Liuli Guoguo Menyulam (2)
Liuli Guoguo Menyulam (2)
"Aku menyulam sebuah baju kecil untuk bayi kita di masa depan," jawab Liuli Guoguo dengan manis dan dengan suara yang jernih.
Xuanyuan Pofan tercengang. Tangannya yang menyentuh perut kecil Liuli Guoguo tanpa sadar bergetar. Setelah tertegun cukup lama, pria itu tersenyum dan berkata, "Bukannya ini masih terlalu dini?"
Belum lama ini, si kucing kecilnya membuat kesalahpahaman besar yang mengira dirinya hamil, dan itu benar-benar membuat Xuanyuan Pofan pusing. Bahkan sekarang, dia masih belum kembali pulih dari kejadian itu. Jika gadis ini benar-benar mengandung anaknya, tentu saja dia lebih bahagia dan senang daripada siapapun. Tapi, dia saja belum menyentuh Liuli Guoguo, jadi entah bagaimana mungkin bisa muncul bayi di perut gadis kecilnya itu.
"Iya, memang masih dini, tapi aku hanya mau menyulam saja kok." Aku juga ingin berhubungan seks dengan kakak Po, lalu melahirkan seorang bayi imut untuk kakak Po. Melahirkan dua juga boleh, tiga juga boleh, lima, tujuh, delapan juga boleh, batin Liuli Guoguo. Namun, begitu seorang wanita melahirkan dan menjadi ibu, dia jadi berpikir bahwa itu agak menakutkan.
Selesai bicara, Liuli Guoguo melanjutkan sulamannya dengan serius. Tangan kecilnya menyulam seperti sedang menari di kain sulamnya. Lalu jari kecilnya yang putih membentuk tiga tangkai bunga, karena dia tengah menyulam bunga anggrek dengan sangat serius.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya dan tersenyum saat melihat sosok Liuli Guoguo yang begitu imut ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk mengecup wajah kecil Liuli Guoguo, lalu menyesap daun telinganya, dan mengabaikan apa yang dilakukan Liuli Guoguo dan hanya memeluknya yang ada di depannya.
Liuli Guoguo menyulam, sedangkan Xuanyuan Pofan bermain-main dengan rambut panjang Liuli Guoguo. Hanya saja saat Xuanyuan Pofan mau menyesap leher Liuli Guoguo yang lembut dan putih, Liuli Guoguo malah memanggil pelayannya, "Mo Li."
Dari begitu banyak pelayan Liuli Guoguo, Mo Li lah yang memiliki keterampilan menyulam yang paling bagus.
Lalu, Mo Li yang berada tidak jauh dari sana mendengar ini, jadi dia pun bergegas berlari menghampiri Liuli Guoguo. "Iya, Nyonya kecil, hamba di sini."
"Mo Li, coba lihatlah ini. Sulit sekali menyulam ini, tolong ajari aku." Liuli Guoguo melepaskan tangan besar yang memeluk perutnya, lalu dia berdiri dari dekapan pria itu dan mendekat ke Mo Li.
Xuanyuan Pofan terdiam dan hanya bisa mencicipi, serta meneguk tehnya di sisi lain. Karena dia juga tidak bisa nyambung dengan topik pembicaraan di antara Liuli Guoguo dan pelayannya. Sebab, banyak sekali hal yang mana Liuli Guoguo hanya menyenanginya sebentar saja. Tapi, begitu dia sangat tertarik pada suatu hal, maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya, dan dia akan menyibukkan diri pada hal itu dalam waktu yang sangat lama.
Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo dan pelayan itu yang sepertinya bisa membahas mengenai sulam-menyulam sampai pagi tiba. Bahkan, seolah melupakan kalau masih ada dirinya, yakni orang sebesar itu yang ada di sampingnya. Akhirnya setelah itu, dia pun batuk-batuk.
Liuli Guoguo tak merespons, dan dia masih saja berdiskusi bersama pelayannya dengan sangat serius.
"Nyonya kecil, coba anda lihat sebelah sini. Bagian ini adalah yang paling sulit untuk disulam. Saat kamu menyulam bagian ini, kamu harus hati-hati."
"Em, baiklah Mo Li. Kalau yang ini? Menurutku, sulamanku yang bagian ini jelek."
Xuanyuan Pofan tercengang melihat ini. Dia diam sejenak, lalu kembali batuk-batuk lagi. Namun, masih tidak ada respon. Setelah itu dia batuk-batuk lagi, tetapi masih saja tidak ada respon. Raut wajah tampan pria itu pun menggelap, dan dia terpaksa batuk-batuk lagi dengan keras, "Uhuk uhuk uhuk!"
Kali ini, volume suaranya lebih tinggi satu oktaf.
Suara obrolan pun berhenti. Liuli Guoguo dan Mo Li sama-sama menoleh dan melihat ke arah Xuanyuan Pofan.
Kemudian Liuli Guoguo memandangi wajah tampan Xuanyuan Pofan dengan wajah diam menggemaskan sambil mengedipkan matanya, lalu dia berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po, banyaklah minum air hangat jika tenggorokanmu sakit. Xiao Denglong, tuangkan air hangat untuk Tuan."
"Siap," jawab Xiao Denglong dan dengan segera melaksanakan perintah Liuli Guoguo. Dia berlari menghampiri mereka, lalu menuangkan air hangat kepada Xuanyuan Pofan.
Setelah memperhatikan Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo dan Mo Li pun kembali menoleh dan meneruskan diskusi mereka. "Mo Li, coba lihatlah bunga krisan ini. Menurutku, sangat sulit menyulam bunga krisan."
"Nyonya kecil tidak perlu khawatir, hamba akan mengajari anda cara bagus yang sederhana."