Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dasar Xiao Qiqi Brengsek



Dasar Xiao Qiqi Brengsek

2Baru saja Mo Ying berbaring tidak lama di kursi panjang itu, tiba-tiba Du Xuexin, putri ketujuh menerjang masuk. Dia datang dengan garang dan marah-marah, bahkan para pengawal juga tidak bisa menghentikannya.     

"Dasar wanita penggoda. Kalau kamu berani, cepat keluar!"     

Du Xuexin masih merasa takut jika di depan Du Heng, jadi dia tidak akan mungkin memanggil Mo Ying dengan sebutan wanita penggoda. Tapi, Du Heng tidak di sini saat ini, jadi tidak ada hal yang akan dihindari olehnya. Saat ini dia tengah marah, bahkan sangat marah sekali.     

Di pengadilan hari ini, Mo Ying si wanita penggoda itu bisa-bisanya mengeksekusi penasihat kerajaan. Padahal penasihat kerajaan adalah ayah kandung dari suaminya. Wanita penggoda itu benar-benar tidak tahu diri. Dia yang hanya seorang wanita murahan, bagaimana mungkin punya hak untuk mengeksekusi seorang pengurus kerajaan? batinnya.      

Sejak tiga tahun lalu, saat mengikuti pertandingan Fengyun Sirius di kerajaan Bei Yun, Du Xuexin telah berkali-kali diperlakukan dengan dingin oleh Xuanyuan Pofan. Jadi setelah Du Heng membujuknya berkali-kali, akhirnya dia menyerah dengan sumpahnya yang mengatakan tidak akan menikah seumur hidupnya jika bukan dengan Xuanyuan Pofan.      

Dia berhubungan dengan putra berharga dari penasihat kerajaan, dan membuat putra berharga dari penasihat kerajaan untuk jadi suaminya. Walaupun tidak berhasil mendapatkan Xuanyuan Pofan, tapi bukan berarti dia tidak mau menikah seumur hidupnya ini. Xuanyuan Pofan tidak menghargainya, maka dia, putri dari kerajaan Bei Yun hanya bisa menghargai dirinya sendiri.     

Saat mendengar suara itu, dengan cepat Hong Lian keluar dari tirai panjang, lalu membungkuk kepada Du Xuexin dan memberi salam kepadanya, "Salam hamba bertemu Tuan putri ketujuh."     

Dia benar-benar tidak ingin Du Xuexin mengganggu istirahat Mo Ying. Karena setiap kali berakhirnya pengadilan, itu pasti akan menguras tenaga Mo Ying. Maka dari itu, Hong Lian hanya ingin membiarkan Mo Ying beristirahat dengan baik.     

Du Xuexin langsung menampar wajah Hong Lian. "Dasar budak sialan, untuk apa kamu menghalangi jalanku."     

Sudut bibir Hong Lian berdarah, dia menggigit bibirnya dengan kencang, lalu memaksakan diri untuk berkata, "Ratu sedang istirahat. Tolong putri ketujuh untuk tidak bersuara dengan keras di sini."     

"Wow, hei budak, kamu berani-beraninya bicara denganku! Dasar rendahan." Du Xuexin memelototinya dengan marah, dan dia mengangkat tangannya karena ingin menampar Hong Lian lagi dengan keras.      

Namun saat dia mengangkat tangannya, tiba-tiba pergelangan tangannya digenggam oleh tangan giok yang selembut sutra, dan tenaga genggaman tangan itu cukup kencang. "Huh, lepaskan aku, sakiiiitttt!"     

Du Xuexin mengerutkan keningnya, wajahnya tampak buruk karena dia merasakan pergelangan tangannya hampir dipatahkan oleh tangan giok selembut sutra yang terulur keluar dari tirai panjang. Dan benar saja, detik berikutnya terdengar suara 'krek'.     

Mo Ying tidak hanya menghentikan tangan yang akan menampar pelayan pribadinya, dia bahkan mematahkan pergelangan tangan dari tangan itu.     

"Hiks hiks hiks. Ba… Ba… Bagaimana kamu bisa sekejam ini?" Du Xuexin kesakitan sampai menangis. Wajah kecilnya membiru dan keningnya langsung mengkerut.     

Mo Ying melepaskan tangan kecil Du Xuexin dan tak mengatakan apa-apa. Hanya melihat tatapan mata Du Xuexin yang sangat dingin.     

"Kamu…" Du Xuexin marah sekali dan ingin membunuh seseorang. Saat berpikir seperti ini, dia memang benar-benar melakukannya. Tangan kirinya yang sehat dan sempurna kemudian langsung terulur dan menarik pedang pengawal di belakangnya, lalu menusukkannya ke arah Mo Ying.     

"Ratu, hati-hati!" Hong Lian terkejut sampai jantungnya rasanya mau copot.      

Hanya terlihat Mo Ying yang agak berbalik ke samping, lalu menghindari pedang yang ditusukkan oleh Du Xuexin dengan sangat tepat. Kemudian, dengan cepat dia meraih tangan kiri Du Xuexin yang memegang pedang. Setelah itu kembali terdengar suara 'krek'. Sebab, tangan Du Xuexin yang satunya juga dipatahkan dengan mudahnya oleh Mo Ying.     

Di depan Mo Ying, tinju dan tendangan Du Xuexin seolah tampak seperti telur burung yang mau menghancurkan batu.     

Du Xuexin terkejut sekali. Setelah Mo Ying melepaskan tangan kecilnya, air mata kembali mengalir deras dari matanya karena rasa sakit hebat yang menyerang pergelangan tangannya.     

"Hiks hiks hiks, dasar wanita penggoda. Kamu mematahkan pergelangan tanganku lagi! Hiks hiks hiks. Aku akan membunuhmu! Ke.. Kenapa kalian masih diam saja, cepat bunuh dia!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.