makan bubur, dan dia merasa jika itu tidak terlalu bergizi. Dia pun mengambil satu bakpao daging, lalu meletakkannya ke samping mulut Xuanyuan Pofan. Ekspresi di wajah kecilnya seolah berkata 'kamu harus memakan ini'.     

Xuanyuan Pofan mana mungkin berani menolaknya. Jadi dia hanya bisa memakannya dengan patuh, lalu mencubit wajah kecil Liuli Guoguo, "Jangan bicara sembarangan."     

Liuli Guoguo pun kemudian berkata dengan serius, "Aku benar-benar merasa kalau kamu sangat cocok sekali dengan pria cantik berambut putih itu."     

***     

Saat latihan pagi, Liuli Guoguo melatih keterampilannya di ranah bela diri dan menguasai diri tingkat awal dengan menghadapi pohon-pohon persik di halaman belakang. Namun, dia tidak menyangka sama sekali kalau itu membuat bunga-bunga persik yang bermekaran di pohon persik berjatuhan ke tanah. Pohon persik cantik yang awalnya begitu indah, langsung berubah menjadi pohon jelek yang gundul dalam sekejap.     

Liuli Guoguo mengelus hidungnya sendiri dan bergegas mengepalkan tinjunya ke depan dadanya, sambil menghadap ke pohon persik. "Pohon-pohon persik yang mulia, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja menjadikan kalian jadi jelek begini. Tapi tenang saja, kalian akan lahir kembali di musim semi tahun depan."     

Xuanyuan Pofan yang sedang berlatih pedang di kejauhan, saat itu juga melihat ini. Dia lalu tersenyum dan berhenti berlatih pedang. Kemudian memasukkan pedang Ling Tian ke dalam sarungnya.     

Detik berikutnya, aroma ringan datang menerpanya. Liuli Guoguo mengeluarkan sutra merah muda dari saku lengan bajunya, berlari ke arah Xuanyuan Pofan, lalu berjinjit dan berubah menjadi istri kecil yang perhatian, dengan menyeka keringat di kening Xuanyuan Pofan.     

Hidung Xuanyuan Pofan dipenuhi dengan aroma ringan tubuh Liuli Guoguo. Sedangkan hidung Liuli Guoguo, dipenuhi aroma tidak sedap dari keringat tubuh Xuanyuan Pofan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.