Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tidak Ingin Melepaskannya Begitu Menciumnya



Tidak Ingin Melepaskannya Begitu Menciumnya

2Xuanyuan Pofan benar-benar tak berdaya menghadapi si kucing kecil di dekapannya. Dia merasa handuk di tangannya sudah tidak terlalu panas lagi, sehingga terpaksa memasukkannya lagi ke dalam baskom, lalu memerasnya.     

Sedangkan Liuli Guoguo, setelah dia mendengarkan jawaban singkat dari Xuanyuan Pofan. Dia bergegas memejamkan matanya, karena tahu kalau Xuanyuan Pofan mau mengompres mataya. Khawatirnya, jika terlambat mengompresnya, yang ada malah akan terlihat lebih jelek.     

Xuanyuan Pofan melihat handuk itu lagi seperti tahu. Setelah mengompreskannya ke mata Liuli Guoguo, dia memberikan pelayanan secara keseluruhan dengan meletakkan jari panjangnya ke sekitar mata Liuli Guoguo, lalu memijatnya.     

Xuanyuan Pofan tidak pernah memanjangkan kukunya karena dia sering menyentuh kulit Liuli Guoguo yang selembut tahu. Dia khawatir kalau tanpa sengaja melukai kulit Liuli Guoguo jika kukunya panjang. Pernah sekali, karena kukunya tidak dipotong dengan rapi, akhirnya tidak sengaja menggores kulitnya saat dia bermain-main dengan wajah kecil Liuli Guoguo yang lembut.      

Liuli Guoguo langsung merintih sejenak. Saat itu juga, rasa sakit bersarang cukup lama memenuhi hati Xuanyuan Pofan. Jadi, sejak saat itu juga, dia tidak pernah berani sekalipun memanjangkan kukunya.     

"Kakak Po, nyaman sekali. Rasanya aku ingin menciummu lagi, bagaimana ini?" Liuli Guoguo menikmati pelayanan yang diberikan Xuanyuan Pofan. Lalu, muncul gelembung-gelembung kebahagiaan di dalam hatinya. Dia tiba-tiba merasa sangat bodoh sekali beberapa hari ini.     

Kakak Po biasanya telah memanjakan dan menyayanginya sejak kecil, menganggapnya seperti harta karun yang tak ternilai harganya. Entah bagaimana mungkin hanya karena disentuh orang lain, dia tiba-tiba tidak menginginkannya. Aku benar-benar bodoh sekali! Bahkan karena takut, aku bisa-bisanya sedih sampai berlarut-larut. Hatiku sungguh sakit sekali beberapa hari ini. Ini benar-benar buah dari kebodohanku sendiri, batinnya.     

"Iya," Xuanyuan Pofan berkata tanpa malu sedikitpun. Karena Liuli Guoguo tak bisa melihatnya, jadi dia langsung menyodorkan bibir tipisnya ke samping bibir Liuli Guoguo.      

Saat mencium aroma napas yang sangat familiar, Liuli Guoguo benar-benar langsung memanyunkan bibirnya dan mencium bibir tipis Xuanyuan Pofan. Dia tidak ingin melepaskannya begitu menciumnya. Bahkan tangan kecil Liuli Guoguo memeluk leher Xuanyuan Pofan, dan dia berinisiatif untuk memperdalam ciumannya kepada Xuanyuan Pofan.     

Keramahan tiba-tiba dari gadis itu membuat Xuanyuan Pofan sangat terkejut. Rona merah muncul di pipinya. Siapa juga yang tahu, saat dia masih belum tersadar dari kebahagiaan yang datang karena gadis itu menciumnya. Tiba-tiba dia mendengar suara yang jernih, manis dan renyah itu lagi.      

"Kakak Po, peluk aku dengan erat."     

Karena sepenuhnya telah terbebas dari pikiran negatifnya, Liuli Guoguo pun tidur dengan sangat nyenyak di dekapan Xuanyuan Pofan malam ini. Dia memeluk erat Xuanyuan Pofan, bahkan rasanya ingin masuk ke dalam perutnya. Dia juga mendapatkan mimpi yang sangat sangat sangat manis dan indah.      

Di mimpi itu, Xuanyuan Pofan benar-benar berhubungan badan dengannya. Lalu, tiba-tiba keluar seorang bayi kecil yang menggemaskan dari perutnya, yang kemudian berguling seperti bola mengejar ke belakang para pelayannya untuk minta minum susu.     

Walaupun secara kebetulan, Liuli Guoguo telah membuat kesalahpahaman pada dirinya dengan mengira kalau dirinya hamil. Hal itu membuat sebuah keributan yang benar-benar membuat yang lainnya tertawa. Namun, karena ini juga, muncul sebuah impian kecil yang tertanam di dalam lubuk hatinya. Dia ingin menjadi seorang ibu, dia ingin melahirkan seorang bayi kecil untuk Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo pun tertidur sampai siang keesokan harinya. Saat bangun, Xuanyuan Pofan tengah pergi memeriksa keadaan Du Heng seperti biasanya, lalu pergi ke paviliun Ji Wen untuk menangani dokumen-dokumen pekerjaannya.      

Sedangkan Liuli Guoguo, dia memeluk bantal kelincinya, berguling di ranjang, membuka permen dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sebab, dia masih ingin bermalas-malasan di atas ranjang.     

Ding Xiang maju dan membuka tirai hangat merah muda, lalu bertanya kepada Liuli Guoguo, "Apa Nyonya kecil sudah bagun?"     

Karena jika Liuli Guoguo sudah bangun, dia akan meminta teman-temannya yang lain untuk menyiapkan air. Kemarin malam, mereka akhirnya mendengar lagi suara tawa Liuli Guoguo. Dia, Xiao Denglong, Cui Le dan Mo Li benar-benar lega dan tenang. Sebab Nyonya mereka akhirnya sudah kembali ke dirinya yang semula, setelah dibujuk oleh Tuan mereka.      

Begini baru benar! batin mereka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.