Istri Kecilku Sudah Dewasa

Mengelola Negeri Dari Balik Tirai Bambu



Mengelola Negeri Dari Balik Tirai Bambu

0Sekarang, Du Heng telah terluka parah selama hampir sepuluh hari dan tidak ada tanda-tanda dia akan siuman. Pada saat ini, setelah ragu sejenak, pengawal kesatu pun tidak peduli apapun lagi. Dia memutuskan untuk memberi tahu pengawal ketujuh mengenai keadaan Du Heng.     

***     

Pada saat ini, di negeri Bei Yun,     

Mo Ying yang mengenakan jubah phoenix baru saja pergi dari pengadilan. Dia sedang berjalan pelan untuk kembali menuju istana Long Qi. Dia mengedipkan matanya yang indah namun tak memiliki cahaya cerah, sambil memandang ke pohon sakura yang tidak jauh darinya. Namun, entah apa yang sedang dipikirkannya.     

Tiba-tiba, cahaya putih melesat dengan cepat. Alisnya mengkerut, kemudian dia menjawab simbol transmisi suara yang dikirimkan oleh pengawal kesatu. Dia seolah sudah menduga apa yang akan dikatakan oleh pengawal kesatu, jadi tidak ada nada terkejut di dalam suaranya, "Kak, ada apa?"     

Sebab beberapa hari yang lalu, saat jenderal utama pengawal baju besi emas baru saja kembali, dia sudah langsung melaporkan keadaan Du Heng kepadanya.     

"Di perburuan roh dan setan jiwa kali ini, Raja An Yin terluka parah. Dia masih belum siuman sampai sekarang. Pengawal ketujuh, pulanglah ke sini." Suara pengawal kesatu terdengar dari simbol transmisi suara yang tergantung di atas kepalanya.     

Tidak ada gejolak apapun di mata dingin Mo Ying, kemudian dia berkata dengan pelan, "Hidup dan matinya tidak ada hubungannya denganku."     

Bisa dirasakan kalau pengawal kesatu yang ada di sisi lain simbol transmisi suara sangat tercengang ketika mendengar ini. Dia tercengang cukup lama, baru kemudian menanggapinya.      

"Pengawal ketujuh, aku tidak tahu kenapa kamu bersikap begitu dingin dan acuh kepada Raja An Yin. Tapi dulu, dialah yang telah melindungimu. Lalu, dia menjadikanmu sebagai Ratu kerajaan Bei Yun. Tidak peduli bagaimanapun, kalian telah menikah, kalian adalah suami istri. Datang dan jenguklah dia."     

"Terima kasih dan maaf merepotkan kakak, namun aku tidak akan pergi ke sana." Justru baguslah jika dia mati, batinnya. Bahkan ekspresi Mo Ying masih sangat dingin.     

Tidak tahu apa reaksi dan ekspresi dari orang yang mengirim simbol transmisi suara itu. Namun, hanya terlihat simbol transmisi suara di atas kepala Mo Ying tiba-tiba sudah menghilang begitu saja.     

Saat kembali ke istana Long Qi, Mo Ying melepaskan jubah phoenixnya yang berat dan rumit itu dengan bantuan pelayanan dari Hong Lian, yakni pelayan pribadinya.     

"Ratu, Raja benar-benar sangat menyayangi anda. Setiap kali pergi berburu setan dan roh jiwa, dia pasti akan meminta Ratu untuk mengelola negeri ini dari balik tirai bambu. Namun, ini benar-benar membuat Ratu lelah sekali. Satu persatu dari para menteri selalu saja tidak menghargai Ratu. Sungguh menjengkelkan sekali."     

Saat Mo Ying mengelola urusan negeri dari balik tirai bambu, Hong Lian sebagai pelayan istana pasti akan melayani kepala pengawas Cui yang ada di samping Mo Ying. Jadi, tentu saja dia juga mendengar nada meremehkan dan menghina dalam suara dan ekspresi beberapa menteri tinggi, saat mereka bicara dengan Mo Ying.     

Di pengadilan hari ini, beberapa menteri tinggi mengatakan dengan blak-blakan kalau Du Heng yang meminta Mo Ying mengelola urusan negeri di balik tirai bambu adalah hal yang sangat tidak masuk akal. Bahkan mereka menghina dan memaki Mo Ying sebagai Ratu iblis yang menikmati semuanya dengan mengambil kesempatan saat Raja belum siuman.      

Mereka berharap kalau para menteri yang lain juga ikut melawan Mo Ying. Jadi nanti, begitu Du Heng kembali ke istana kerajaan, mereka akan meminta Du Heng untuk melepaskan mahkota phoenix di kepala Mo Ying, dan segera membuatnya kembali ke posisinya sebagai Ratu.     

Hong Lian marah sekali sampai menghentakkan kakinya saat mendengar ini dari balik tirai bambu. Namun, pada akhirnya Mo Ying menyuruh pengawal untuk mengeksekusi menteri tinggi itu.     

Hong Lian telah terbiasa dengan sikap dan cara bicara Mo Ying yang dingin. Setelah bibir kecilnya bergumam sendiri, dia pun tak berharap Mo Ying akan memedulikan ucapannya. Setelah itu dia mengambil dua pakaian, lalu bertanya kepada Mo Ying, "Ratu, mau memakai pakaian yang ini atau yang ini?"     

Mo Ying menyentuh kalung giok es teratai api di lehernya yang seputih salju. Namun dia tidak menjawab pelayannya. Setelah pelayannya melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam, Mo Ying pun langsung berjalan menuju kursi kayu panjang dengan motif naga yang tak jauh dari sana.     

Setiap kali Du Heng pergi keluar untuk berburu setan dan roh jiwa, dia pasti akan meminta Mo Ying untuk pindah dan tinggal di istana Long Qi. Hanya karena Du Heng ingin terus menunjukkan status dan pentingnya Mo Ying di dalam hatinya kepada para menteri di pengadilan, yang masih belum yakin dan terima dengan kehadiran ratunya yang sangat berharga itu.     

Hong Lian melihat Mo Ying yang duduk di kursi kayu panjang itu, dia tahu kalau Mo Ying ingin istirahat sebentar. Kemudian dia mengembalikan dua pakaian di tangannya ke dalam lemari awan, lalu memasang dupa untuk membantu Ratu-nya beristirahat dengan nyaman. Setelah itu dia menaruh dupa itu ke meja di samping kursi kayu panjang.     

Lalu, ketika baru saja Mo Ying berbaring tidak lama di kursi panjang itu, tiba-tiba Du Xuexin, putri ketujuh masuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.