Ciuman Selamat Malam
Ciuman Selamat Malam
"Eh eh eh, kakak Po, apa yang kamu lakukan?" Liuli Guoguo terkejut. Dia sedang sangat bersemangat menyulam dan tak menyangka kalau tiba-tiba tubuhnya menggantung di udara dan masuk ke dalam dekapan pria itu.
Xuanyuan Pofan menarik daun telinga Liuli Guoguo dan berkata, "Kamu ini tidak lihat sudah jam berapa ini? Sudah waktunya tidur."
Luka di tubuh Xuanyuan Pofan belum pulih, dan Liuli Guoguo mengkhawatirkannya. Karena itu dia minta tidur bersamanya. Sedangkan Xuanyuan Pofan tidak berani menolak dan hanya mengikuti kemauan gadis kecilnya.
"Tidak mau, aku belum selesai menyulamnya." Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, tapi tangan kecilnya memeluk leher Xuanyuan Pofan karena khawatir jatuh dari gendongan lengan pria itu.
Xuanyuan Pofan memukul pantat kecil Liuli Guoguo, lalu melemparkannya ke ranjang dan berkata, "Besok lagi saja menyulamnya."
Liui Guoguo berguling di ranjang, "Tidak mau."
"Em."
"Oh, iya, baiklah."
Xuanyuan Pofan juga ikut naik ke ranjang. Setelah memeluk Liuli Guoguo ke dekapannya, dia berusaha keras untuk menekan dorongan dalam dirinya yang ingin mencium gadis kecilnya, jadi dia hanya ingin memeluknya dengan tenang.
"Kakak Po, aku mau ciuman selamat malam." Dia yang sudah tenang, tapi si kecil di dalam dekapannya yang malah tidak tenang. Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan mendekatinya untuk memberikan ciuman selamat malam.
Xuanyuan Pofan bergegas memejamkan matanya, lalu segera mengecup wajah kecil Liuli Guoguo dengan cepat. Dia bisa saja berbuat berlebihan di tempat lain, namun tidak di ranjang. Kalau tidak, yang berakhir menyedihkan adalah dirinya sendiri. Luka di tubuhnya belum pulih, karena itu, mau tidak mau dia mencoba untuk mengendalikan diri di depan gadis kecilnya.
Setelah berhasil mendapatkan ciuman selamat malam, Liuli Guoguo bercerita sebentar kepada Xuanyuan Pofan, lalu membenamkan wajah kecilnya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, kemudian tidur dengan sangat nyenyak.
Baru saja tidur, tiba-tiba angin gelap bertiup. Kemudian, sesosok pria berwajah tampan serta imut dan berambut putih muncul di dalam kamar. Hal itu membuat bulu mata tebal Xuanyuan Pofan bergetar, dan dia membuka mata elangnya.
***
Di dalam ruang isolasi berwarna ungu muda di halaman,
Xuanyuan Pofan melambaikan lengan bajunya, ketidaksenangan terpampang jelas di wajah tampannya. "Kenapa baru datang sekarang?"
Kaki dari Qiu Yiwan yang rambut putihnya agak berantakan langsung gemetaran, dan dia buru-buru berkata, "Pangeran, hamba sudah cukup cepat. Kaisar langit sangat marah sekali beberapa waktu lalu, dan menurunkan perintah untuk menggeledah dua belas istana. Serta bersumpah untuk menangkap iblis-iblis yang menyelinap ke negeri dewa. Jadi mustahil bagi hamba untuk mengabaikan masalah ini."
"Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, mungkin bisa menimbulkan kecurigaan Kaisar langit. Khawatirnya, Kaisar langit akan mengetahui mengenai urusan anda. Jika begitu, itu akan buruk sekali." Walaupun ucapannya ini ada yang dilebih-lebihkan, namun apa yang dikatakan Qiu Yinwan memang benar adanya.
Xuanyuan Pofan menyegel kekuatan sihirnya sendiri, lalu berjalan ke jalan reinkarnasi. Sejauh ini, ini masih rahasia yang tidak boleh sampai terbongkar di negeri dewa.
Saat Qiu Yinwan bicara, dia agak sedih ketika melihat bekas luka yang belum pulih di dagu Xuanyuan Pofan. Demi seorang dewi kecil, pangeran kami yang mulia ini benar-benar sudah menderita dan bekerja keras sekali. Aku benar-benar berharap, setelah ingatan dewi kecil kembali, dia tidak akan mencampakkan pangeran dengan kejam. Kalau tidak, pangeran pasti akan tersiksa, dan itu sama saja dengan menyiksaku juga, batinnya.
Agar bisa segera melepaskan cincin busuk di tangan si kucing kecilnya, Xuanyuan Pofan malas untuk bicara omong kosong dengan Qiu Yinwan, dan hanya langsung menceritakan secara singkat apa yang tengah dialami oleh Liuli Guoguo kepada Qiu Yinwan.
Qiu Yinwan langsung membatu sejenak saat mendengar ini. Jadi sekarang, pangeran punya satu rival cinta lagi? Bahkan rivalnya ini Tuan muda dunia iblis? Wow, gila gila! batinnya. Seketika dia langsung pusing saat memikirkan ini. Apa tidak bisa cinta itu yang sederhana saja? batinnya lagi.
"Em?" Karena tidak juga mendapat jawaban, maka muncul lagi ekspresi tidak senang di wajah tampan Xuanyuan Pofan.